Essay


          Saat kamu membaca ini, maka kamu hanya akan menemukan  kisah tiada akhir yang dituliskan oleh seorang anak yang akan mengubah dunia. Segala sesuatu yang dikerjakan dengan usaha dan kerja keras diyakininya sebagai modal utama untuk membuat perubahan. Tidak menunggu hari esok, tapi hari ini, hanya dia, dirinya, dan dorongan dalam dirinya.

          Ia adalah Shere Ignasio Siahaan, anak herapan pertama dalam keluarganya. Shere Ignasio Siahaan, anak remaja berumur 15 tahun, sekaligus seorang siswa kebanggan SMA Unggul Del di Laguboti, Toba, Sumatera Utara, Indonesia, yang saat ini sedang menempuh jenjang pendidikan di kelas 10, dan memiliki domisili asal Palembang, Sumatera Selatan. Sebab jarak bukanlah halangan, tapi saksi perjuangan.

          Saat ini, ia sedang berjuang dalam satu hal yang benar benar ia impikan. Sesuatu yang besar yang akan mengubah masa depannya. Ia terlibat dalam suatu perlombaan bergengsi yang diselenggarakan oleh Puspersnas, lembaga yang menaungi seluruh prestasi akademis dan non-akademis siswa-siswi berbakat Indonesia.Ya, perlombaan itu ialah OSN Fisika SMA 2024. Tak main-main, perlombaan ini merupakan perlombaan fantastis yang melibatkan seluruh siswa-siswi berbakat di Indonesia.

          Siswa-siswi  Indonesia yang memiliki segudang prestasi dipercayakan oleh sekolahnya untuk membawa nama bangga dari sekolah tersebut, mengharapkan muridnya akan menjadi juara dan meningkatkan nama baik sekolah asalnya di mata nasional. Mengapa tidak? Setiap lapisan sekolah di Indonesia mengetahui perlombaan OSN ini. Bahkan faktanya, OSN ini merupakan perlombaan yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya oleh seluruh sekolah di Indonesia.

          Jika kamu bertanya seberapa bergengsinya perlombaan ini, maka kamu harus mengetahui ini. Bahkan setiap sekolah rela mengeluarkan biaya bagi peserta didik kebanggannya untuk mengikuti berbagai pelatihan demi mempersiapkan diri mengikuti OSN ini. Bukan hanya itu, bahkan waktu persiapan yang dilakukan oleh setiap peserta didik memakan waktu kurang lebih 1 tahun. Setiap peserta didik akan mengalami beban akademis berkali kali lipat. Membagi waktu untuk mengerjakan tugas dan belajar OSN sangatlah sulit. Oleh karena itu, setiap anak OSN dapat dipastikan memiliki manajemen waktu yang sangat baik.

          Dan, jikalau kamu bertanya seberapa sulitnya perlombaan ini, kamu harus membayangkan ribuan anak dengan kemampuan akademis yang cemerlang di setiap sudut daerah Indonesia, disaring untuk mencari yang terbaik di antara mereka. Hal yang lebih gila lagi adalah perlombaan ini tidak membagi kategori kelas yang sedang diduduki peserta lomba. Artinya adalah, setiap siswa SMA/MA, baik kelas  10, 11, maupun 12 disatukan dalam satu kategori yang sama dan memiliki hak yang sama untuk mengikuti perlombaan ini.

          Tentu saja mereka memiliki pengalaman yang berbeda, khususnya dalam hal pengetahuan. Bahkan, siswa kelas 10 yang dapat dikatakan “belum layak” untuk mempelajari materi yang dipelajari kelas 12 harus mempelajarinya. Hal yang lebih tidak masuk akal adalah membayangkan mereka mempelajari materi yang selayaknya dipelajari oleh mahasiswa perkuliahan. Jika tidak, tentu saja mereka tidak dapat bersaing, dan impian mereka hangus begitu saja. Namun, apa sulitnya bagi mereka? Sekelompok anak bangsa yang akan merubah dunia!

