by Intan Dini Maghfiro & Febriana Hidayatus Sholihah
by Intan Dini Maghfiro & Febriana Hidayatus Sholihah
Selamat datang di halaman "Pengenalan Alat Laboratorium"! Dalam dunia sains, terutama kimia, alat-alat laboratorium memegang peranan penting dalam mendukung setiap eksperimen dan penelitian. Mengetahui fungsi dan cara penggunaan alat-alat ini tidak hanya memastikan keselamatan selama praktikum, tetapi juga membantu mencapai hasil yang akurat dan terpercaya. Di sini, Anda akan menemukan informasi lengkap mengenai berbagai alat laboratorium, mulai dari tabung reaksi hingga alat-alat pengukur yang lebih kompleks. Dengan pemahaman yang baik tentang alat-alat ini, Anda akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan dalam dunia sains. Mari mulai perjalanan Anda dalam mengenal peralatan laboratorium yang esensial untuk setiap ilmuwan muda!
peralatan laboratorium golongan I ini merupakan kategori alat laboratorium berbahan dasar kaca. berikut ini merupakan contoh alat-alat laboratorium berbahan dasar kaca:
Fungsi: digunakan sebagai penampung sample / bahan sementara, bisa juga digunakan untuk mengaduk, mencampur dan memanaskan cairan saat pengujian senyawa
Ukuran: 50 ml, 100 ml, 150 ml, hingga 3000 ml
Fungsi: digunakan untuk mencampur, mengukur dan menyimpan cairan senyawa selama pengujian. Dalam pengujian kimia biasanya labu erlenmeyer digunakan untuk proses titrasi.
Ukuran: 50 ml, 100 ml, 150 ml, hingga 1000 ml
Fungsi: digunakan untuk menakar atau mengukur zat cair. Berbeda dengan peralatan volumetrik lainnya, gelas ukur hanya digunakan pada senyawa yang tidak berpengaruh pada perbedaan selisih komponen yang terlalu besar atau tidak memerlukan akurasi yang terlalu presisi pada volumenya.
Ukuran: 10 ml, 25 ml, 50 ml, 100 ml hingga 500 ml
Fungsi : membantu memasukan zat cair atau senyawa kimia dari satu tempat ke tempat lainnya.
Fungsi : untuk mencampur, menampung dan memanaskan senyawa kimia cair atau padat, terutama untuk pengujian yang bersifat kulitatif.
Ukuran : diameter tabung reaksi berkisar antara 10 mm hingga 20 mm dengan panjang 50 mm hingga 200 mm
Fungsi : untuk membuat atau mengencerkan larutan dengan konsentrasi yang tinggi.
Ukuran : labu ukur yang ada di laboratorium, mulai dari 1 mL hingga 2000 mL.
Fungsi : wadah untuk pengembang biakan sel. Alat ini masuk kedalam daftar peralatan laboratorium biologi dan alat laboratorium mikrobiologi.
Ukuran : Ukuran cawan petri juga bervariasi, mulai dari 5 cm hingga 20 cm tergantung dari berapa media yang diisi.
Fungsi : digunakan untuk mengekstraksi zat cair yang memiliki perbedaan fasa berdasarkan densitas zat yang tercampur
Ukuran : antara 50 mL hingga 3 L. Bahkan dalam skala industri, corong pemisah dapat berukuran sangat besar
Fungsi : untuk menyimpan cairan indikator atau cairan buffer
Ukuran : Kapasitas yang digunakan biasanya 30 ml hingga 250 mL
Fungsi : sebagai wadah penyimpanan bahan yang akan di timbang, terutama untuk bahan zat cair. Selain itu fungsi botol timbang juga dapat digunakan untuk menentukan kadar air suatu bahan.
Ukuran : kapasitas botol timbang berkisar antara 15 mL hingga 80 mL.
Fungsi : untuk mereaksikan berbagai jenis zat yang menghasilkan iodium.
Ukuran : Kapasitas dari alat tersebut yaitu sekitar 100-500 ml.
Fungsi : digesti protein atau destruksi, dan bisa digunakan juga sebagai labu destilasi
Ukuran : antara 50 hingga 1000ml
Fungsi : untuk menghitung massa jenis oli dan minyak goreng
Fungsi : untuk menghubungkan tabung reaksi dan sebagai media pemindah pada proses reaksi, dan untuk mengukur massa jenis zat cair
Fungsi : untuk mengambil larutan kimia yang memiliki konsentrasi tinggi, agar keselamatan kerja lebih aman
Ukuran : mulai dari ukuran 1 mL hingga 100 mL
Fungsi : pipet volume hanya untuk mengambil larutan dengan volume sesuai dengan kapasitasnya
Ukuran : sangat bervariasi dari 1 mL hingga 100 mL
Fungsi : menghilangkan kadar air dari suatu bahan atau sampel setelah proses pemaasan
Fungsi : digunakan untuk mengaduk zat atau bahan kimia guna mendukung keperluan laboratorium
Fungsi : sebagai tempat penimbangan bahan kimia seperti serbuk atau padatan
Fungsi : digunakan untuk mengembunkan atau mendinginkan cairan saat proses refluk (pendinginan terbalik).
