Mutqin adalah singkatan dari Murajaah, usaha, tawakal, qona’ah, istiqomah dan nekat. Mutqin memiliki arti kuat, melekat, benar atau orang yang professional (ahli). Metode pembelajaran mutqin adalah salah satu metode pembelajaran tahsin al-Qur’an dengan menggunakan buku Mutqin: Panduan Mudah & Tepat Membaca al-Qur’an. Metode pembelajaran Mutqin juga menitik beratkan pada pemahaman dan penanaman konsep. Selain itu, kaidah membaca disampaikan dalam konsep yang sederhana dan singkat dengan fokus tanda baca. Adapun berbagai contoh untuk latihan diminimalisir, sedangkan langkah pengembangan kemampuan membaca diperluas dengan praktik langsung pada mushaf al-Qur’an.
Metode mutqin ini diterbitkan oleh Tim Rumah Tajwid Indonesia yang memiliki metode sebagai berikut: Pertama, Metode ini menggunakan Rasm Ustmani Madinah yang telah masyhur didunia. Kedua, Pembelajaran bertahap sekaligus pengulangan terus-menerus dibahas disetiap babnya. Ketiga, fokus terhadap praktek bacaan terlebih dahulu agar mempermudah bagi santri memahami isi materi tersebut. Keempat, mencakup semua pembelajaran tajwid seperti, dasar-dasar tajwid, dan huruf muqotho’ah. Metode ini lebih memfokuskan kepada praktik. Sehingga semakin banyak membaca, semakin paham dan terbiasa dengan huruf-huruf hijaiyah dan hukum-hukum tajwid. Metode Mutqin memiliki kelebihan yaitu anak-anak lebih mudah memahami isi kandungan ayat yang sudah dihafal, hafalan menjadi baik dan lancar, dan bisa menghafal al-qur’an lebih cepat.
Dengan demikian, orang yang belajar membaca al-Qur’an lebih cepat bisa membaca langsung di mushaf tanpa berlama-lama mempelajari buku metode. Metode pembelajaran Mutqin merupakan metode yang relatif baru dan mulai diterapkan sekitar tahun 2014. Metode ini juga merupakan metode yang digunakan untuk mempelajari cara membaca mushaf al-Qur’an standar Madinah. Belum banyak lembaga tahsin yang mengajarkan cara membaca al-Qur’an standar Madinah atau internasional yang bertujuan menjaga keaslian al-Qur’an. Umumnya, lembaga tahsin di Indonesia mengajarkan cara membaca al-Qur’an standar Kementerian Agama Republik Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat (awam) Indonesia dalam membaca al-Qur’an.
1) Pada saat pelaksaan pembinaan tahsin al-Qur’an dengan metode mutqin, santri membentuk sebuah lingkaran yang masing-masing santri memegang buku panduan metode mutqinnya.
2) Sebelum asatidz memulai pembinaan dengan memberikan materi, asatidz memberikan kata-kata pembukaan, seperti salam, kata–kata motivasi supaya santri termotivasi dalam belajar metode mutqin ini.
3) Setelah pemberian kata–kata pembuka kepada santri, asatidz memanggil satu per satu santri yang akan dibina.
4) Sebelum santri membaca, ustadz menjelaskan materi yang akan dibaca oleh santri tersebut agar santri tersebut paham. Bagi santri yang namanya belum dipanggil, maka diwajibkan membaca materi terlebih dahulu yang akan dipelajari nanti, sebelum dipanggil oleh asatidznya.
5) Asatidz yang membina metode mutqin ini, tidak hanya menyimak bacaan santri, namun membenarkan bacaan apabila ada yang salah dalam penyebutan, baik itu dalam makharijul hurufnya, panjang pendeknya serta hukum-hukum tajwid yang lainnya.
6) Apabila seorang santri belum fasih atau masih banyak salahnya pada materi yang dipelajarinya, maka asatidz akan menyuruh untuk mengulang kembali materi tersebut sampai fasih.
7) Pada saat akhir sesi pembinaan, terkadang asatidz memberikan atau menceritakan kisah-kisah inspiratif dan memberikan kuis-kuis berupa pertanyaan-pertanyaan dan adapun yang memberikan kisah-kisah motivasi agar santri tetap semangat mempelajari ilmu al-Qur’an.
8) Setelah selesai semua dalam proses pembinaan, asatidz mencatat kemajuan belajar santri pada sebuah kertas yang kertas ini akan menjadi barometer asatidz dalam melihat perkembangan santri dalam proses pembinaan metode mutqin ini.
9) Sistem penilaian pembelajaran terdapat di buku panduan metode mutqin yaitu, lancar membaca pada setiap bab, artinya apabila sudah lancar di bab tertentu dia boleh lanjut di bab berikutnya, dan di bab berikutnya adalah pelajaran yang di bab sebelumnya juga dimasukkan.
Faktor Penghambat Dan Pendukung Dalam Penerapan Metode Mutqin
Adapun salah satu faktor penghambat adalah guru sendiri. Komunikasi diperlukan dalam hal ini agar santri berkomunikasi sesuai ranah yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran. Dikarenakan kurangnya komunikasi menyebabkan permasalahan seperti santri sibuk mengobrol disaat pengajar sedang menjelaskan. Jika ada santri yang mengobrol otomatis santri yang lain akan ikut dan ini mempengaruhi proses belajar mengajar pada santri tersebut serta dapat memperlambat perkembangan pembelajaran santri. Penghambat lainnya yaitu kurang aktifnya santri dalam kata lain tidak mau menerapkan apa yang telah dipelajari serta terdapat santri yang mengalami masalah atau ketidaklancaran pada materi pelajaran.
Sedangkan faktor pendukung yang mempermudah proses pembinaan metode mutqin ini adalah metode yang ringkas dan membutuhkan ketelitian santri dalam belajar. Juga dengan adanya metode mutqin ini santri menjadi lebih semangat dalam menghafal al-Qur’an.