mizuco vs Liver
Bagaimana Mizuco Dengan Cepat memulihkan kondisi organ tubuh yang sedang bermasalah
Bagaimana Mizuco Dengan Cepat memulihkan kondisi organ tubuh yang sedang bermasalah
Penyakit liver adalah istilah yang digunakan untuk setiap gangguan pada liver atau hati yang menyebabkan organ ini tidak dapat berfungsi dengan baik.
Hati merupakan organ yang dapat melakukan regenerasi dengan cepat untuk mengganti sel-selnya yang rusak. Akan tetapi, jika sel-sel yang rusak cukup banyak, fungsi dan kerja hati dapat terganggu. Biasanya, fungsi hati akan mulai terlihat penurunannya ketika kerusakan sel-sel hati mencapai 75%. Tak hanya bisa dialami oleh orang dewasa, penyakit liver juga bisa dialami oleh anak-anak dan bayi.
Penurunan fungsi hati umumnya terjadi secara bertahap. Tahapan kerusakan yang terjadi akan mengikuti perkembangan penyakit yang mendasarinya dan seberapa besar kerusakan jaringan hati yang dialami. Penyakit liver memiliki beragam jenis, namun beberapa gejala dan keluhannya sering kali mirip satu sama lain.
Mengetahui setiap tahap kerusakan jaringan hati sangat penting guna menentukan tindakan pengobatan dan pencegahan kerusakan jaringan lebih lanjut. Berikut adalah penjelasan masing-masing tahapannya:
Tahap 1
Penyakit liver atau penyakit hati pada tahap ini ditandai dengan adanya inflamasi (peradangan) pada sel-sel hati. Kondisi ini bisa menyebabkan jaringan hati menjadi lunak dan membengkak. Jika tidak ditangani dengan baik, inflamasi dapat membuat kerusakan permanen pada jaringan hati.
Tahap 2
Pada tahap ini, liver mulai mengalami fibrosis, yaitu suatu kondisi saat jaringan parut mulai tumbuh untuk menggantikan jaringan hati yang rusak. Pembentukan jaringan parut sebenarnya merupakan proses yang dilakukan oleh tubuh untuk menyembuhkan luka yang ada di jaringan hati. Namun, pembentukan fibrosis ini justru membuat hati tidak bisa berfungsi dengan normal.
Tahap 3
Tahap ini ditandai dengan terjadinya sirosis, yaitu kerusakan parah pada hati akibat penumpukan jaringan parut pada hati. Sirosis disebabkan oleh penyakit hati yang berlangsung dalam waktu lama. Sirosis hati merupakan tahap akhir dari penyakit liver. Pada tahap ini, hati sudah tidak bisa berfungsi dengan baik. Kondisi ini akan ditandai dengan munculnya keluhan dan gejala yang lebih serius.
Tahap 4
Pada tahap ini, kerusakan hati sudah terjadi secara menyeluruh. Kondisi ini menyebabkan hilangnya fungsi hati secara keseluruhan. Tahap ini disebut juga dengan gagal hati. Kondisi ini dapat terjadi secara akut atau kronis.
Kerusakan hati yang sudah mencapai tahap akhir tidak bisa disembuhkan. Penderita kerusakan hati berat umumnya memerlukan penanganan dan perawatan khusus. Salah satu pilihan penanganan yang dianjurkan pada tahap ini adalah dengan melakukan transplantasi hati.
Penyebab penyakit liver sangat beragam. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit liver berdasarkan penyebabnya:
1. Penyakit liver terkait alkohol
Penyakit liver dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol secara berlebihan. Kondisi ini disebut dengan penyakit hati terkait alkohol. Alkohol bersifat toksik untuk sel-sel hati, terutama ketika hati menyaring alkohol dari dalam darah. Pada saat disaring oleh hati, alkohol dapat menyebabkan kematian sel-sel hati.
2. Perlemakan hati atau non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD)
Dalam kondisi normal, sel-sel hati seharusnya hanya mengandung sedikit lemak. Penumpukan lemak di sel-sel hati dapat menyebabkan gangguan liver. Perlemakan hati sering kali terjadi pada orang yang mengalami obesitas.
3. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit liver yang muncul akibat peradangan pada jaringan hati. Hepatitis dapat terjadi secara akut maupun kronis. Hepatitis terdiri dari beberapa jenis, di antaranya hepatitis A, B, C, D, E, dan hepatitis autoimun.
