TEMPAT HATI, HARAPAN, DAN KEAJAIBAN BERTEMU
Minat merupakan kecenderungan hati yang tingi pada sesuatu tanpa adanya suruhan dan dorongan dari pihak manapun, atau murni keinginan diri sendiri. Sementara itu bakat merupakan kemampuan bawaan yang berupa potensi yang tentunya masih perlu dikembangkan dan dilatih agar mencapai kecakapan, pengetahuan dan juga keterampilan khusus.
Ciri-ciri kita berminat pada sesuatu ialah menaruh perhatian yang lebih pada objek tersebut, menyenanginya dan punya kemauan yang tertuju padanya. Hal tersebut dibenarkan oleh Balai Pengujian Pendidikan Kemendikbudristek. Sementara itu, tanda-tanda bakat pada seseorang contohnya ialah Andi yang mengusai pada musik misalnya akan lebih cepat menguasai keterampilan bermusik, mengenai nada, partitur ataupu memainkan alat musik.
Namun, bila bakat tidak diasah dan dilatih maka seseorang yang tidak mempunyai bakat tidak menutup kemungkinan bahwa ia akan lebih cakap jika terus berusaha dan berlatih daripada orang yang memiliki bakat sejak lahir.
Lalu, pertanyaan selanjutnya ialah bagaimana cara mengetahui bakat dan minat yang ada pada diri kita? Yang pertama ialah, amati hal yang dikuasi dan dikuasai, caranya ialah coba observasi diri sehari-hari di waktu luang, lalu temukan hal yang kamu sukai dan kuasai dengan mudah.
Contohnya kamu suka melukis diwaktu luang, disamping melukis karena kamu suka, kamu juga bisa melukis dan belajar cara melukis dengan baik dan hasilnya pun akan bagus. Hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa dirimu punya minat dan bakat sebagai pelukis ataupun seniman.
Lalu yang kedua ialah kamu bisa berdiskusi dengan orang terdekatmu, seperti orang tua, teman, keluarga, ataupun dengan guru disekolah. Sebab kita pun perlu melihat diri dari sudut pandang orang lain, karena merekalah yang palin mengenal kebiasaan kita sehari-hari.
Kamu juga bisa berdiskusi dengan teman terdekat tentang bakat dan minat yang menonjol dari diri. Karena biasanya teman terdekatmu biasanya tahu hal-hal apa yang menarik bagimu. Kamu bisa bertanya secara kasual dengan teman mu mengenai sebenarnya minat bakat mu itu apa sih ?
Yang Ketiga ialah kamu dapat melakukan asesmen bakat dan minat, hasil tes minat dan bakat bisa digunakan sebagai acuan melihat potensi dan ketertarikan kamu pada suatu bidang. BP3 Kemendikbudristk juga mulai membuka layanan Asesmen Bakat dan Minat di sejumlah provinsi di Indonesia, jadi jangan lupa untuk mencobanya ya, sahabat Miracles
Yang keempat ialah Bergaul dengan Kelompok Positif. Bergaullah dengan teman yang tidak memandang rendah orang atau membuat tergoda untuk melakukan hal-hal kurang baik, seperti bermalas-malasan dan konsumtif.
Alih-alih, coba bergaul di tengah lingkungan yang mendukung hobimu, mendukungmu untuk mencoba, belajar, dan mengenali hal baru, serta mengenali dirimu sendiri untuk mendukung kemajuanmu. Contohnya seperti berpartisipasi di komunitas hobi atau sosial, gerakan peduli lingkungan, dan lain-lain.
Yang terakhir ialah, berhenti Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain karena setiap orang punya perkembangan dan pencapaian berbeda-beda. Karena itu, ketimbang membandingkan diri sendiri dengan orang lain, jadikan keberhasilan orang lain sebagai motivasi bertumbuh. Lalu, fokus mengembangkan diri sendiri.
Bagaimana menurut Miracles, apakah artikel tersebut membantumu untuk mencari minat dan bakat? Jika kamu merasa tips di atas belum cukup membantu untuk menjawab mengenai minat dan bakat, kamu bisa mengonsultasikannya pada guru BK, pada tenaga professional, ataupun Miracles dapat menceritakan pada kami, kami Miracleshome akan selalu ada mendengarkan keluh kesah mu.
oleh Khansa
Halo teman miracles!
Kali ini aku mau membawa teman-teman untuk lebih mengenali diri sendiri, hah maksudnya gimana sih?
Karena kita sendiri akan berbeda dengan orang lain terhadap barang-barang favorit, makanan yang disukai lalu mengenai sifat alamiah dari diri kita sendiri.
Diri kita akan berkembang dan berubah seiring waktu. Di masa kanak-kanak awal, ada kecenderungan perkembangan yang berasal dari citra diri yang positif atau negatif. Selanjutnya diri terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan, khususnya lingkungan yang terdiri dari orang tua dan saudara. Lalu pada masa remaja pendefinisian diri menjadi lebih selektif, meskipun orangtua tetap berpengaruh, konsep diri menjadi meningkat dengan memperoleh umpan balik dari teman dekat.
