Wadah Konsultasi Seputar Tuberculosis
Wadah Konsultasi Seputar Tuberculosis
Layanan konsultasi, edukasi dan pemantauan TBC di masyarakat
TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). TB lebih sering menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang bagian tubuh lain seperti selaput otak, kulit, tulang, kelenjar getah bening, dan bagian tubuh lainnya disebut TB ektra paru.
TB bukan penyakit keturunan dan bukan disebabkan oleh kutukan atau guna-guna, stigma di masyarakat yang mengaitkan penyakit TB dengan dunia mistis perlu di luruskan. TB dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, kaya). TB dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, lengkap dan teratur.
Gejala umum yang awalnya bisa terlihat adalah batuk berdahak terus-menerus selama 2-3 minggu atau lebih.
Gejala-gejala lainnya antara lain:
Sesak napas dan nyeri pada dada
Batuk bercampur darah
Badan lemah dan rasa kurang enak badan
Kurang nafsu makan dan berat badan menurun
Berkeringat pada malam hari meskipun tidak melakukan kegiatan
Sumber penularan adalah dahak penderita TB. TB menular melalui udara bila penderita batuk, bersin dan berbicara dan percikan dahaknya yang mengandung kuman TB melayang-layang di udara dan terhirup oleh orang lain.
Catatan : Penderita TB Paru dengan BTA Positif, dapat menularkan kepada 10-15 orang per tahun di sekitarnya. (BTA Positif artinya dalam parunya terdapat bakteri TB)
Pengobatan dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap awal (intensif, 2 bulan) dan tahap lanjutan. Lama pengobatan 6-8 bulan, tergantung berat ringannya penyakit. Penderita harus minum obat secara lengkap dan teratur sesuai jadwal berobat sampai dinyatakan sembuh. Dilakukan tiga kali pemeriksaan ulang dahak untuk mengetahui perkembangan kemajuan pengobatan, yaitu pada akhir pengobatan tahap awal, sebulan sebelum akhir pengobatan dan pada akhir pengobatan.
Pencegahan utama agar tidak terjangkit tuberculosis (TB) adalah menjaga pola hidup, makan cukup, tidur cukup dan berhenti merokok.
Jika Anda sudah terinfeksi, selain menjalani pengobatan, sebaiknya melakukan cara pencegahan TBC terbaik agar tidak terjadi penyebaran bakteri tersebut dari orang yang sakit ke orang sehat.
Apabila Anda memiliki anak, jangan sampai melewatkan vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin untuk mencegah TBC. Selain itu perlunya tes dahak untuk kontak serumah, untuk mengetahui adanya infeksi laten pada anggota keluarga.
Terakhir, jangan lupa untuk selalu melalui medical check up untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit, termasuk TBC. Ketika mengalami salah satu atau beberapa gejalanya, jangan ragu untuk mengonsultasikan diri ke puskesmas ya!