The Way I Find You




The Way I Find You

Buku karangan penulis asal Ciamis, yakni Billy Muhammad Iqbal. Buku ini merupakan karya pertama yang sayangnya tidak dipublikasi karena beberapa alasan dan hanya dijadikan sebagai konsumsi pribadinya saja. "The Way I Find You" adalah buku novel fiksi, namun ada beberapa bagian ceritanya yang ditulis oleh Billy Muhammad Iqbal melalui riset dan juga pengalaman pribadinya selama masa setelah lulus dari sekolah SMKnya dulu.

Untuk info lebih lengkap tentang Billy Muhammad Iqbal dapat ditemukan di:

  • Instagram : @billmbaal

  • Twitter : @billmbaal

  • tumblr : *********

  • wattpad : *********

  • Facebook : *********


The story of man’s journey in finding a lover, and coming to terms with his beliefs.

Zona Abu-abu

Cuaca pagi ini cukup cerah dengan udara yang sejuk seperti udara di pedesaan pada umumnya. Hari ini gue berangkat ke sekolah seperti hari-hari biasanya, tidak lupa sarapan untuk menunjang kebutuhan tubuh yang hanya segede botol minyak kayu putih ini. Meskipun postur badan gue yang kecil ini, tapi masih banyak cewek yang naksir akan ketampanan wajah dan isi kepala gue. Itu sih kata temen-temen gue, mudah-mudahan mereka ga bohong.

Sekarang gue berstatus siswa dari SMK terbaik yang ada di daerah gue. Di kelas, gue adalah orang paling pendiam, tapi ketika ada tugas dari guru, gue selalu paling pertama mengumpulkan dan selalu mendapat nilai bagus. Mungkin itulah alasan kenapa beberapa cewek di sekolah ini naksir gue. Apakah gue peduli tentang siswi yang naksir gue? Tentu tidak, gue terlalu bodoamat untuk hal cinta-cintaan, yaa meski agak penasaran gimana sih rasanya pacaran?. Jujur saja, selama ini gue belum pernah pacaran.

Bel sekolahpun berbunyi yang artinya jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Sekarang adalah hari rabu dimana kelas gue kedapatan jadwal pelajaran Olahraga. Seperti biasa, sebelum pergi ke lapangan olahraga yang letaknya agak jauh dari sekolah, semua anggota kelas hanya membawa botol air mineral dan uang jajan lalu menaruh tasnya di kelas. Supaya lebih kondusif, KM kelas selalu menyuruh anak-anak kelas untuk berbaris menuju lapangan oalahraga.

“Yang merasa kurang tinggi tolong berdiri paling depan!!” Teriak Yoga selaku KM yang sedang mengatur barisan anak-anak kelas sambil cengengesan melihat kearah gue.

“Barisnya 2 banjar ke belakang cewek cowok” lanjutnya.

Gue pun maju mengisi barisan paling depan tanpa menghiraukan ucapannya tadi. Lalu anak-anak yang lain ikut mengisi barisan di belakang gue. Sifat gue yang cuek tidak begitu mempedulikan cewek yang berdiri disamping gue, padahal dia adalah seorang primadona kelas bahkan termasuk kedalam salah satu bidadarinya sekolah ini. Posturnya oke, tingginya hampir sama kayak gue. Sebenernya gue ngga pendek-pendek amat, temen-temen guenya aja yang bongsor, mungkin sarapannya tiap hari sama oseng tangga, makannya badan mereka pada tinggi-tinggi.

Sial. Dalam hal baris berbaris kayak gini tuh gue emang kurang beruntung. Apalagi kalo lagi upcara bendera, rasanya tuh disetiap pembina ngomongin atau ngedumel hal yang sebenernya itu-itu aja pasti yang pertama dilirik tuh gue dan membuat gue gerogi sampe nelen-nelen ludah.

Biasanya guru yang mengajar olahraga selalu berangkat lebih dulu dan menunggu murid-muridnya di lapangan olahraga. Hal ini menjadikan anak-anak lebih bebas karena tidak ada yang mengawasi. Hingga ketika diperjalanan barisan selalu bubar dan anak-anak berlomba-lomba untuk saling mendahului.

Bersambung......................