Pada tanggal 29 Juli 2018 pukul 12.25 WIB di 8.49 LS 116.19 BT dengan kedalaman 16 Km timur laut kota Mataram, NTB. Setelah gempa utama berkekuatan 6,4 SR tersebut, gempa terjadi lagi pada tanggal 5 Agustus 2018 pukul 18.48 WIB dengan kekuatan 7,0 Skala Richter dengan kedalaman 15 Km di 8.37 LS 116.48 BT 18 Km barat laut Lombok Timur, NTB. Terjadiya gempa berturut-turut  mengakibatkan banyaknya korban jiwa, rusaknya sejumlah fasilitas umum,  serta menimbulkan trauma psikis yang mendalam bagi korban bencana. 

Setelah dilakukan penanganan hingga berakhirnya status tanggap darurat bencana gempa bumi yang melanda wilayah kecamatan Sembalun dan Sambelia kabupaten Lombok Timur sampai tanggal 3 Agustus 2018, dinyatakan masih diperlukannya penanganan lanjutan bagi masyarakat terdampak gempa bumi. Bupati Lombok Timur, NTB mengeluarkan SK nomor : 188.45/463/BPBD/2018 mengenai perpanjangan status tanggap darurat penanganan bencana gempa bumi Lombok Timur. Perpanjangan tersebut berlangsung selama 7 (tujuh) hari terhitung sejak 5 Agustus 2018.

Mengetahui informasi tersebut, Sekber PPA DIY sebagai wadah koordinasi, komunikasi dan informasi bagi semua perhimpunan pecinta alam yang ada di wilayah DIY ikut berpartisipasi dalam penanggulangan bencana. Pembahasan bermula di media komunikasi whatsapp grup Bid. SAR Sekber PPA DIY pada tanggal 5 Agustus 2018. Rekan-rekan pencinta alam DIY (Sekber PPA DIY) berkumpul di sekretariat KPALH Carabiner FT UNY guna membahas respon terkait bencana gempa bumi Lombok Utara. Hasil pembahasan dan koordinasi rekan-rekan dengan bidang SAR Sekber PPA DIY diputuskan dibukanya Posko Pengelolaan Bantuan Gempa Lombok pada pukul 01.06 WIB tanggal 6 Agustus 2018 sampai tanggal 20 september 2018, sedangkan jumlah potensi yang berpatisipasi dalam kegiatan JDC ini adan39 orang, 16 potensi berada di keposkoan dan 23 potensi berada di lapangan yang terbagi dalam 5 keloter pemberangkatan. secara agaris besar tim melakukan pendampingan Posko Masyarakat Dusun Papak desa Segarakaton kab. Lombok Utara sampai dirasa posko yang dimaksud dapat melkukan aktifitas dengan tertata dan dapat melkukanya aktifitas posko secara mandiri.