Menurut cerita asal mula desa Mlaten berasal dari kata melati, diambil dari nama bunga melati. Dinamakan desa Mlaten dikarenakan di desa ini dulu banyak ditumbuhi bunga Melati. Mlaten berarti banyak melati. Dahulu di wilyah desa Mlaten hampir tanah pekarangan, pinggir-pinggir jalan perkampungan dan semak-semak tumbuh bunga melati dengan liar. Berbunga sepanjang tahun, menambah asri serta aroma bau harum dan nampak putih bersih lebih-lebih di musim hujan. Setiap orang yang masuk ke desa Mlaten terkesan bau harum bunga melati. Dahulu, masyarakat Mlaten banyak yang menyukai wewangian bunga melati di saat mengadakan upacara adat pernikahan, kematian, dan keseharian.
Makna filosofi bunga melati putih dalam budaya jawa (terutama masyarakat Mlaten) dikenal sejak dahulu, sebagai bunga suci dalam tradisi jawa yang melambangkan kesucian, keanggunan yang sederhana. Namun tergerus dengan perkembangan zaman, waktu demi waktu tanaman bunga melati di desa Mlaten lambat laun berkurang.
Berdirinya desa Mlaten dibarengi dengan kehadiran dua cikal bakal bernama Mbah Buyut Derso dan Mbah Nyai Sani, beliau bukan pasangan suami istri. Menurut cerita mbah buyut derso salah seorang Sentono Abdi Dalem (pejabat penting) kesultanan Mataram Islam yang mengembara untuk menyebarkan agama islam. Ada yang berpendapat prajurit Sentono Dalem kesultanan surakarta keplayu di desa Mlaten.
Sedangkan mbah buyut Nyai Sani merupakan cikal bakal perkampungan di desa Mlaten. Dahulu Nyai Sani salah seorang janda yang bertempat di Mlaten pernah disinggahi atau ngenger (jawa). Mbah buyut Derso untuk bertugas mengembangkan agama islam lambat laun masyarakat Mlaten menjadi menjadi sebuah desa yang berkembang aman, tentram, dan damai seperti sekarang.
Cikal bakal mbah Buyut Derso dan Nyai Sani, di makamkan di tengah-tengah pemakaman umum desa Mlaten tepatnya di belakang Masjid Baiturrahim. Masyarakat Mlaten menganggap makam yang keramat. Setiap hari terutama di hari jum’at selalu di datangi para penziarah dari berbagai daerah dengan maksud mendoakan para leluhur, serta memohon kepada Allah SWT supaya dikabulkan hajatnya.
Ditemukan Artefak Yoni yang diduga peninggalan Zaman Hindu-Buddha. Lebih tepatnya pada zaman Dinasti Sanjaya, atau Zaman Borobudhur. Sayangnya, ketika ditemukan artefak tersebut sudah terpecah atau tinggal setengahnya saja. Diduga pula masih ada artefak lain yang belum ditemukan, seperti artefak dalam bentuk keramik-keramik. Diharapkan masyarakat turut menjaga dan merawat peninggalan nenek moyang Bangtsa Indonesia
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) adalah lembaga desa sebagai mitra dari Pemerintah desa yang berfungsi membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa dan melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.
Struktur BPD Desa [Lihat Disini]
Menurut Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan jelas menyebutkan terkait dengan tugas dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) mempunyai tugas membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan urusan pembangunan, sosial kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Adapun Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) dan ayat (2)mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
Tugas Lembaga Pemberdayaan Masyarakat :
Struktur LPMD [Cek Disini]
Karang Taruna Merupakan wadah pengembangan generasi muda non partisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab social dari, oleh dan untuk masyarakat khususunya generasi muda di wilayah Desa atau komunitas social sederajat, yang teruta bergerak dibidang kesejahteraan social. `
Tugas pokok Karang Taruna adalah secara bersama sama dengan Pemerintah dan komponen masyarakat lainya untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan social tertama yang dihadapai generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitative maupun pengembangan potensi generasi muda dilingkunganya.
Pembinaan kesejahteraan keluarga, disingkat PKK, adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. PKK terkenal akan 10 program pokok –nya dan dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui 10 segi pokok keluarga maka dibentuk Tim Penggerak PKK di semua tingkatan, termasuk di tingkat desa yang kegiatanya didukung dengan anggaran pendapatan dan belanja Desa.
10 Program Pokok PKK pada hakekatnya merupakan kebutuhan dasar manusia, yaitu:
1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
2. Gotong Royong
3. Pangan
4. Sandang
5. Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga
6. Pendidikan dan Ketrampilan
7. Kesehatan
8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
9. Kelestarian Lingkungan Hidup
10. Perencanaan Sehat
PAMSIMAS adalah upaya desa untuk memenuhi kebutuhan air bersih secara mandiri. Saat ini, Pamsimas telah memiliki 7 tower air kelolaan yang setiap harinya disalurkan ke warga. Dengan adanya Pamsimas, warga tidak lagi mengalami kesulitan air bersih untuk keperluan sehari-harinya.
Pertanian menjadi salahs atu mata pencaharian yang banyak dilakukan oleh warga Desa Mlaten. Dalam upaya meningkatkan hasil pertanian, maka dibentuklah BUMDes penyewaan alat tani. Dengan adanya BUMDes ini, diharapkan dapat membantu para petani untuk mengoptimalkan lahan garapan mereka.
Jl. Mlaten No. 9
Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak
Email :
mijen.desamlaten@gmail.com