Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Kegiatan P5 di Sekolah Laboratorium Universitas Pattimura untuk semester ganjil tahun ajaran 2024/2025 dilakukan per fase. Fase A (kelas 1 dan kelas 2) dan Fase B (kelas 3 dan kelas 4). Kegiatan P5 dilakukan secara reguler, yaitu 1 hari PBM yang dilakukan dari pagi sampai siang sesuai dengan jam pulang sekolah. 

Pada hari jumat, 13 September 2024 siswa-siswi kelas 3 dan 4 melakukan edukasi wisata ke Hutan Sagu Rutong. Kunjungan wisata ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan P5. Materi P5 yang dipelajari siswa-siswi kelas 3 dan 4 tentang "Kearifan Lokal" dalam hal ini siswa-siswi belajar mengenal cara pengolahan makanan khas Maluku (sagu). 

Siswa-siswi kelas 3 dan 4 melakukan perjalanan dari Sekolah menuju ke Rutong dengan menggunakan Bus Polda. Dalam perjalanan siswa-siswi terlihat sangat senang dan menikmati serta tidak sabar untuk tiba di tempat tujuan dan melihat serta mencari tahu informasi tentang cara pengolahan sagu. 

Tiba di Rutong siswa-siswi dan para guru disambut hangat oleh orang dari kantor desa Rutong kemudian kami diarahkan menuju ke rumah pengolahan sagu. Di sana sudah ada 2 orang bapak yang bertugas. Siswa-siswi kemudian diarahkan untuk duduk dan mempersiapkan segala sesuatu untuk survei perdana ini. Sebelum memulai memberikan informasi, Bapa Buce meminta untuk ketua kelompok maju dan memberikan tanda dengan mengikat kain merah di kepala ketua kelompok. Saat itu ketua kelompok adalah Quiself Ferdinandus. 

Setelah itu siswa-siswi mendengarkan penjelasan dari Bapa Buce serta mencatat informasi-informasi penting. Jika ada hal yang belum dipahami, siswa-siswi memberikan pertanyaan kepada Bapa Buce. Setelah pemberian informasi, siswa-siswi diajak untuk melakukan praktek bersama Bapa Da. Praktek pertama, siswa-siswi mempraktikkan cara menggunakan "nani" (alat tradisional) untuk memukul sagu sehingga menghasilkan ampas sagu atau yang disebut "Ela". Kemudia Ela tersebut diangkat dan dicampur dengan air lalu diperas dan ditampung serta diendapkan di "goti" sampai menghasilkan sagu. 

Siswa-siswi dan para guru sangat senang karena bisa mendapatkan pengalaman serta informasi yang baru tentang pengolahan makanan khas Maluku (sagu).