PROFIL AHMAD KHOYIN
PROFIL AHMAD KHOYIN
Saya, Ahmad Khoyin, S.Pd.I, M.Pd. lahir di kota Lamongan yang terletak di wilayah Jawa Timur. Lahir dan besar di desa Nguwok, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, menjadikan saya sebagai pribadi yang tangguh dan pantang menyerah. Saya menempuh pendidikan di SD Negeri Nguwok tahun 1997-2003, dan melanjutkan di SMP Negeri 1 Modo tahun 2003-2006. Setelah lulus SMP, saya melanjutkan ke SMA Negeri 1 Kedungpring tahun 2006-2009. Setelah lulus SMA, saya kemudian melanjutkan pendidikan S-1 di Universitas Islam Darul ‘ulum Lamongan pada Prodi Pendidikan Agama Islam. Saya diwisuda tahun 2014 dan resmi menyandang gelar S.Pd.I , Pada tahun 2015 saya melanjutkan S – 2 di Universitas Islam Darul ‘ulum Lamongan, kemudian diwisuda pada tahun 2017 dan resmi menyandang gelar M.Pd. Saya menjadi guru di SMA Islam Modo mulai tahun 2015 sampai tahun 2020. Saya lolos CPNS tahun 2019, dan ditugaskan di tempat baru SMA Negeri 1 Babat mulai tahun 2021 hingga sekarang.
Terpilih menjadi calon guru penggerak merupakan suatu hal yang sangat membanggakan. Saya yakin melalui program ini, saya akan mendapatkan ilmu, pengalaman-pengalaman baru yang menantang, dan tentunya saya akan berkolaborasi dengan guru-guru hebat. Sejak awal saya berniat mengikuti program ini, karena saya memiliki keinginan untuk terus meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang guru dan mempersembahkan apa yang saya dapatkan untuk anak didik saya. Dan benar saja, selama menjalani rangkaian pelaksanaan program guru penggerak ini saya benar-benar terkesima, ternyata banyak hal yang belum saya ketahui tentang bagaimana mengajar dan mendidik siswa agar menjadi manusia yang cerdas dan berbudi pekerti luhur.
Perjalanan selama enam bulan mengkuti program ini telah membuka pandangan saya tentang dunia pendidikan yang sesungguhnya, bagaimana saya harus menguatkan nilai dan peran sebagai guru penggerak dengan mengakomodasi kebutuhan semua murid melalui pembelajaran berdiferensiasi, mengakomodasi perasaan murid melalui pembelajaran sosial dan emosional, menciptakan budaya positif di sekolah, berinovasi mencoba hal-hal baru agar pembelajaran selaras dengan kebutuhan zaman, menjadi seorang coach untuk menggali potensi dalam diri murid sehingga mereka dapat mencapai tujuan yang diinginkan, berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah menciptakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program yang berdampak bagi murid, menerapkan segitiga restitusi untuk membantu murid memperbaiki kesalahannya sehingga dapat diterima kembali pada kelompoknya. Apa yang saya lakukan serta merta untuk mewujudkan visi sebagai seorang guru penggerak membentuk manusia unggul dan berakhlak mulia yang berprofil pelajar pancasila.
Program guru penggerak telah berhasil mengubah mindset saya bahwa setiap orang, baik itu guru maupun murid memiliki potensi untuk menjadi lebih baik (Growth Mindset). Seorang guru penggerak akan terus mencoba keluar dari zona nyaman, belajar hal-hal baru, bangun dari kegagalan, merefleksi setiap pengalaman, menyukai hal-hal yang menantang, dan berani membuat keputusan.
SALAM GURU PENGGERAK
Tergerak, Bergerak, Menggerakkan