Download Film Indonesia 3 Hari Untuk Selamanya 23 PORTABLE

Sebuah film tentang perjalanan Yusuf dan Ambar dari Jakarta ke Yogyakarta. Perjalanan yang seharusnya hanya memakan waktu satu hari, ternyata menjadi perjalanan tiga hari yang tak terlupakan. Kakak Ambar hendak menikah tiga hari lagi di Jogja.

Hasilnya? Saya rasa ini merupakan salah satu film Indonesia favorit saya. Saya memang belum banyak nonton film Indonesia, film ini tidaklah sempurna, tapi dari sekian yang saya tonton, 3 Hari untuk Selamanya pastilah di atas rata-rata. Dialognya pas, aktingnya bagus dan natural (kecuali akting Ibunya Ambar), banyak adegan menarik, chemistry antara Yusuf dan Ambar sangat mengena dan film ini memperlakukan rokok, ganja, narkoba dan seks dengan biasa saja, tidak mendewakan atau pun menabukan. Sayangnya banyak adegan yang terpotong, termasuk adegan seks antara Yusuf dan Ambar yang disensor oleh LSF.

Download Film Indonesia 3 Hari Untuk Selamanya 23

DOWNLOAD 🔥 https://tiurll.com/2y1Gij 🔥

Ngak nyangka filmnya Riri Riza sebelum Laskar Pelangi yang temanya anak-anak ternyata kayak gini yang terasa agak liar untuk sekelas film Indonesia terutama di zaman itu, jadi keringat Alfonso Cuarn ketika bikin salah satu film serial Harry Potter yang temanya anak-anak, ternyata film sebelumnya adalah film dewasa yaitu Y Tu Mam Tambin, dan ternyata juga kedua film ini yaitu 3 Hari Untuk Selamanya dan Y Tu Mam Tambin temanya sama yaitu tentang road trip, dan ngak cuma itu saja, antara kedua film ini saya bisa menemukan beberapa persamaan, mungkin kayaknya Riri Riza buat film ini terinspirasi dari film itu.

Hal ini juga kita temukan dalam 3 Hari untuk Selamanya yang ditulis oleh Sinar Ayu Massie dan disutradarai oleh Riri Riza. Dua karakter utama dalam film ini, Yusuf (Nicholas Saputra) dan Ambar (Ardinia Wirasti) sedang memakai sisa-sisa privilese dari masa mudanya. Sisa-sisa itu ia gunakan untuk berprokrastinasi, melama-lamakan tanggung jawabnya mengantar barang hingga mepet dengan batas waktu.

Kita bisa melihat peralatan makan yang diberikan ibu Ambar kepada Yusuf sebagai tongkat estafet penerus tradisi. Bisa juga disimpelkan sebagai kepercayaan, tanggung jawab karena Yusuf dirasa sudah dewasa. Jika perjalanan menuju kedewasaan diibaratkan sebagai balapan, Yusuf mungkin sudah di depan Ambar dan akan mencapai garis finis. Namun, dalam balapan tersebut, Ambar memanggilnya, dalam konteks film ini memintanya berjalan bersama untuk mencapai finis.

Film kisah perjalanan yang seharusnya hanya memakan waktu satu hari tetapi ternyata menjadi perjalanan tiga hari yang tak terlupakan itu mendapat sambutan meriah dari penonton yang sebagian besar masyarakat Ceska yang tetap bertahan hingga film selesai.

Kehadiran lagu menjadi elemen tak terpisahkan di film Indonesia sejak kesuksesan Badai Pasti Berlalu. Film garapan Teguh Karya itu mampu mencatatkan angka 212.551 penonton dan menjadi film terlaris kedua di Jakarta pada tahun 1978 menurut data Perfini. Sementara albumnya yang digarap oleh Eros Djarot, Yockie Suryo Prayogo, dan Chrisye sampai hari ini masih menjadi salah satu cetak biru musik pop Indonesia. Majalah Rolling Stone Indonesia bahkan menempatkannya di urutan pertama dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik.

Laskar Pelangi punya modal lebih dari cukup untuk menandingi kesuksesan Badai Pasti Berlalu (1977) dan Ada Apa Dengan Cinta (2002). Bermula dari novel best seller, filmnya diadaptasi oleh tangan dingin Riri Riza dengan skenario memukau dari Salman Aristo. Deretan gambar pemanja mata dari Director of Photography Yadi Sugandi adalah alasan Belitung kini menjadi destinasi wisata baru setelah Bali, Lombok, atau Yogyakarta yang lebih dulu populer.

Pecinta film nasional tentunya tak boleh sampai kelewatan untuk menonton beberapa judul film Indonesia di Netflix. Berikut ini daftarnya: Baca Juga: Kata Sineas Perempuan Tentang Industri Film Indonesia

Catatan Si Boy yang merupakan film berseri legendaris Indonesia ini juga akan tayang di Netflix pada hari ini, 30 Maret 2023. Film jadul ini menceritakan tentang seorang playboy kaya yang sedang mengencani salah satu teman kampusnya.

Pemilihan pertemuan setelah waktu berlalu 9 (sembilan) bulan juga menarik. Apakah penulis dan sutradara ingin memperlihatkan bahwa Ambar tidak hamil setelah one night stand mereka di Jogja itu? Atau membuka peluang untuk pembuatan sebuah sequel? Misalnya, Ambar tidak sempat mengatakan kepada Yusuf bahwa ia sudah punya anak selama belajar di Inggris ketika bertemu di acara perkawinan di penghujung film. Kenyataan itu baru akan muncul dalam film berikut?

Penulis juga tidak terganggu melihat esok harinya Tarsan tampil dengan memakai kaos salah satu partai politik. Sindiran halus dari sutradara, bukan kampanye partai tersebut, karena pada dasarnya bagi masyarakat desa kaos (t-shirt) partai politik selalu dianggap sebagai bonus busana mereka. Setiap kali ada kampanye politik, warga desa akan berbondong-bondong ikut kampanye untuk mendapatkan kaos baru. Terserah lambang partainya dan belum tentu mereka akan menyoblos partai tersebut pada saat pemilihan nantinya.

Adegan seorang muslim bersembahyang di tempat ziarah umat Katolik, Gua Maria di Sendangsono, menurut penulis, sangat dahsyat dan perlu mendapat catatan khusus. Wajar bila mantan murid dari sekolah Katolik Tarakanita merasa akrab dengan karakter Bunda Maria. Kebetulan penulis dulu bersekolah di SD Tarakanita. Dan setiap hari Jumat memang ada acara sembahyang di gua Maria yang ada di pojok halaman sekolah. Tapi adegan dialog spiritual itu muncul di sebuah film Indonesia? Wah, wah, wah, sungguh cermin kedewasaan beragama penulis skenarionya. Kenyataan bahwa tampil dalam film (baca: tetap difilmkan), mencerminkan kedewasaan beragama sutradara dan produsernya. be457b7860