Kepemimpinan Militer dan Ekspansif
Umar memprioritaskan perluasan wilayah Islam, yang mencapai sepertiga dunia, termasuk wilayah Eropa. Umar bin Khattab dikenal karena ketegasannya dalam menghadapi tantangan dan keberhasilannya menjadikan Islam sebagai kekuatan besar yang setara dengan Romawi dan Persia.
Kepemimpinan Administratif
Umar menerapkan sistem administrasi yang efisien, mengadopsi model dari Persia dan membagi wilayah kekuasaan menjadi delapan provinsi. Umar bin KhattabΒ juga membentuk berbagai departemen untuk mengatur pajak dan keuangan negara, serta mendirikan Bait al-Mal sebagai lembaga pengelolaan keuangan negara.
Kepemimpinan Berbasis Musyawarah
Dalam peralihan kepemimpinan, Umar tidak mengikuti cara Abu Bakar, tetapi lebih memilih menggunakan tim formatur yang terdiri dari enam sahabat untuk memilih penggantinya. Hal ini menunjukkan pendekatan musyawarah dan partisipasi kolektif dalam pengambilan keputusan besar.
Kepemimpinan Inovatif
Umar memperkenalkan kalender Hijriah sebagai bagian dari upayanya untuk merapikan sistem administrasi Islam, dengan bulan Muharram sebagai bulan pertama, yang berlandaskan pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Secara keseluruhan, gaya kepemimpinan Umar bin Khattab menunjukkan kombinasi antara ketegasan dalam perluasan wilayah, kebijakan administrasi yang terstruktur, dan pendekatan musyawarah dalam pengambilan keputusan.