Beranda

Sampah Berbuah Berkah, Finalis MYRES 2021

Berawal dari keprihatinan Defi Nur Audia dan Ardan Firdaus tentang sampah terutama sampah makanan membuat keduanya berhasil menjadi salah satu finalis Madrasah Young Researchers Super Camp (MYRES) 2021 yang bertengger di 15 besar ajang bergengsi bagi peneliti muda tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah se Indonesia.

Manusia membutuhkan makan untuk bertahan hidup, sampah makanan akan terus dihasilkan setiap harinya. Isu kehilangan makanan (food loss) dan sampah makanan semakin mendapatkan perhatian di seluruh dunia. Tantangan global yang akan dihadapi masyarakat seluruh dunia adalah penyediaan makanan bagi 9,1 miliar orang pada tahun 2050. Hal ini menunjukkan bahwa timbulan sampah makanan yang dihasilkan cukup besar.

Di Indonesia, sampah makanan belum mendapatkan perhatian secara khusus, padahal potensi yang dimiliki sangat besar bila dilakukan pengelolaan dengan lebih baik. Oleh karena itu, dirasakan perlu untuk melakukan review dari berbagai macam penelitian terkait perilaku seseorang terhadap sampah makanan (food waste behavior) dan pengalaman pengelolaan sampah makanan yang dilakukan oleh berbagai Negara sebagai pengalaman untuk diaplikasikan di Indonesia.

Defi dan Ardan yang masih duduk di bangku kelas XI MAN 1 Tulungagung merasakan pengalaman-pengalaman terbaru yang dirasa sangat penting diaplikasikan setidaknya di lingkungan sekolah dan juga masyarakat. “Nilai kebermanfaatan dari penelitian ini semoga bisa juga diaplikasikan di masyarakat”, tutur mereka. Berawal dari mencoba menulis proposal penelitian yang dirasa cukup mepet waktunya karena kesibukan dari keduanya yang merupakan aktivis organisasi baik di sekolah maupun di masyarakat. Di samping itu Defi juga bermukim di salah satu pesantren tahfidz di Kabupaten Tulungagung.

Tahapan panjang yang dilalui keduanya berawal dari tahapan proposal yang diikuti oleh 7770 proposal penelitian yang kemudian diambil 50 besar dan dilakukan presentasi proposal. Dari 50 presentasi proposal tersebut akhirmya masuk di tahap final 15 besar. Mentoring yang dilakukan pada ke 15 finalis tersebut dilaksanakan kurang lebih 3 bulan. Mentor-mentor yang luar biasa yang berasal dari LIPI maupun dari perguruan tinggi yang memunyai prestasi-prestasi yang gemilang dalam bidang penelitian ilmiah. Hal inilah yang menjadi kebanggan tersendiri bagi MAN 1 Tulungagung, karena ilmu yang diperoleh bisa diaplikasikan dan juga ditularkan kepada siswa-siswa lain di MAN 1 Tulungagung, tutur Ni’matul Khoiriyah (pembimbing).

Meskipun belum bisa masuk Grand Final 6 besar MYRES 2021, MAN 1 Tulungagung berharap bisa terus berproses dan bisa menjadi salah satu jawara di ajang bergengsi MYRES 2022, KOPSI dan lomba karya tulis ilmiah lainnya. (Anvia)