Mengenal Lebih Dekat Apa Itu BCCT ( Beyond Center and Circle Time )
Aktivitas anak saat bermain pada dasarnya mengandung unsur pembelajaran bagi anak usia dini. Proses belajar bagi anak usia dini paling efektif bila dilakukan dengan bermain dan dalam suasana yang menyenangkan. Bermain adalah tahap awal proses belajar pada anak yang dialami semua orang. Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang demi kesenangan tanpa ada tujuan tertentu yang dicapai. Jadi apapun kegiatannya, bila dilakukan dengan senang tanpa ada paksaaan dapat dikatakan bermain. Bermain juga dikatakan sebagai kegiatan inklusi dan inheren, yaitu motivasi untuk bermain datang dari dalam diri anak dan tidak perlu diajarkan lagi karena sejak bayi memang sudah ada kebutuhan bermain. (Ratnadiah, 2011;84-85).
Dasar itulah yang digunakan di Play Group dan TK Islam Terpadu 2 Qurrota A’yun Ponorogo sebagai pendekatan pembelajaran. seluruh proses pembelajaran berpusat pada anak. Pendekatan BCCT bertujuan menfasilitasi anak agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan minat yang dimilikinya. Kegiatan pembelajaran yang dikemas dengan banyak bermain yang terarah dalam model pembelajaran Sentra atau BCCT (Beyond Center and Circle Time). Pembelajaran yang mengembangkan berbagai aspek perekembangan anak melalui aktivitas bermain. Aspek-aspek perkembangan anak yaitu Nilai Agama dan Moral, perkembangan bahasa, kognitif yang meliputi kemampuan belajar dan pemecahan masalah, kemampuan berpikir logis, kemampuan berpikir simbolis, perkembangan motorik anak, perkembangan social emosi dan seni. Dengan sistem moving class, anak-anak memiliki kesempatan bermain yang cukup di kelas-kelas Sentra.
Jadi pembelajaran berpusat pada minat anak adalah yang lebih sesuai dengan tahap perkembangan anak. Belajar bukanlah dengan duduk manis menghadap ke guru dan papan tulis. Namun belajar dalam suausana bermain dan menyenangkanlah yang membantu merangsang sambungan-sambungan sel syaraf otak. Montessori berpendapat bahwa anak usia dini berada di masa peka. Di mana otak anak berkembang secara pesat dan unik bagaikan spons. Informasi atau stimulasi yang masuk akan diserap dengan baik. Lingkungan belajar anak yang kaya akan stimulasi belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi anak akan semakin cepat neuron-neuron yang terkoneksi. Sehingga merangsang kecerdasan anak.
SENTRA PERSIAPAN BAHASA DAN MATEMATIKA
Belajar matematika dan membaca awal tidak harus dengan mengeja perkata dan dengan menghadapi huruf-huruf atau angka –angka di atas buku. Di Sentra persiapan merupakan desain pembelajaran membaca, menulis dan berhitung awal yang dilakukan dengan bermain. Menggunakan berbagai media bermain yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak.
Jangan merasa khawatir mereka tidak segera bisa membaca atau berhitung. Justru dengan bermain di sentra ini anak belajar calistung dengan menyenangkan.
SENTRA SENI KREATIVITAS
Mengasah kreatifitas anak merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memunculkan kecerdasan anak. Anak cerdas tdak selalu diukur dengan tingginya nilai matematika yang didapatnya. Cerdas menurut Howard Gardner adalah kemampuan melahirkan sebuah kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah. Kelas Sentra seni dan kreativitas mengajak anak mengasah kreatifitas, memunculkan ide-ide baru dan sekaligus mengasah motoric halus anak. Berbagai aktivitas di sentra ini antara lain berkreasi dengan warna, membuat berbagai kreasi dari playdough, kertas, dan media kreatif lainnya.
SENTRA ALAM
Belajar menjadi saintis bisa diawali dengan kegiatan-kegiatan sains di sentra alam. Melatih kemampuan berpikir kritsis dan analis dengan menyenangkan ada di sentra yang sehari-hari dibuka di kegiatan pembelajaran PGTKIT 2 Qurrota A’yun. Dijamin anak akan merasa betah dan enjoy dengan kegiayan di sentra ini. Ditunjang dengan kreativitas guru dalam menyediakan bahan main bagi anak. Sehingga pembelajaran tidak menjemukan bagi anak.
SENTRA RANCANG BANGUN
Di Sentra Main Balok anak belajar mengkonstruksikan berbagai macam bentuk dan melatih kemampuan rancang bangun. Dengan berbagai bentuk balok yang aman untuk anak. Kegiatan ini mengembangkan kecerdasan spasial anak.
SENTRA PERAN MAKRO
Di Sentra Peran Makro anak bermain peran menjadi atau sebagai, sesuai dengan tema pembelajaran yang diambil. Anak bermain peran menirukan tokoh berbagai macam profesi atau situasi. Misalnya bermain peran penjual dan pembeli, dokter dan pasien, kegiatan memasak meniru gaya Chef dan masih banyak lagi. Banyak unsur yang dikembangkan dalam kegiatan bermain ini. Anak mengolah kemampuan berbahasa, menerima dan mengungkapkan bahasa dengan kalimat sederhana, berkomunikasi, mengembangkan kemampuan sosial emosi dengan belajar berinteraksi, belajar menghargai teman. Dengan kegiatan bermain peran ini sekaligus membiasakan anak untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya.
SENTRA PERAN MIKRO
Saat bermain di Sentra Peran Mikro, anak bermain dalam bentuk miniature atau sebagai dalang. Dengan menggunakan berbagai media bermain mereka mengasah kemampuan berpikir imajinitaif dan kreatif melakonkan tokoh sesuai tema yang sudah ditentukan. Proses belajar mengembangkan kemampuan berpikir tidak hanya melalui belajar dan belajar membaca dan menlis semata. Bagi anak usia dini bermain menjadi wahana yang menyenangkan dalam proses belajar mereka.
Model Pembelajaran Sentra
Eksperimen menjalankan perahu dengan busa sabun
Eksperimen LAva Lamp
Eksperimen Air meresap