Bersyukur bisa ikut rangkaian perjalanan pembinaan PGSM yang menolong saya melihat dunia kerja dan membantu cara pandang saya terhadap dunia kerja/profesi. Bukan hanya sebagai "cita-cita" atau pekerjaan impian dengan gaji yang besar, kantor yang nyaman dengan lokasi yang strategis, lingkungan kerja yang suportif, dsb, melainkan dengan memandangnya sebagai dunia nyata untuk melayani dan memperlihatkan Kristus di tengah dunia. Sehingga aspek bergumul dan melibatkan pribadi Allah menjadi satu hal yang utama. Bersyukur juga lewat setiap sesi mentoring kelompok maupun personal yang mewadahi forum diskusi bahkan sharing poin pergumulan personal yang sangat menolong.

Hal yang paling saya ingat, dan sekarang menjadi pegangan saya setelah mengikuti PGSM adalah: "hidup untuk bekerja", bukan "bekerja untuk hidup".

Saya sangat bersyukur mengikuti PGSM. Sebelum-sebelumnya pemahaman saya terkait dengan pekerjaan ya hanya hal-hal yang pada umumnya orang pikirkan: saya ingin bekerja, menghasilkan banyak uang, untuk memenuhi kebutuhan hidup saya dan membahagiakan orang-orang yang ada di sekitar saya.

Namun setelah ikut PGSM saya lebih dibukakan hal yang sangat berarti, yaitu bahwa pekerjaan tidak hanya sebatas itu. Pekerjaan adalah suatu wadah untuk melayani Tuhan dan demi kemuliaan nama-Nya. Kita bekerja karena Allah kita adalah Allah yang bekerja, dan dari apa yang kita lakukan dari situ akan terpancar suatu teladan yang Allah lakukan, dan nama-Nya dimuliakan.

Saya tidak khawatir lagi tentang banyak hal. Saya percaya bahwa ketika memiliki motivasi yang benar dan aktif mencari tahu apa yang Allah mau untuk saya lakukan, maka saya akan menemukannya. Di dunia kerja saya juga tahu bahwa tantangannya tidak akan ringan. Saya juga mendengar hal tersebut dari sesi sharing bersama dengan kakak mentor, dan teman-teman kelompok. Saya sangat terkesan dan cukup diberikan gambaran dari sharing tersebut. Namun, walaupun tantangan-tantangan itu tidak mudah, saya bersyukur karena saya sudah dibukakan bahwa Allah adalah rekan kerja saya, dan saya akan melaluinya bersama-sama dengan Dia. Kuncinya adalah apapun itu jangan lalai, dan selalu andalkan Tuhan.