           Lalu, bagaimana dengan nya? Tentu dia merasa bangga sebagai salah satu dari mereka. Namun, hanya sekadar rasa bangga tidaklah cukup. Ada mimpi besar yang harus ia kejar. Usaha luar biasa selalu ia lakukan. Menghabiskan waktu liburnya untuk belajar, belajar, dan belajar adalah salah satunya. Disaat teman-teman seusianya sedang menikmati masa indah remaja mereka yang penuh candaan dan tawa, maka dia ada disini, terperangkap di depan buku yang menjadi teman tidurnya setiap malam. Namun, ia percaya bahwa tangisan penuh lelah yang telah ia tunjukkan akan menjadi saksi ketika namanya akan dibacakan sebagai medalis OSN Fisika SMA 2024 nanti!

          Bagaimana dengan kehidupan lainnya, tentu diluar OSN ini? DIa sadar, bahwa menjadi cemerlang  akademis saja tidaklah cukup. Bermanfaat bagi orang lain adalah satu hal sederhana namun berarti jika ingin membuat perubahan. Karena perubahan tak hanya tentang dirinya, tapi orang lain. Oleh karena bakatnya dibidang fisika itulah, ia sering dipercayakan oleh gurunya untuk melakukan tutoring terhadap teman sekelasnya. 

          Tak hanya di bidang fisika, bahkan dalam hal yang tidak ia kuasai sekalipun, ia selalu berusaha untuk menguasainya demi memberikan segudang ilmu berarti bagi masa depan teman temannya. Matematika, biologi, kimia, dan masih banyak lagi. “Masa depan tak hanya milikmu, tapi setiap orang yang mau menerimanya,” itulah satu hal yang ia yakini.

          Ia juga dipercayakan sebagai PIC Fisika oleh gurunya. PIC adalah sebuah peran istimewa yang dimiliki seseorang dalam satu bidang mata pelajaran tertentu untuk menjadi penanggung jawab bagi nilai dan pencapaian teman-teman sekelasnya. Ia harus menjalin komunikasi yang baik dengan guru mata pelajaran, bertanya mengenai tugas, jam tambahan, program, bahkan materi yang diujikan dalam mata pelajaran Fisika tersebut. Karena jika tidak, itu sama saja dengan membiarkan teman-temannya jatuh ke dalam jurang yang akan memperburuk laporan akademis teman-temannya nanti. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa dia memiliki komunikasi dan kepemimpinan yang baik.

          Hal itu tentu terlihat sangat sulit, terlebih apabila kamu mengetahui bahwa ia adalah seorang anak asrama. Begitu banyak tuntutan yang diberikan atasnya. Ia dituntut harus selalu rapih, bersih, disiplin, dan memiliki rasa sopan santun yang tinggi. Hal itulah yang sangat membebani dirinya.

          Jauh dari orang tua bukanlah alasan untuk menangis dan bersedih, tetapi semakin berusaha keras. Karena, ia tahu bahwa lebih besar tangis kedua orang tuanya nanti bila ia menjadi seorang yang gagal dibandingkan tangisnya berpisah dari orang tua. Sebaliknya, akan lebih besar senyum yang terpancar di wajah kedua orang tuanya melihat ia mencapai segala impiannya, dibandingkan senyum orang tuanya ketika ia pulang. Komunikasi tidaklah penting sekarang. Namun, membagikan pencapaiannya kepada kedua orang tuanya dan membuat mereka bangga adalah keutamaan.

          Hal itulah yang membuatnya menjadi pribadi yang mandiri dan dikenal memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Setiap masalah dan kebutuhan berusaha ia penuhi sendiri. Kedua orang tuanya bukanlah sesuatu yang pantas untuk ditanggungkan sekarang, tapi di masa depan nanti, dialah yang akan menjadi tulang punggung keluarganya.

