1.Hipospadia
Gejala
Gejala hipospadia pada setiap penderita bisa berbeda-beda. Pada sebagian besar kasus, lubang kencing terletak di bagian bawah kepala penis, sedangkan sebagian lain di bagian bawah batang penis. Lubang kencing juga bisa berada di area skrotum (buah zakar), tetapi kondisi ini jarang terjadi.
Penyebab
Akibat letak lubang kencing yang tidak normal, bayi dengan hipospadia akan mengalami gejala seperti di bawah ini:
Percikan urine tidak normal saat buang air kecil
Kulup hanya menutupi bagian atas kepala penis
Bentuk penis melengkung ke bawah
Pencegahan
Pencegahannya dilakukan dengan cara:
Jangan merokok dan hindari konsumsi minuman beralkohol.
Hindari pekerjaan yang berisiko terpapar pestisida.
Konsumsi suplemen asam folat sesuai anjuran dokter kandungan.
Pertahankan berat badan ideal.
Rutin ke dokter kandungan untuk memeriksakan kehamilan.
2.Varikokel
Gejala
Varikokel biasanya terjadi pada salah satu atau kedua skrotum. Namun, varikokel pada kedua skrotum jarang terjadi.
Varikokel biasanya tidak menimbulkan gejala. Bahkan, penderita varikokel kadang tidak menyadari bahwa ia mengalami kondisi ini. Namun, pada beberapa penderita, kondisi ini dapat menimbulkan keluhan berupa:
Serangan jantung
Pembesaran
Rasa tidak nyaman di skrotum
Nyeri di testis yang memburuk saat berdiri atau melakukan aktivitas fisik dalam waktu lama, dan mereda saat berbaring
Benjolan kecil yang teraba di atas testis
Pembengkakan skrotum
Pembesaran vena teraba atau skrotum terlihat seperti dipenuhi cacing
Penyebab
Di sepanjang pembuluh darah vena, terdapat katup satu arah yang membuka aliran darah menuju jantung dan langsung menutup saat aliran darah melambat. Varikokel terjadi saat katup vena di skrotum tidak dapat menutup dengan baik sehingga darah berkumpul di belakang katup yang rusak.
Pencegahan
Penyebab varikokel belum diketahui pasti hingga saat ini. Oleh karena itu, belum ada cara yang efektif untuk mencegah varikokel. Meski demikian, pria dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan testis mandiri secara berkala.
Pemeriksaan testis mandiri secara berkala bisa mendeteksi kelainan pada skrotum dan testis sejak dini. Dengan begitu, pemeriksaan secara medis dapat segera dilakukan untuk memastikan jika terdapat kelainan.
3.Infeksi Jamur Penis
Gejala
Gejala awal infeksi jamur penis kebanyakkan ditandai dengan adanya ruam merah yang disertai dengan bintil-bintil kecil atau bercak berwarna putih pada penis. Juga memungkinkan kulit penis tampak lembab dan ditemukan cairan kental putih di bawah kulup atau lipatan kulit lainnya. Gatal-gatal dan rasa terbakar pada penis juga mungkin dialami oleh penderita infeksi jamur penis.
Penyebab
-penis tidak disunat
-hubungan seks
Pencegahan
Jaga bagian kulup tetap bersih
Bersihkan penis dengan air hangat
Bersihkan area pangkal penis dan testis
4.Tumor Testis
Gejala
Tumor testis sebagian besar terjadi pada anak-anak dan pria muda dan merupakan keganasan yang paling umum pada pria muda. Sebagian besar adalah ganas dan mungkin menyebar ke organ dan daerah lain.
Tumor testis ditandai dengan pembentukan benjolan di testis, yang sebagian besar tidak menimbulkan rasa sakit. Benjolan ini menyebabkan rasa berat di skrotum dan dapat menyebar ke organ lain melalui getah bening atau darah.
Penyebab
Tumor testis banyak terjadi karena kriptorkismus di mana testis tidak turun ke kantung skrotum pada saat lahir.
Pencegahan
Tumor testis tidak dapat dicegah, tetapi Anda dapat melakukan pemeriksaan sendiri secara berkala untuk mendeteksi adanya kemungkinan perubahan pada testis Anda.
5.Kanker prostat
Gejala
Kanker prostat tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal. Namun ketika kanker makin membesar atau kelenjar prostat mengalami peradangan, penderita akan merasakan gejala berupa gangguan buang air kecil, misalnya susah buang air kecil atau buang air kecil kurang lancar
Penyebab
Pertambahan usia
Menderita obesitas
Pola makan kurang serat, misalnya kurang asupan antioksidan seperti likopen
Paparan bahan kimia
Menderita penyakit menular seksual
Memiliki keluarga yang menderita kanker prostat
Pencegahan
Membatasi Asupan Lemak
Perbanyak Asupan Buah dan Sayur
Tidak Merokok
Rutin Berolahraga
Meningkatkan Asupan Vitamin D