Di balik segarnya sirup markisa khas Bogor, berdiri sosok Ibu Suryanti yang dengan tekun merintis usahanya dari rumah. Peran suaminya, Bapak Haris, sangat berarti, sebab dari beliaulah muncul ide untuk menyajikan minuman markisa kepada tamu yang berkunjung. Dari kebiasaan itulah Ibu Suryanti kemudian terinspirasi untuk mengolah sirup markisa menjadi produk yang bernilai lebih.
Semua berawal dari pohon markisa yang tumbuh di halaman rumah. Setiap kali ada tamu, sirup buatan Ibu Suryanti selalu mendapat tanggapan positif, bahkan banyak yang mendorong agar dijual. Selama hampir setahun ia bereksperimen mencari racikan yang tepat, hingga akhirnya menemukan rasa yang pas dan bisa diterima banyak orang. Melihat peluang di Bogor yang cukup besar, sementara produk markisa lebih dikenal dari Medan dan Makassar, Ibu Suryanti pun berani memasarkan sirup markisa sebagai produk khas daerah.
Perjalanan usahanya tentu tidak selalu mulus. Karena sirup ini dibuat murni dari buah dan gula tanpa campuran kimia, harga jualnya cenderung lebih tinggi dibanding sirup pada umumnya. Hal ini membuat pasarnya lebih banyak menyasar kalangan menengah ke atas, terutama di Jakarta. Ditambah lagi, urusan perizinan dan keterbatasan tenaga pemasaran sering menjadi kendala. Meski begitu, Ibu Suryanti tetap berkomitmen menjaga kualitas produknya. Baginya, menghadirkan minuman sehat, alami, dan aman untuk semua usia jauh lebih penting dibanding sekadar mengejar keuntungan. Berkat ketekunan itu, sirup markisa Bogor kini semakin dikenal sebagai minuman khas yang tidak hanya segar, tetapi juga menyehatkan.
Salam Hangat,
Suryanti