Kerajaan Perlak, yang berdiri pada 840 M, merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini berakhir pada 1292 M setelah bergabung dengan Kerajaan Samudera Pasai. Perlak mencapai kejayaan pada masa Sultan Makdum Alaudin Malik Muhammad Amin Syah II (1225-1225M), yang berhasil memperluas dakwah Islam dan meningkatkan pendidikan. Setelah Sultan Malik Abdul Aziz Syah wafat (1263-1292M), Perlak bergabung dengan Samudera Pasai.
Kekayaan dan Pengaruh Islam
Perlak dikenal sebagai penghasil kayu perlak yang digunakan untuk pembuatan kapal dan memiliki posisi strategis yang menarik pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia. Kedatangan pedagang tersebut turut menyebarkan Islam dan memengaruhi kehidupan sosial budaya masyarakat.
Peninggalan Kerajaan Perlak:
Mata uang emas (dirham): Menunjukkan keberadaan Perdana Menteri Putri Nurul Aβla (1108-1134M).
Mata uang perak (kupang): Merujuk pada Puteri Mahkota Sultan Makkdum Alaudin Abdul Jalil Syah (1225M).
Mata uang tembaga (kuningan): Bertuliskan huruf Arab yang belum terbaca.
Stempel kerajaan: Bertuliskan kalimat "Al-Wasiq Billah Kerajaan negeri Bendahara tahun 512," menunjukkan kerajaan yang maju.