Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an Ali Bin Abi Thalib” yang resmi berdiri semenjak keluarnya Surat Keputusan Wali Nagari Koto Tuo Nomor:400/17/SK-WN/2019 tertanggal 08 April 2019 tentang penetapan Pengurus “ Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an Ali Bin Abi Thalib”.
Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an Ali bin Abi Thalib beralamat Jalan.Raya No. 99 Nagari Koto Tuo Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Kode Pos. 27261:
Rumah Tahfizh ini berkonsentrasi Khusus dalam penyelenggaraan Dauroh Tahfizh Qur`an.
Sejarah telah membuktikan, betapa Al-Qur`an telah merubah dunia jahiliyah menjadi dunia yang berperadaban, dengan lahirnya manusia unggul dan berkarakter, dulu sebelum Al-Qur`an turun, jazirah arab hanya suatu kaum yang sama sekali tidak diperhitungkan, disamping Sumber Daya Alam (SDA) yang miskin begitu juga Sumber Daya Manusia yang tidak berperadaban, sehingga baik Blok Barat yang dipimpin Kisra Persia ataupun Blok Timur di bawah Kaisar Romawi, tidak satu pun dari keduanya ada yang berminat untuk menjajah Arab. Tapi kemudian setelah Al-Qur`an turun kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi Wasallam di Jazirah Arab, apa yang terjadi?,
Jazirah Arab berubah menjadi negara yang beradab dan tidak hanya itu dua peradaban super-power pada saat itu (Persia dan Romawi) jatuh ditangan Islam. Kenapa demikian?
apa yang menyebabkan Jazirah Arab berhasil menaklukan dua peradaban besar tersebut? Bahkan mampu memimpin 2/3 dunia di bawah kekuasaan Islam pada masa Amirul Mu`miniin Umar ibnu Khattab. hal ini tiada lain karena peran Al-Qur`an yang sudah merubah pola hidup dan cara pandang mereka, sehingga lahir manusia-manusia unggul yang pantas memimpin peradaban dan dunia pada saat itu.
Berikut adalah gambaran umat Islam Indonesia yang buta huruf Al-Qur`an; “Tahun 1950 hanya 17,50% penduduk Indonesia yang tidak bisa baca Al-Qur`an, sementara di tahun 1980 yang tidak bisa baca Al-Qur`an menjadi 56 %, dan “musibah” ini semakin menyedihkan, dimana fakta hasil penelitian Pengurus Muhamadiyah dan Dewan Da`wah pada tahun 1990, diinformasikan bahwa terdapat 75 % pelajar SMA di Jakarta “mengidap penyakit” buta huruf Al-Qur`an (Dinamika Berita, Kamis 8 Pebruari 1990) bagaimana dengan survey sekarang?
Hasil survei yang dilakukan oleh Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta menyebutkan bahwa 65% umat Islam Indonesia ternyata masih buta aksara Al-Qur`an. 35% bisa membaca Al-Qur`an (itupun yang benar membacanya hanya 20%) saja. (Muhammad Amedz; Kompasiana, online diperbaharui 24 juni 2015, 03;30;51)
Pendidikan merupakan kebutuhan hidup manusia, malah sangat menentukan derajat seseorang di hadapan Allah SWT. Kemajuan suatu negara secara umum dan secara khusus nagari juga ditentukan sejauh mana kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban yang mereka miliki. Rasulullah SAW sudah mengingatkan, kalau ingin bahagia di dunia dan akhirat, hendaklah dengan ilmu pengetahuan. Jika sistem pendidikan negaranya secara umum ataupun nagarinya secara khusus berkualitas, maka negara atau nagari tersebut maju dengan pesat. Sebaliknya, jika sistem pendidikannya mengalami kemunduran, akibatnya berimplikasi kepada kondisi negara atau nagari akan terbelakang.
Menuntut ilmu menjadi kewajiban bagi ummat Islam dan mendapat penekanan yang cukup intens dari Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Beberapa hadits yang cukup sering kita dengar membuktikan akan hal itu.
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi kaum muslimin dan muslimat”
“Menuntut ilmu adalah sebagian dari iman..”
“Tuntutlah ilmu, dari buaian hingga liang lahat..”
