Pemerintah telah menetapkan Labuan Bajo, Nusa Tneggara Timur sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Kawasan ini terus ditata dan diharapkan dapat menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium yang menarik minat turis mancanegara.
Salah satu destinasi pariwisata yang tengah disiapkan adalah Puncak Waringin yang terletak sekitar 2-3 kilometer dari Bandara Komodo. “Nanti Puncak Waringin akan menjadi Creative Hub, dimana UKM akan disajikan di sini,” kata Presiden Joko Widodo saat meninjau pembangunan kawasan wisata Puncak Waringin Labuan Bajo, Senin (20/1).
Puncak Waringin akan menjadi salah satu pilihan lokasi wisata baru di Labuan Bajo. Presiden Jokowi berharap penataan kawasan tersebut juga harus diikuti dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya di bidang pariwisata.
“Nanti akan ada training-training yang berkaitan dengan pariwisata, dengan usaha kecil, usaha mikro. Semua memang harus kita injeksi, kita berikan training agar packaging, kemasan brand setiap produk itu naik,” tutur Presiden.
Penataan Puncak Waringin tahap I dilaksanakan pada Juli-Desember 2019 dengan komponen kegiatan terdiri dari Gedung Utama seluas 350 meter persegi yang berfungsi sebagai lounge dan pusat cinderamata serta viewing deck.
Baca juga: Bandara Komodo Dikembangkan Dengan KPBU, Target 4 Juta Penumpang
Selanjutnya pada tahun 2020 dilanjutkan pembangunan tahan II dengan komponen kegiatan teridiri dari bangunan komersil seluas 525 meter persegi berfungsi sebagai kios lengkap dengan mushala serta toilet dan area tenun. Kemudian juga akan dibangun Ruang Terbuka Publik yang dilengkapi dengan amphitheater.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuldjono mengatakan, penataan Kawasan Puncak Waringin membutuhkan ketelitian dan detail dengan mengedepankan kualitas artistik dan unsur seni.
“Puncak Waringin memang belum selesai. Saya lihat memang masih ada beberapa yang perlu di refining. Labuan Bajo akan dijadikan destinasi premium, jadi hasilnya harus artistik betul. Mudah-mudahan bisa diperbaiki pada tahap II,” kata Menteri Basuki.