Sejarah Terminal Tangkoko
Kota Bitung yang terletak di bagian Timur Laut Sulawesi Utara, dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan bagi Kawasan Timur Indonesia. Hal tersebut menjadikan Kota Bitung sebagai lokasi yang strategis bagi para pelaku usaha dalam hal perniagaan, serta transhipment yang melintasi wilayah Samudera Pasifik. Potensi yang luar biasa tersebut tentunya perlu didukung oleh berbagai kebijakan yang dapat menunjang kegiatan operasionalnya. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, khususnya Kota Bitung terus berbenah terutama setelah Bitung ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014.
Sebagai kota yang masuk ke dalam lingkup KEK dan KSPN, aksesibilitas merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan Kota Bitung sebagai pusat pertumbuhan, distribusi barang, dan penunjang logistik di Kawasan Timur Indonesia serta destinasi wisata prioritas di Indonesia. Selain Pelabuhan Hub Internasional Bitung sebagai jalur transportasi laut dan Bandara Internasional Sam Ratulangi sebagai jalur transportasi udara, terdapat juga sarana transportasi darat yang tidak kalah penting, yaitu Terminal Tipe A Tangkoko Bitung.
Asal mulanya terminal bus pertama di kota bitung adalah Terminal Mapalus terletak di Kelurahan Wangurer Timur Kecamatan Madidir Kota Bitung. Pada tahun 1998, pemerintah kota bitung merelokasi terminal tersebut di Jl. H. Tumundo, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara. Terminal mulai beroperasi sekaligus diresmikan pada awal bulan januari tahun 2000 secara resmi pula diganti dengan nama Terminal Tangkoko, dengan luas lahan 2,064 Ha (20.064 m2) dan luas bangunan 4.200 m2.
Nama Tangkoko diambil dari nama Situs Budaya yang berada di kota bitung yaitu Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus Kecamatan Bitung Utara, Kota Bitung, Sulawesi Utara. (https://id.wikipedia.org/wiki/Cagar_Alam_Gunung_Tangkoko_Batuangus)
Terminal Tangkoko di alihkan dari Pemerintah Kota Bitung ke Kementerian Perhubungan - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pada bulan Oktober Tahun 2016, dan pada bulan Agustus Tahun 2017 Terminal Tangkoko di kelola oleh Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XXII Provinsi Sulawesi Utara.
Pada Tahun 2018 Terminal Tangkoko selesai di bangun, dan salah satu bukti nyata pemerintah dalam pembenahan fasilitas pelayanan publik di Kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di Kota Bitung. Hal tersebut dibuktikan dengan upaya revitalisasi dan peningkatan pengelolaan Terminal Tipe A Tangkoko, yaitu serah terima Barang Milik Daerah Pemerintah Kota Bitung kepada Kementerian Perhubungan pada tanggal 03 September 2020.
Peresmian & Launching #TerminalSerasaBandara Terminal Tipe A Tangkoko Bitung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat pada tanggal 10 April 2021 (https://youtu.be/NxV36BbNNxU) Dalam mewujudkan pelayanan Terminal Tipe A Tangkoko Bitung yang prima dan lebih baik, Balai Pengelola Transportasi Darat telah mengupayakan beberapa fasilitas seperti bandara, antara lain seperti ruang tunggu berpendingin udara yang dilengkapi dengan tenant UMKM, ruang kesehatan dan laktasi, fasilitas difabel, ATM gallery, photo booth, mesin antrian, mesin survey kepuasan masyarakat, free wifi dan port charger, voice direction/ announcement, dan fasilitas protokol kesehatan pencegahan Covid-19, adanya kerajinan kesenian yang semakin menambah keindahan di Terminal Tipe A Tangkoko Bitung dengan adanya lumosan mural pada tembok terminal, art gallery di dalam terminal karya seniman lokal.
Walaupun menjadi aset negara/BMN, terminal tersebut tetap dapat dimanfaatkan oleh masyarakat terutama bagi UMKM yang ingin berjualan melalui mekanisme sewa yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memulihkan ekonomi.
Dalam perjalanan pelaksanaan operasional terminal, dikarenakan kurang optimalnya fasilitas sarana dan prasarana sesuai dengan Peraturan Kementerian untuk melaksanakan program Kementerian Perhubungan Terminal Modern dan Terminal tidak hanya sebagai tempat menaikan dan menurunkan penumpang saja program Kementerian Perhubungan mempunyai konsep “Mix Use” yaitu berupa pengembangan Terminal yang terintegrasi dengan pusat perekonomian seperti : Mall, Hotel, sistem pembelian tiket secara elektronik, dan sebagainya.
Selain Slogan #TerminalSerasaBandara, salah satu ciri khas Terminal Tangkoko bisa dilihat dari depan Terminal sudah terpampang tulisan filosofi asal Minahasa, “SI TOU TIMOU TUMOU TOU” yang artinya "Manusia Hidup Untuk Memanusiakan Orang Lain".
Terminal Tipe A Tangkoko melayani Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan rute jurusan dari Kota Bitung menuju Provinsi Gorontalo (Terminal Tipe A Isimu dan Terminal Tipe A Dungingi. Dan Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) memiliki rute pelayanan ke Manado, Kauditan, Tondano Serta Angkutan Perintis yang melayani rute ke Jiko belanga, Likupang, dan Tondano via kema.