Ki Hajar Dewantara merupakan Bapak pendidikan Nasional karena filosofi-filosofinya tentang pendidikan. Menurut KHD, pendidikan harus berpusat kepada murid itu sendiri. Dengan kata lain dalam proses pembelajaran murid lebih banyak aktif, bekerja dan bergerak. Murid bukanlah sebuah objek yang hanya menerima dan menerima saja, tetapi murid merupakan sebuah subjek yang
bergerak aktif. Guru berfungsi sebagai fasilitator. Guru dapat memberikan sumber-sumber belajar yang relevan. Guru dapat mengarahkan murid untuk melakukan hal-hal dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan pendidikan yang berpusat kepada murid maka murid akan menjadi sosok yang memiliki kemandirian. Siswa mampu mencari dan menemukan pembelajaran yang diberikan oleh guru.
Dengan pendidikan yang berpihak kepada murid, maka diharapkan murid akan mampu mendapat kebahagian. Murid tidak lagi merasa takut berada di lingkungan sekolah karena tuntutan tugas maupun pekerjaan yang tidak dipahami maupun di kuasai. Murid juga dapat selamat karena memiliki potensi dan keterampilan yang kuat. Murid memiliki budi pekerti yang baik dengan beriman dan bertaqwa serta mengenal jati dirinya sendiri.
Selain dalam proses pembelajaran, sekolah sebagai salah satu tempat siswa belajar juga harus mampu dalam menghadirkan berbagai program yang berpusat pada murid. Program sekolah yang berpusat pada murid tentunya tidak akan menimbulkan rasa terpaksa bagi warga sekolah dalam menjalankannya. Kerelaan dalam menjalankan program cenderung menumbuhkan budaya yang positif di lingkungan sekolah itu sendiri. Dengan tumbuhnya budaya positif di lingkungan sekolah, maka sekolah akan mampu mewujudkan siswa yang berkarakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Tempat Menemukan Kejujuran