Nabi Muhammad SAW menerapkan berbagai strategi dakwah di Mekkah, dimulai dengan dakwah secara rahasia kepada keluarga dan sahabat dekat, kemudian secara terbuka meskipun menghadapi tekanan kaum Quraisy. Beliau juga mengirim sebagian sahabat berhijrah ke Habasyah untuk perlindungan, melakukan misi dakwah ke Thaif meski ditolak, dan mengadakan Baiat Aqabah dengan penduduk Yatsrib, yang menjadi langkah awal menuju hijrah ke Madinah. Strategi ini mencerminkan kebijaksanaan dan keteguhan Nabi dalam menyebarkan Islam.