Max Havelaar

Fairtrade

https://www.fairtrade.net/about-fairtrade.html

Fair trade is an alternative approach to conventional trade based on a partnership between producers and traders, businesses and consumers. The international Fairtrade system - made up of Fairtrade International and its member organizations - represents the world's largest and most recognized fair trade system.

Mengenal Kopi Fair Trade dan Manfaatnya bagi Petani Kopi

Jika Anda menikmati kopi di kedai kopi ternama seperti Starbucks, atau membeli biji kopi merk tertentu, Anda mungkin sering melihat tulisan seperti “100% fair trade coffee” dan semacamnya, yang intinya menyebutkan bahwa kopi tersebut adalah kopi fairtrade. Anda mungkin ada yang bertanya, apa itu kopi fair trade, dan mengapa kopi dengan label semacam ini biasanya berharga cukup mahal? Hal ini karena kopi yang diperdagangkan dengan metode fair trade memang sengaja dibanderol lebih mahal agar petani kopi bisa mendapat keuntungan yang lebih besar, dan kesejahteraan mereka meningkat.

Deskripsi Kopi FairTrade

Kopi fairtrade adalah kopi yang diproduksi oleh petani kecil, dimana produk dari perkebunan petani-petani kecil ini kemudian dijadikan sebagai pasokan tetap dari instansi seperti produsen minuman kopi atau jaringan kedai kopi dan kosmetik yang menggunakan bahan dasar kopi. Pemasok kopi ini kemudian setuju membayar harga yang lebih setara dengan usaha yang dikeluarkan (dengan kata lain lebih mahal), sebagai ganti kopi berkualitas yang dihasilkan oleh petani tersebut. Hal ini kemudian akan berdampak positif pada kehidupan para petani kopi tersebut.

Banyak negara-negara pengekspor kopi terbesar dunia seperti Indonesia, Brazil, Vietnam dan Kolombia merupakan negara berkembang, sehingga konsep fair trade dalam perdagangan kopi global tentunya akan sangat menguntungkan bagi para petani ini. Sebagai gantinya, konsumen bisa menikmati kopi yang berkualitas, mendapat kesan eksklusif dari konsumsi produk semacam ini, plus mendapat perasaan positif karena sudah memberi kontribusi pada petani kopi.

Konsep ini didasarkan pada Fair Trade Agreement yang disepakati semua negara di dunia, dimana petani yang produknya dibeli berdasarkan konsep fair trade akan selalu memeroleh harga tetap, tidak peduli bagaimanapun harga pasaran produknya di dunia. Jadi, jangan heran jika harga kopi yang memiliki label ini cukup mahal. Walaupun pengonsumsi kopi fair trade tak terlalu banyak, kopi sendiri merupakan komoditas fair trade paling banyak di dunia.


Mengenal Kopi Fair Trade dan Manfaatnya bagi Petani Kopi

Jika Anda menikmati kopi di kedai kopi ternama seperti Starbucks, atau membeli biji kopi merk tertentu, Anda mungkin sering melihat tulisan seperti “100% fair trade coffee” dan semacamnya, yang intinya menyebutkan bahwa kopi tersebut adalah kopi fairtrade. Anda mungkin ada yang bertanya, apa itu kopi fair trade, dan mengapa kopi dengan label semacam ini biasanya berharga cukup mahal? Hal ini karena kopi yang diperdagangkan dengan metode fair trade memang sengaja dibanderol lebih mahal agar petani kopi bisa mendapat keuntungan yang lebih besar, dan kesejahteraan mereka meningkat.

Deskripsi Kopi FairTrade

Kopi fairtrade adalah kopi yang diproduksi oleh petani kecil, dimana produk dari perkebunan petani-petani kecil ini kemudian dijadikan sebagai pasokan tetap dari instansi seperti produsen minuman kopi atau jaringan kedai kopi dan kosmetik yang menggunakan bahan dasar kopi. Pemasok kopi ini kemudian setuju membayar harga yang lebih setara dengan usaha yang dikeluarkan (dengan kata lain lebih mahal), sebagai ganti kopi berkualitas yang dihasilkan oleh petani tersebut. Hal ini kemudian akan berdampak positif pada kehidupan para petani kopi tersebut.