4. Hepatitis toksik atau toxic hepatitis
Kondisi ini disebabkan oleh paparan senyawa kimia beracun. Jenis racun yang dapat menyebabkan hepatitis toksik bisa berasal dari obat, suplemen makanan, atau zat kimia lainnya.
Mengonsumsi atau menggunakan obat-obat tertentu secara berlebihan, terlebih tanpa mengikuti anjuran dari dokter bisa menyebabkan penyakit hati. Beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan hepatitis toksik adalah paracetamol, amoxicillin, isoniazid, diclofenac, fenofibrate, dan phenytoin.
5. Penyakit liver kolestasis atau cholestatic liver disease
Penyakit hati akibat kolestasis bisa disebabkan oleh beragam hal, seperti gangguan dari sel hati (hepatocellular cholestasis) atau gangguan saluran empedu (cholangiocellular cholestasis). Penyebab cholangiocellular cholestasis, antara lain primary biliary cirrhosis, cystic fibrosis, dan primary sclerosing cholangitis.
6. Penyakit liver yang diturunkan (inherited liver disease)
Penyakit liver ini disebabkan oleh kelainan genetik yang menyebabkan gangguan fungsi organ hati. Dua jenis penyebab penyakit liver genetik yang paling dikenal adalah hemokromatosis dan defisiensi alfa-1 antitripsin.
7. Kanker hati
Kanker hati merupakan jenis kanker yang berawal dari organ hati. Terdapat beberapa jenis kanker hati, yaitu hepatocellular carcinoma (HCC), hepatoblastoma, dan cholangiocarcinoma. HCC merupakan jenis kanker hati yang paling sering terjadi.
Faktor risiko penyakit liver
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit liver, di antaranya:
Mengalami obesitas
Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
Terpapar racun atau zat kimia tertentu
Penyalahgunaan NAPZA terutama berbagi jarum suntik
Terpapar darah dan cairan tubuh orang lain
Sering berganti pasangan dalam hubungan seksual
Menjalani prosedur pemasangan tato permanen atau tindik
Menderita diabetes atau peningkatan kadar trigliserida
Memiliki riwayat penyakit liver dalam keluarga
Liver atau hati adalah organ terbesar kedua di dalam tubuh manusia dengan ukuran kira-kira sebesar bola rugbi dan memiliki dua bagian (lobus) kanan dan kiri. Liver terletak di perut kanan atas tepat di bawah tulang rusuk. Liver memiliki beberapa fungsi di dalam tubuh, antara lain:
Menghasilkan empedu yang membantu menghancurkan lemak dan membuang racun di dalam tubuh
Menghasilkan kolesterol dan protein yang berfungsi menyalurkan lemak ke seluruh tubuh
Menyimpan gula untuk cadangan energi dan membantu menjaga keseimbangan gula dalam darah
Mencerna obat-obatan menjadi zat aktif di dalam tubuh, membersihkan darah dari senyawa obat dan zat beracun lainnya, serta membantu pembekuan darah
Menghasilkan asam amino yang menyusun protein penting untuk melawan infeksi dan membersihkan sisa metabolisme protein yang beracun bagi tubuh
Menyimpan zat besi untuk membentuk hemoglobin, yaitu komponen penghantar oksigen di dalam sel darah merah dan membersihkan sisa metabolisme hemoglobin dengan membentuk dan membuang bilirubin
Gejala penyakit liver pada tiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis dan penyebabnya. Namun, secara umum ada beberapa gejala yang bisa muncul akibat penyakit liver, yaitu:
Mual dan muntah
Nafsu makan menurun bahkan menghilang
Gairah seksual (libido) menurun
Rasa lelah yang berlebihan
Warna feses berubah menjadi pucat atau kehitaman
Warna urine berubah menjadi gelap
Kulit dan mata menjadi kuning atau penyakit kuning
Kulit terasa gatal dan mudah memar
Perut terasa nyeri dan membengkak
Tungkai dan kaki membengkak
Jika disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada jaringan hati (hepatitis) mungkin akan muncul keluhan atau gejala, seperti demam atau nyeri perut kanan atas.
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala di atas. Anda juga disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter jika memiliki faktor atau kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit liver.
Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu selalu ikuti anjuran dokter dan lakukan kontrol berkala untuk memantau kemajuan terapi dan ada tidaknya efek samping akibat penggunaan obat.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami nyeri perut yang sangat parah, terlebih jika disertai dengan munculnya penyakit kuning dan demam.
Jika sudah didiagnosis dengan penyakit liver, ikuti terapi yang diberikan oleh dokter. Beberapa penyakit liver mungkin akan membutuhkan penanganan intensif.
Untuk mendiagnosis penyakit liver, dokter akan menanyakan gejala yang dialami, serta riwayat kesehatan dan faktor risiko yang dimiliki, seperti riwayat mengonsumsi obat-obatan sebelumnya atau jumlah alkohol yang dikonsumsi per harinya.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk untuk melihat perubahan warna kulit dan mata, pembengkakan pada perut dan tungkai, serta ada tidaknya nyeri tekan pada perut pasien.
Untuk menentukan diagnosis, dokter perlu menemukan penyebab penyakit hati serta tingkat keparahan kondisinya. Beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan guna memastikan hasil diagnosis adalah:
Tes darah
Tes darah berguna untuk mengetahui kondisi peradangan yang terjadi pada hati dan fungsi organ hati. Beberapa jenis tes darah yang dapat dilakukan adalah:
Pemeriksaan fungsi hati, dengan melihat kadar protein, albumin, dan bilirubin di dalam darah, kadar enzim SGOT, SGPT, serta enzim GGT dan alkali fosfatase
Penghitungan sel darah lengkap, untuk mengetahui adanya penurunan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit
Pemeriksaan INR ,untuk melihat fungsi pembekuan darah
Pemeriksaan kadar enzim lipase, untuk mendeteksi adanya peradangan pada pankreas
Pemeriksaan kadar amonia, untuk menentukan apakah gangguan kesadaran terjadi akibat penumpukan ammonia yang umumnya terjadi pada gagal hati
Pemeriksan serologi, untuk memeriksa dan mendeteksi apakah penyakit hati disebabkan oleh infeksi virus, seperti A, B, C, atau D
Pemeriksaan lainnya
Selain tes darah, dokter dapat meminta pasien untuk menjalani prosedur:
Pemindaian dengan USG, CT Scan, atau MRI, untuk mendapatkan gambaran organ hati dan organ yang ada disekitarnya secara jelas
Biopsi hati dengan metode jarum halus, untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan jaringan
Tes genetik, untuk mendiagnosis kelainan genetik yang mungkin menjadi penyebab terjadinya penyakit liver
Pengobatan penyakit liver sangat tergantung pada penyebab, tingkat keparahan, dan kondisi pasien. Penyakit liver yang terdeteksi pada tahap awal dan ditangani sejak dini memiliki potensi lebih besar untuk sembuh dibandingkan jika terdeteksi dan ditangani saat tahap yang lebih serius.
Secara umum, beberapa metode pengobatan penyakit liver adalah:
Perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, berhenti minum alkohol, dan menghindari konsumsi obat-obatan sembarangan
Memperbanyak minum banyak air putih, istirahat yang cukup, serta mengonsumsi makanan yang sehat, terutama untuk mengatasi hepatitis A
Pemberian obat diuretik dan diet rendah garam untuk menangani sirosis
Melakukan operasi pengangkatan kantong empedu untuk menangani batu empedu
Melakukan transplantasi hati untuk mengatasi kondisi yang telah mencapai tahap gagal hati
Komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit liver berbeda-beda, tergantung dari penyebab masing-masing kondisi. Beberapa penyakit dan kondisi yang bisa terjadi saat seseorang mengalami penyakit hati adalah:
Perdarahan
Infeksi
Malnutirisi (kekurangan gizi)
Penurunan berat badan
Penurunan fungsi kognitif
Kanker hati
Untuk mencegah penyakit liver, tindakan yang harus dilakukan adalah:
Jaga berat badan normal sesuai dengan indeks massa tubuh.
Tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Ikuti program vaksinasi virus hepatitis untuk mencegah terjadinya hepatitis.
Jangan berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksual.
Jangan menggunakan NAPZA.
Lakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun.
Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau kesehatan liver.
Hindari paparan zat kimia berbahaya, darah, dan cairan tubuh orang lain, dengan menggunakan APD (alat pelindung diri) sesuai SOP (standar operasional prosedur).