Selain pendidikan formal yang selama ini kita kenal, pendidikan non-formal juga mempunyai andil yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di negeri ini. Selain menjadi pelengkap dari pendidikan formal yang sudah ada, pendidikan non-formal juga menjadi alternatif yang cukup efektif bagi masyarakat yang tidak mampu menjangkau pendidikan formal dikarenakan banyak hal, seperti faktor biaya, dan waktu belajar.
Berdasarkan argumen diatas, alhamdulillah pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah terlebih dahulu mewujudkan salah satu lembaga pendidikan khusus non formal berbasis agama yang bernama Rumah Tahfidz. Dan itupun juga telah dijadikan percontohan dan diprogramkan disetiap Nagari di Kabupaten Tanah Datar, salah satunya di Nagari Koto Tuo Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar yang bernama “ Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an Ali Bin Abi Thalib” yang resmi berdiri semenjak keluarnya Surat Keputusan Wali Nagari Koto Tuo Nomor:400/17/SK-WN/2019 tertanggal 08 April 2019 tentang penetapan Pengurus “ Rumah Tahfidz Ahlul Qur’an Ali Bin Abi Thalib”.
Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an Ali bin Abi Thalib bermaksud mengisi pos-pos pendidikan non-formal yang saat ini walaupun sudah banyak ada, tapi tetap belum mampu mengakomodasi kebutuhan pendidikan masyarakat banyak secara merata. Dalam hal ini, Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an Ali bin Abi Thalib mengambil satu bidang pendidikan yang sangat fundamental bagi ummat Islam, yaitu al-Quran.
Al-Quran merupakan kitab suci dan petunjuk hidup ummat Islam yang tidak ada habis-habisnya untuk dipelajari dan digali hikmah beserta tafsirnya. Sudah banyak yang menelaah, mengkaji, dan membuat tafsirnya, baik dari disiplin ilmu agama, atau disiplin ilmu lain, seperti Sosiologi, Fisika, dan Geografi. Tapi tetap, semuanya hanya seperti menyentuh sedikit bagian dari hikmah Al-Quran yang sedemikian berlimpah ruah. Diantaranya mudah dihafal, sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al-Qamar ayat 17, 22, 32 dan 40: “Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran itu untuk diingat, dipelajari dan dihafal, lalu siapakah yang mau mengambil pelajaran?.” Dan didalam haditsnya Rasulullah SAW juga menyampaikan hal ini yang artinya: “Barang siapa yang membaca Al-quran kemudian menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga, memberikan syafa`at kepada sepuluh (10) anggota keluarganya, semuanya terhindar dari api neraka, (HR. Ibnu Majah, 216)”
Selain mempelajari Al-Quran dari sisi tafsir dan hikmahnya, yang tak kalah penting, bahkan sangat penting adalah mempelajari bagaimana cara membacanya dengan benar dan tartil. Karena ayat-ayat Al-Quran senantiasa kita baca dalam setiap kesempatan ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT, terutama pada saat ibadah Sholat lima waktu, membaca ayat-ayat Al-Quran secara tartil menjadi kewajiban yang harus ditunaikan.
“Bacalah Al-Qur”an dengan tartil . (QS. Al –muzzammil : 4)
Dari Aisyah ra, ia berkata : “Rasulullah saw bersabda: “Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan ia mahir bersama para malaikat yang mulia dan taat, dan orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan ia terbata-bata dan merasa kesulitan, ia mendapat dua pahala.” (HR.BukhariMuslim).
“Sesungguhnya orang yang didalam dadanya tidak terdapat Al-Qur’an bagaikan rumah yang tidak berpenghuni.” ( HR.Atturmudzi).
Berdasarkan pentingnya mempelajari membaca al-Quran secara benar dan tartil, kemudian kenyataan yang didapati pada saat ini bahwa masih belum banyak yang ikut berkecimpung dalam penyelenggaraan pendidikan Tahsin dan Tahfidz al-Quran, maka kami merasa terpanggil untuk ikut terlibat di dalamnya. Sehingga kami berharap masyarakat akan terbebas dari buta huruf Al-Quran, dapat membaca Al-Quran dengan benar-tartil dan menghasilkan para hafidz dan hafidzah demi terwujudnya Masyarakat, Negara dan Agama Islam Baldatun thoibatun warobbun ghofur. Aamiin.