Banyak negara-negara pengekspor kopi terbesar dunia seperti Indonesia, Brazil, Vietnam dan Kolombia merupakan negara berkembang, sehingga konsep fair trade dalam perdagangan kopi global tentunya akan sangat menguntungkan bagi para petani ini. Sebagai gantinya, konsumen bisa menikmati kopi yang berkualitas, mendapat kesan eksklusif dari konsumsi produk semacam ini, plus mendapat perasaan positif karena sudah memberi kontribusi pada petani kopi.

Konsep ini didasarkan pada Fair Trade Agreement yang disepakati semua negara di dunia, dimana petani yang produknya dibeli berdasarkan konsep fair trade akan selalu memeroleh harga tetap, tidak peduli bagaimanapun harga pasaran produknya di dunia. Jadi, jangan heran jika harga kopi yang memiliki label ini cukup mahal. Walaupun pengonsumsi kopi fair trade tak terlalu banyak, kopi sendiri merupakan komoditas fair trade paling banyak di dunia.

Keunggulan Kopi Fair Trade

Dari segi penanaman dan pengelolaan, konsumen bisa yakin bahwa kopi fair tradediproduksi di ladang-ladang yang dibuka dengan memerhatikan aspek lingkungan di sekitarnya, serta diurus oleh para pekerja yang dibayar dengan adil dan tidak dieksploitasi. Rata-rata kopi fair trade biasanya termasuk kopi organik, karena kebanyakan pengelolanya adalah petani kecil yang tidak memiliki terlalu banyak modal untuk membeli pestisida dan pupuk kimia, sehingga mereka menggunakan pembasmi hama alami serta pupuk alami seperti kompos dan pupuk kandang. Hal ini tentu saja merupakan bonus bagi konsumen yang sadar kesehatan.

Keunggulan lainnya adalah adanya keadilan bagi petani kecil, dimana mereka tidak akan dieksploitasi atau digusur oleh pemilik perkebunan besar, dengan adanya konsep fair trade. Kopi fair trade pun sering disinonimkan dengan kopi berkualitas, sehingga banyak dipakai produsen besar. Saat ini, sudah ada sekitar 100 perusahaan dunia yang khusus mendapat pasokan, dimana di antaranya mungkin merupakan merk favorit Anda seperti Starbucks, Dunkin Donuts dan The Body Shop (biasanya untuk produk sabun, losion dan lulur).

Dengan membeli kopi atau produk berbahan kopi yang berlabel fair trade, Anda mungkin harus mengeluarkan uang yang agak banyak, namun sebagai gantinya, Anda akan mendapat kopi berkualitas yang kemungkinan besar adalah kopi organik, serta bisa membantu meningkatkan kesejahteraan para petani kopi kecil di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia.

Max Havelaar | The Movie

Max Havelaar or the coffee auctions of Nederlandsche Handelmaatschappij is a Dutch-Indonesian feature film from 1976 by Fons Rademakers, after the novel of the same name by Multatuli, pseudonym of Eduard Douwes Dekker.

  • Chapter 13 speech to the chiefs of Lebak (a famous part of the book)

Chiefs of Lebak, there is much to do in your region !

Tell me, isn't the farmer poor ? Doesn't your padie often grow to feed people who did not plant it ? Aren't there many injustices in your country ? Aren't your children few ?

Is there no shame in your souls, when the people of Bandoeng, there in the North-East, visit your region and ask: "Where are the villages, where are the farmers ? Why don't I hear the gamlang, which speaks of joy with its copper mouth, nor the thrashing of the padie of your daughters ?"

Isn't it bitter to you, to travel from here to the South shore, and to see the mountains which carry no water on their slopes, or the plains where never a plough was pulled by a water buffalo ?

Max Havelaar | Wikisource Book