          Namun, apresiasi yang tinggi diberikan padanya. Ia menjalankan setiap peraturan asrama itu dengan baik. Lemari dan kamarnya selalu tertata dengan baik. Tak diherankan bahwa setiap orang yang melihat lemarinya akan terpukau dan bertanya tanya bagaimana kerapian itu bisa muncul dan dipertahankan, terutama ditengah kesibukan yang ia miliki. Bau harum tercium dari lemarinya, membuat setiap orang yang menyadarinya akan tersenyum lebar. Ia bahkan tidak pernah mendapatkan poin pelanggaran satupun. 

          Relasi dengan sesama, terkhususnya dengan teman dan senior kamar adalah hal yang perlu dijaga. Sebagai junior yang paling muda, tentu ia tak boleh merasa tinggi. Oleh karena itu, ia selalu meminta saran dan nasihat dari senior kamarnya, bagaimana cara untuk bertahan di tengah gempuran aturan yang ada di sekolahnya. Terlebih, bagaimana cara menggapai segudang prestasi yang telah dicapai oleh senior kamarnya, yaitu menjadi kandidat BIM selanjutnya. “Tunggu saja, tahun depan aku pasti menyusul abang. Lalu kita akan reuni kamar di luar negeri nanti, dan akan ke Disney Land bersama,” kata yang sering diucapkannya dengan penuh kepercayaan.

          Tak hanya dengan anggota sekamarnya, Ia juga menjalin relasi yang baik dengan satu angkatannya. Bahkan, ia adalah orang pertama yang mengenal nama dan berkomunikasi dengan setiap teman satu angkatannya, baik laki-laki maupun. Ia yakin, bahwa angkatan yang baik adalah angkatan yang dibangun secara bersama sama. Ini adalah hal yang harus ditekankan, bahwa tolonmg menolong adalah kuncinya.

          Tentu, ia mempunyai banyak sekali kekurangan. Setiap orang pun juga sama. Tapi, hal yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana cara menghadapinya. Ada yang hanya diam dan menangis. Namun, banyak juga yang akan menjadikan nya sebagai pondasi utama menjadi pribadi yang lebih baik. Dan dia adalah salah satunya. Di tengah keterpurukannya dalam memahami bahasa, khusunya bahasa Inggris, berpasrah bukanlah solusi.

          Setiap manusia diberikan kemampuan dan bakat yang berbeda. Oleh karena itulah, relasi dan tolong menolong tadi penting. Baginya, mencari bantuan sebagai orang yang tidak tahu bukanlah sesuatu yang layak dipermalukan. Maka, ia selalu berusaha mencari bantuan dari temannya yang memiliki kelebihan dalam Bahasa Inggris. Ia belajar dan sungguh sungguh serta menyimak setiap tutoring yang diberikan temannya. Tak heran, nilai bahasa Inggrisnya selalu mencapai peningkatan setiap laporan pencapaian akhir siswa diberikan. Dari yang tadinya 7, maka sekarang 9.

          Satu hal yang dapat disimpulkan  adalah bahwa self improvment adalah kesukaannya. Menjadikan dirinya bermanfaat adalah caranya, dan kerja keras adalah kuncinya. Menjadi sukses tidak bergantung pada keberadaan dan apa yang kita miliki. Namun menjadi sukses adalah bagaimana kita membuat diri kita merasa bangga atas self improvment yang kita miliki. Percaya bahwa usaha yang disertai doa tidaklah sia sia, maka medali OSN Fisika SMA 2024 adalah hal yang akan dia dapatkan.

         Jika ia mencapai impian besarnya itu, maka hal yang dapat ia janjikan adalah menjadi semakin bermanfaat dan membagikan ilmu yang ia miliki kepada setiap orang yang bertanya kepadanya. Ia akan berusaha agar teman-temannya mencapai hal yang sama seperti yang akan ia capai nanti, dan ia berjanji akan membangun angkatannya menjadi suatu angkatan yang terbaik. Ia akan selalu berusaha untuk menciptakan perubahan, sekecil apapun sebab itu semua berarti. Sebab, kebahagiaannya adalah ketika melihat senyum terpancar di wajah teman-temannya.