NAMA OPA : MAPALASBI
NAMA KAMPUS : SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SOLUSI BISNIS INDONESIA YOGYAKARTA
GOLONGAN : MAPALA
ALAMAT : Pugeran, Maguwoharjo
SEKTOR : Tengah Utara
TANGGAL BERDIRI : 9/10/1994
PENDIRI : Abah Agus (Sableng), Abah arif (Tolong), Abah Ali (Satria), dan Abah Teguh (Balpirik)
CERITA : "Berawal dari sekelompok mahasiswa Program Profesi Bank Syariah (PPBS) Syariah Banking Institute (SBI) Program Diploma yang terlebih duhulu mendirikan organisasi kepecintaalaman, bernama Mahasiswa Pecinta Alam Syariah Banking Institute (Mapalasbi) Yogyakarta. Mereka adalah Agus Yudianto, Ahmad Ali Nurdin, Arif Rahman Hakim dan Teguh Pribadi. Aktifitas yang awalnya banyak diisi mendaki dari gunung ke gunung,maka adanya kesamaan minat di kepecintalaman dan keingintahuan tentang lingkungan hidup. Kemudain mereka mengajukan agar hobi tersebut dibentuk menjadi sebuah organisasi kepecintaalaman. Pendidikan dasar mereka dinamakan “Gladi Alas I” dengan instruktur dari Mapala Unisi UII dan Mapalaska IAIN Sunan Kalijaga. Meliputi materi ruang (indoor) selama 3 hari antara lain dibekali dengan Mountaineering, Survival, Search and Rescue (SAR), Manajemen Perjalanan dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Pendidikan dasar di ikuti oleh 9 (sembilan) peserta: Agus Yudianto (Sableng), Ahmad Ali Nurdin (Satria Baja Hitam), Arif Rahman Hakim (Toleng), dan Teguh Pribadi (Balpirik), Maya Sri Rahmayati (almh), Dwi Yuliatmoko (Petruk Loyo), Bambang Setiawan (Bujang Pesolek), Pipih Mawadah (Gadis Pesolek), dan Rusnandar (Cengcen Bow). Setelah mengikuti materi ruang, selanjutnya para peserta dibawa ke Lereng Merapi untuk mengikuti materi luar ruang (outdoor) selama 3 hari untuk penerapan dari materi ke lapangan. Selama berada dilapangan mereka dilatih tidak hanya menerapkan materi tetapi juga penggemblengan fisik dan psikis yang tujuannya adalah menanamkan jiwa korsa dan kerja tim memecahkan persoalan (problem solving). Jiwa korsa atau daya juang adalah suatu konsep militer mengenai kesadaran seorang individu dalam suatu korps, yang memiliki perasaan sebagai suatu kesatuan, kekitaan, kecintaan terhadap suatu perhimpunan atau lembaga. Gladi Alas (Gladas) bagi anggota MAPALASBI merupakan kawah candradimuka yang menempa karakter. Diakui oleh kami, ilmu dari Gladas masih relevan sampai sekarang, di mana orientasi sekarang lebih kepada mengimplementasikannya. Hasil pendidikan mapala bukan hanya survive di hutan tetapi dalam kehidupan, dalam menghadapi keseharian... Setelah selesai mengikuti pendidikan dasar “Gladi Alas I”, mereka melakukan ekspedisi perdana ke Gunung Sumbing di Garung Wonosobo untuk syarat mendapatkan slayer/syal. Kemudian susur gua (caving) di gua Cerme dilanjutkan long march menuju pantai Parangtritis untuk syarat mendapatkan Kartu Tanda Aggota (KTA). Ada hal yang menarik dari peristiwa diawal dan akan menjadi momentum kewajiban setelahnya. Pendakian masal perdana dilakukan tanggal 09 Oktober 1994 dan dikukuhkan menjadi hari lahirnya MAPALASBI. Dan menjadi syarat anggota penuh MAPALASBI setelah mengikuti semua kegiatan, yaitu Pendidikan Dasar Gladi Alas, Pendakian ke Gunung Sumbing, Susur gua (caving) dan Long March. Menginjak akhir semester keempat mahasiswa tersebut pindah jalur ke Strata Satu STIE SBI. Pada waktu itu semua kegiatan kemahasiswaan masuk dalam Bidang Minat dan Bakat dibawah struktur Senat Mahasiswa dengan ketua Husni Mirza. Melihat aktivitas MAPALASBI yang cukup berkembang dan tentunya menjadi tenaga marketing tambahan untuk bisa mempopulerkan nama kampus, maka dengan dukungan pihak kampus yang saat itu diketuai Bapak Sutrisno, MM dan pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan Bapak Subagyo, SE. MAPALASBI menjadi unit kegiatan mahasiswa tersendiri yaitu UKM Mahasiswa Pecinta Alam STIE SBI Yogyakarta (MAPALASBI) dengan melengkapi tertib tertib organisasinya seperti membuat Anggaran Dasar/Rumah Tangga serta peraturan lainnya."