Arsitektur Bangunan

Pelatihan Arsitektur Bangunan


Pemrograman arsitektur dimulai ketika arsitektur mulai. Struktur selalu berdasarkan program: keputusan dibuat, sesuatu yang dirancang, dibangun dan ditempati. Di satu sisi, arkeolog menggali bangunan untuk mencoba untuk menentukan program mereka. Pemrograman arsitektur bertugas sebagai penelitian dan pengambilan keputusan proses yang mengidentifikasi ruang lingkup pekerjaan yang harus dirancang. Sinonim termasuk “fasilitas pemrograman,” “persyaratan fungsional dan operasional,” dan “scoping.” Pada awal 1960-an, William Peña, John Focke, dan Bill Caudill dari Caudill, Rowlett, dan Scott (CRS) mengembangkan suatu proses untuk mengatur upaya pemrograman. Pekerjaan mereka didokumentasikan dalam Soal Mencari teks yang dipandu banyak arsitek dan klien yang berusaha untuk mengidentifikasi lingkup masalah desain sebelum memulai desain, yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah.

Ketika sebuah organisasi merencanakan akan membangun sebuah proyek pembangunan gedung, dalam prakteknya tidak bisa dilakukan secara parsial. Misalnya hanya melihat pada contoh desain pondasi, sloof (balok ikat), kolom, kuda-kuda, plat tangga, plat lantai, plat atap, dsb. Ketika berbicara soal perencanaan bangunan, maka kita harus membahas permasalahan tersebut secara luas. Hal ini sangat penting untuk dipahami dikarenakan pekerjaan ini mencakup berbagai aspek yang saling terkait antara satu dengan yang lain. Mulai dari perencanaan desain bangunan, aspek kelistrikan bangunan dan mekanikal, Rencana Anggaran Biaya (RAB) hingga ke tahap metode pemeliharaannya. Konsep Perencanaan Perancangan merupakan uraian yang menampung tujuan proyek serta pemikiran-pemikiran yang paling mendasar mengenai latar belakang dan pertimbangan semua unsur tersebut.

Oleh karena itu para pelaku proyek sangat perlu untuk dibekali dengan pemahaman mengenai perencanaan dan pelaksanaan sebuah proyek konstruksi diawali dengan penyusunan perencanaan, penyusunan jadwal (penjadwalan) serta pengawasan dan pengendalian.

TUJUAN

Setelah mengikuti Training Perencanaan Arsitektur dan Pemeliharaan Gedung diharapkan peserta mampu:


BAHAN AJAR

1. UU No. 28 Tahun 2002  Tentang Bangunan Gedung


2. Konsepsi Perencanaan Perancangan


3. Pra-Rancangan/ Schematic Design


4. Studi Kelayakan dan Perencanaan Lingkungan
5. Pengembangan Rancangan
6. Penyiapan Dokumen Pelelangan dan Proses Pelelangan Pekerjaan
7. Mekanisme Lelang Pekerjaan
8. Garis Besar Spesifikasi Teknis
9. Pra Rencana Anggaran Biaya


10. Perencanaan dan Pelaksanaan Instalasi Mechanical Electrical Bangunan Gedung


11. Penyusunan Program Perawatan
12. Lingkup Pemeliharaan & Perawatan


13. Petunjuk Perambuan Sementara Selama Pelaksanaan Pekerjaan


DAFTAR PELATIHAN

ARSITEKTUR BANGUNAN