Layanan dasar adalah layanan preventif dan pengembangan yang diberikan secara menyeluruh kepada semua siswa. Tujuannya adalah untuk membantu siswa memahami diri, membentuk kebiasaan positif, serta meningkatkan keterampilan sosial, akademik, dan emosional. Layanan dasar terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:
Bimbingan klasikal dilakukan di kelas bersama guru BK. Materinya dapat berupa pengenalan diri, manajemen waktu, cara belajar efektif, pergaulan sehat, kesehatan mental.
Dalam bimbingan kelompok Siswa belajar dan berdiskusi bersama dalam sebuah kelompok kecil topiknya bisa sesuai kebutuhan siswa, misalnya mengelola stres, percaya diri, atau bekerja sama.
Bentuk layanan dasar dalam penyebaran informasi dapat melalui poster, buletin, video, media sosial, dan website. Topik yang dibahas dapat berupa anti perundungan, etika digital, motivasi belajar.
Kegiatan pengembangan diri dalam layanan dasar dapat dilakukan melalui Workshop, seminar, pelatihan, lomba, atau program khusus BK. hal tersebut bertujuan untuk mengasah soft skills, seperti kepemimpinan, komunikasi, atau pengambilan keputusan.
Layanan responsif adalah bentuk bantuan langsung yang diberikan kepada siswa saat mereka mengalami masalah yang perlu ditangani segera. Layanan ini bersifat fleksibel, rahasia, dan mendukung, sesuai dengan kebutuhan individu. ada beberapa bentuk layanan responsif yang bisa dilakukan disekolah, yaitu sebagai berikut:
Dalam layanan konseling individu siswa bertemu langsung dengan guru BK untuk membicarakan masalah pribadi secara rahasia dan aman. Konseling jenis ini cocok untuk yang memiliki masalah keluarga, pertemanan, stres belajar, cemas, overthinking, dan identitas diri.Â
Konseling kelompok dilakukan dengan cara mengumpulkan siswa yang memiliki permasalahan sejenis difasilitasi dalam kelompok kecil untuk saling berbagi pengalaman dan dukungan. Biasanya topik yang dibahas mengenai percaya diri, kecemasan sosial, mengelola emosi, dan lain-lain.
Layanan darurat ini dapat digunakan untuk siswa yang mengalami krisis emosi atau situasi berat, seperti kehilangan orang terdekat, kekerasan, atau tekanan berat.
Hal ini bersifat opsional atau Jika diperlukan, guru BK dapat membantu siswa mengakses psikolog, dokter, atau layanan profesional lainnya yang sesuai untuk mengatasi permasalahannya.
Layanan perencanaan individual adalah layanan BK yang bertujuan membantu siswa merancang masa depan mereka secara sadar, terarah, dan sesuai potensi diri. Layanan ini bersifat personal dan diberikan untuk membantu siswa mengambil keputusan penting dalam hidupnya, terutama di bidang pendidikan, karier, dan kehidupan sosial. layanan perencanaan individual dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
Tes minat dan bakat
Refleksi kekuatan dan kelemahan diri
Pemetaan potensi dan cita-cita
Memilih jurusan atau peminatan yang sesuai
Informasi sekolah/kampus dan program studi
Persiapan masuk perguruan tinggi (SNBT, beasiswa, portofolio)
Mengenal berbagai jenis pekerjaan
Mencocokkan minat dengan bidang karier
Simulasi wawancara, membuat CV, atau mengenal dunia kerja
Menyusun rencana masa depan jangka pendek dan jangka panjang
Membangun motivasi dan tanggung jawab pribadi
Strategi menghadapi tantangan hidup secara sehat
Layanan dukungan sistem adalah bentuk pelayanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan untuk mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang sehat, kondusif, dan ramah bagi perkembangan siswa. Layanan ini melibatkan kolaborasi dengan guru, orang tua, wali kelas, kepala sekolah, dan pihak lain di luar sekolah. Berikut adalah beberapa bentuk dari layanan dukungan sistem:
Kegiatan ini bisa dilakukan dengan pertemuan rutin untuk membahas kondisi dan kebutuhan siswa. Penyusunan strategi bersama dalam menangani siswa yang membutuhkan perhatian khusus. Pembinaan keterampilan guru dalam memahami perkembangan psikologis siswa.
Sosialisasi tentang peran orang tua dalam mendampingi perkembangan anak sangatlah penting. Hal tersebut bisa dilakukan dengan seminar atau parenting class dan juga konsultasi perorangan terkait perilaku dan masalah anak di rumah.
Pelibatan kepala sekolah dalam program BK seperti penyusunan kebijakan sekolah yang ramah anak dan mendukung kesehatan mental.
Rujukan bisa dilakukan ke psikolog, lembaga layanan kesehatan, lembaga perlindungan anak, dan pihak-pihak yang berkaitan lainnya. Kerjasama dengan instansi eksternal untuk kegiatan pengembangan diri siswa (misalnya Dinas Pendidikan, Puskesmas, LSM).