Seringkali kita berbuat sesuatu berdasarkan penilaian orang lain, apa yang menurut orang lain baik maka kita akan melakukannya. Kita merasa membutuhkan pengakuan dari orang lain, bukan karena keinginan kita sendiri. Segala sesuatunya, tidak terlepas dari ketakutan jika di anggap buruk oleh orang lain. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus maka akan mengakibatkan kita bingung dengan konsep diri kita sendiri. Kita tidak memiliki identitas diri berdasarkan hati nurani kita sendiri. Kita tidak harus selalu menyenangkan/mengikuti orang lain. Tidak perlu mengikuti trend atau pun meniru orang lain. Jadilah diri sendiri apa adanya dengan tetap mengikuti hati nurani jika hal tersebut positif.
Gimana sih untuk menjadi diri yang positif?
Caranya sobat miracles bisa melakukan hal dibawah ini:
1. Fokus terhadap diri sendiri.
Fokuslah pada potensimu dan kembangkan. Semua orang memiliki kekurangan masing-masing, kita hanya perlu memperbaiki semampu kita. Tidak perlu memaksakan diri. Kegagalan bukanlah sesuatu yang buruk juga, dari kegagalan kita akan mendapat pelajaran dan bisa lebih mengenali diri sendiri. Kenalilah dirimu dengan hati nuranimu, hal ini akan membantumu membentuk konsep dirimu. Kamu bisa menjalani hari dengan melakukan hobi seperti memasak, melukis, traveling ke berbagai wilayah, atau bermain game di temani coklat panas di sore hari.
2. Love yourself
Cintailah diri sendiri, Mencintai diri sendiri tentunya berbeda dengan egois. Mencintai diri berguna untuk membentuk konsep diri yang positif. Jika kita tidak mencintai diri sendiri, maka siapa lagi? dimulai dengan mengapresiasi diri ketika mencoba banyak hal, menghargai diri sendiri, memanjakan diri dengan berbagai perawatan tubuh, dan kita bisa mengelola emosi dan mengeluarkannya dengan baik.
3. Tujuan hidup yang realistis
Realistis itu perlu dengan mengetahui potensi kita, dengan menyusun strategi. Ketika kita kecil kita ingin menjadi dokter, polisi, koki, dll. Lalu ketika semakin dewasa, impian pada waktu kecil bisa berbeda dengan umur kita sekarang. Pada waktu kecil, kita hanya memiliki tujuan tapi belum realistis, belum memiliki strategi, kita hanya berdasarkan mengikuti orang lain. Pada saat ini, tentukan kembali tujuanmu secara realistis, tentunya setelah kamu mengenali dirimu dan kemudian kamu bertanggungjawab dengan pilihanmu. Dengan adanya tujuan yang realistis, kamu akan lebih jelas tahu mengenai konsep dirimu.
4. Lingkungan yang positif
Lingkungan sekitar sangatlah berperan penting dalam membantu kita mencapai tujuan kita. Dengan siapa kita bergaul dan berkumpul akan membentuk perilaku dan pemikiran kita. Oleh karena itu bergaulan dengan orang yang sama-sama memiliki tujuan yang sama, yang berkembang kearah positif.
oleh Gina Nurrul Meilani
Inisiatif Pengembangan Diri untuk Masa Depan yang Lebih Baik Panti Asuhan Seringkali Menjadi Rumah bagi Anak-anak Kurang Mampu Dibalik Kisah Sulit Ini Ada Potensi yang Harus Digali dan dikembangkan
Artikel ini menggali dan mengembangkan potensi anak-anak di panti asuhan serta memaparkan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangannya secara optimal
1. Mencakup Pendidikan: Mengintegrasikan program pendidikan yang fokus tidak hanya pada topik akademis, namun juga pada pengembangan keterampilan sosial, kreativitas, dan kepemimpinan Pendidikan ini dapat membekali anak-anak di panti asuhan dengan landasan yang kokoh untuk menekuni berbagai bidang kehidupan
2. Pelatihan Kecakapan Hidup: Kami merencanakan pelatihan keterampilan praktis seperti keterampilan memasak, keterampilan komunikasi, dan keuangan pribadi Hal ini memungkinkan anak-anak panti asuhan menjadi mandiri dan siap menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari
3. Pengembangan Bakat dan Minat: Identifikasi bakat dan minat setiap anak serta berikan sumber daya dan dukungan untuk perkembangannya Hal ini dapat mencakup seni, olahraga, musik, atau bidang lain yang dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bereksplorasi dan berkembang
4. Pendampingan dan Pembinaan: Dukung anak-anak di panti asuhan dengan pendamping atau mentor yang dapat memberikan bimbingan dan dukungan emosional Hubungan ini membantu membangun kepercayaan diri dan memberi Anda inspirasi untuk mencapai impian Anda
5. Pemberdayaan Masyarakat Lokal: Melibatkan masyarakat sekitar panti asuhan untuk mendukung anak-anak ini Program bersama dan kegiatan komunitas dapat menciptakan lingkungan positif yang mendorong perkembangan anak-anak di panti asuhan. Tujuan artikel ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan besarnya potensi yang dimiliki anak-anak panti asuhan dan pentingnya memberikan dukungan dan kesempatan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan bekerja sama, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
-Feri Ramdhan