Profile & Bio Data Najwa Shihab

Nama Lengkap: Najwa Shihab, S.H.

Lahir: 16 September 1977, Makassar
Umur: 43 Tahun

Nama Panggilan: Nana

Status: Nikah, (Pasangan: Ibrahim Sjarief Assegaf)

Tahun Nikah: 1997

Orang tua: Muhammad Quaraish Shihab, Fatmawati Assegaf

Saudara Kandung: Najelaa Shihab, Nahla Shihab, Nasywa Shihab, Ahmad Shihab

Lulus kuliah dari Fakultas Hukum UI, Najwa Shihab terjun ke dunia jurnalistik. Selama 17 th bersama Metro Televisi, ia memperoleh banyaknya penghargaan dan popularitas lewat acara Mata Najwa. Perempuan kelahiran Makassar, 16 September 1977 ini yakni anak dari Qurais Shihab dan Fatmawati Assegaf. Ayahnya ahli tafsir yang jadi menteri Agama era Presiden Soeharto. Sedangkan pamannya, Alwi Shihab menteri luar negara pada kabinet Gus Dur.

Najwa Shihab besar dalam lingkungan pengetahuan keagamaan yang kuat. Lulus SMA, ia pilih kuliah di Fakultas Hukum Kampus Indonesia (UI). Setelah itu, mengawali kariernya di media. Pada Agustus 2000, ia jadi reporter Metro Televisi. Ia bangga jadi reporter mula-mula pada TELEVISI berita mula-mula di tanah air. Di sini ia digembleng dan mengeluarkan kemampuannya sebagai jurnalis Televisi. Mulai dari reporter, anchor, berlabuh host program.

Viralnya Najwa Shihab Ada Hubungannya Dengan Bencana Tsunami Tahun 2004 Silam

Nama Najwa Shihab semakin dikenal saat ia meliput eksak bencana besar Tsunami yang meluluh lantakan Aceh th 2004. Ia piawai di Aceh pada hari-hari perdana setelah musibah itu terjadi. Istri dari Ibrahim Sjarief Assegaf ini jadi saksi yang menonton bahwa pemerintah belum siap menghadapi bencana tersebut. Tak jarang laporan-laporan live Najwa terkesan emosional walau tidak menghilangkan sisi kritis yang dimilikinya.

Selang setahun, ia pun mendapat penghargaan dari Persatuan Jurnalis Indonesia (PWI) Pusat dan PWI Jakarta Raya (PWI Jaya) atas seluruh laporannya tentang Tsunami Aceh. Pada th yang sama pula, Najwa Shihab terpilih sebagai jurnalis paling baik Metro TELEVISI dan setia dalam deretan nominasi Pembaca Berita Paling baik Panasonic Awards 2004. Najwa juga terpilih jadi salah satu jurnalis yang mewakili Indonesia dalam Senior Journalist Seminar yang berjalan di beberapa kota di Amerika Serikat bersama jurnalis manca negara. Ia juga jadi pembicara pada Konvensi Asian American Journalist Association.

Pada th 2007, Najwa tampak ke dalam jajaran nominasi beraneka penghargaan bergengsi salah satunya, nominasi Best Current Affairs/Talkshow presenter, Asian Television Awards. Kepiawaian dan profesionalismenya sebagai jurnalis pun mulai ditengok negara luar. Netralitas dan independensinya sebagai Jurnalis, Najwa pun didapuk sebagai moderator debat kandidat Gubernur DKI Jakarta 2007 antara Fauzi Bowo-Priyanto dan Adang Daradjatun-Dani Anwar yang diselenggarakan oleh KPUD DKI Jakarta serta ditayangkan sah oleh Metro TELEVISI dan Jak TV.

Pada 25 November 2009, sebagai apresiasi Metro TELEVISI terhadap Ia, Najwa diberikan satu buah acara talkshow dengan memanfaatkan namanya, Mata Najwa dengan episode pertama bertema Dunia dalam Kotak Ajaib. Dalam perjalanannya, Mata Najwa jadi salah satu acara unggulan Metro TELEVISI yang memperlihatkan kekritisan dan kecerdasan Najwa kala berbincang dengan tokoh-tokoh terkemuka. Pertanyaan-pertanyaan yang diungkapkan sangat tajam dan terbit (perasaan) persis persoalan jadi kedudukan benderang.

Prestasi Najwa Shihab Sebagai Presenter Tidak Perlu Di Ragukan Lagi

Banyak tokoh papan atas yang sempat diwawancarainya, di antaranya B.J. Habibie, Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, dan masih banyak lagi. Kecerdasan Najwa dalam menjalani profesinya telah mengambil pulang jumlahnya penghargaan, di antaranya Young Global Leader oleh The World Economic Forum (2011), Best Current Affairs Presenter dalam program Mata Najwa di Metro TELEVISI oleh Asian Television Awards (2011), Presenter Talkshow Berita & Kabar Terfavorit, Panasonic Gobel Awards (2015).

Najwa juga telah menerbitkan buku berjudul Catatan Najwa pada th 2016 yang berisi refleksi ia atas isyu-isyu yang dibahas dalam Mata Najwa. Lewat bukunya, Najwa ingin mengemukakan benang merah apa yang sebetulnya tengah berjalan di negara ini. Kariernya di Metro TELEVISI pun ia diganjar sebagai Wakil Pemimpin Redaksi.

Pada tanggal 8 Agustus 2017, lewat akun fasilitas sosial pribadinya, Najwa mengatakan pengunduran beliau dari Metro Televisi. Ia juga mengumumkan bahwa acara Mata Najwa dapat berhenti dengan episode live terakhir wawancara eksklusif bersama Novel Baswedan. Acara itu baru Memang lah sampai ke final pada akhir Agustus 2017 dalam episode Catatan Tanpa Titik. Catatan Najwa dalam fasilitas memiliki kesan mendalam. Ia memulai dan mengakhiri kariernya di Metro TELEVISI pada bln Agustus.

Cukup sekian dahulu tema kita kali ini tentang mbak nana, Semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi kedepannya. Sukses Selalu!!