Fungsi : untuk memindahkan atau menambahkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya
Fungsi : digunakan untuk mengukur suhu
Fungsi : Sebagai wadah penyulingan atau destilasi suatu bahan kimia
Ukuran : bervariasi, mulai dari 100 ml, 200 ml, 300 ml, 500 ml, hingga 1000 ml
alat pada golongan ini merupakan alat laboratoriumyang berbahan dasar besi. berikut ini merupakan contoh alat-alat lboratorium berbahan dasar kaca:
Fungsi : Berfungsi untuk menyangga buret yaitu dengan dikombinasikan dengan klem buret
Fungsi: Sebagai alat pembakar atau untuk menciptakan kondisi yang steril pada bahan kimia ataualat yang dipanakan
Ada tiga jenis spatula dengan fungsi yang berbeda-beda:
Spatula yang terbuat dari logam (stainlessteel) digunakan untuk mengambilobjek yang telah diiris untuk sediaan mikroskop
Spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambilbahan kimia padat.
Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan nekel, digunakan sebagaisendok kecil untuk mengambil bahan kimia
Fungsi : Untuk menyangga kawat kasa dan benda yang akan dipanaskan dengan pembakar bunsenatau spritus
Fungsi: Sebagai alas atau untuk menahan labu, beaker atau alat lainnya pada proses pemanasanuntuk menghindari kontak langsung antara nyala api dengan alat yang dipanaskan.
Fungsi : sebagai alternatif kawat platinum untuk pengujian nyala api dengan mewarnai bagian nyala api yang tidak bercahaya untuk mendeteksi kation seperti natrium, kalium, tembaga, kalsium, dll.
Fungsi : Berfungsi sebagai penjepit atau memegangi buret pada titrasi
Fungsi : Tempat untuk meletakkan corong atau labu pisah
Fungsi : Digunakan untuk mengambil atau menarik beberapa sampel dengan ukuran yang kecil dan/atau dapat menyebabkan alergi pada mausia.
Fungsi : Untuk mengambil dan membawa krusibel
Setiap alat laboratorium memiliki peran spesifik, dan bahan dasar pembuatannya sering kali dipilih berdasarkan kebutuhan fungsional dan keselamatan. Salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan alat laboratorium adalah kayu, yang dikenal memiliki sifat isolatif terhadap panas dan listrik. Alat-alat laboratorium dari golongan III yang terbuat dari kayu sering digunakan dalam kegiatan yang memerlukan isolasi termal atau perlindungan dari panas berlebih. Berikut ini adalah beberapa contoh alat laboratorium golongan III berbahan dasar kayu beserta fungsinya.
Fungsi : tempat untuk meletakan tabung reaksi agar tertata rapih pada saat pengujian
Fungsi : untuk pengujian yang menggunakan uji panas, dan untuk mengambil sampel yang berada di oven laboratorium.
Fungsi : untuk menyimpan pipet laboratorium agar tidak mudah rusak
Alat laboratorium berbahan porselen, yang masuk ke dalam golongan IV. Alat-alat ini memiliki karakteristik tahan terhadap suhu tinggi dan bahan kimia korosif, sehingga sangat ideal digunakan dalam proses pemanasan atau reaksi yang melibatkan zat-zat yang keras.
Fungsi : untuk penyaringan cairan dengan bantuan vakum.
Fungsi : digunakan sebagai tempat sampel yang tahan terhadap panas. Alat ini mampu menahan suhu hingga 3000°C.
Fungsi : sebagai tempat penguapan sampel kadar air. Implementasi penggunaan cawan porselen biasanya dilakukan di dalam oven bersuhu 80°C hingga 105°C, tergantung dari prosedurnya.
Ukuran : Mulai dari yang kecil 10 mL hingga yang besar 1000 mL.
Fungsi : Mortar sendiri merupakan bagian wadah sampel, sedangkan alue merupakan batang tumpul yang digunakan untuk menggerus sampel.
Fungsi : untuk menghancurkan atau menghaluskan suatu sampel yang bersifat padat. Mortar sendiri merupakan bagian wadah sampel, sedangkan alue merupakan batang tumpul yang digunakan untuk menggerus sampel.
Plastik adalah salah satu bahan yang sering digunakan untuk membuat alat laboratorium, terutama karena sifatnya yang ringan, tahan lama, dan tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia. Alat-alat laboratorium dari golongan V berbahan dasar plastik banyak digunakan dalam aktivitas yang memerlukan ketahanan terhadap korosi, kepraktisan, dan kemudahan dalam perawatan. Berikut ini adalah beberapa contoh alat laboratorium golongan V berbahan dasar plastik beserta fungsinya.
Fungsi : Digunakan untuk mengukur dan memindahkan volume kecil cairan.
Fungsi : untuk mencampur dan menyimpan larutan, serta melakukan pengukuran, tetapi tidak untuk memanaskan.
Fungsi: Digunakan untuk mengukur volume cairan dengan presisi. Gelas ukur plastik biasanya memiliki tanda ukur yang jelas dan dapat digunakan untuk mengukur larutan dengan akurat, baik dalam laboratorium
Fungsi : Botol semprot digunakan untuk menyemprotkan cairan dalam proses mencuci alat-alat gelas
Fungsi : digunakan dalam spektrofotometri untuk menampung sampel cairan yang akan diukur absorpsinya.
Fungsi : memisahkan komponen-komponen dalam larutan melalui proses sentrifugasi.
Fungsi: Botol plastik digunakan untuk menyimpan cairan atau bahan kimia dalam jangka pendek.
Fungsi: memudahkan menuangkan cairan ke dalam wadah yang memiliki mulut kecil, seperti botol atau tabung
Fungsi : menyimpan bahan-bahan yang sensitif terhadap kelembaban. Di dalam desikator, terdapat bahan pengering (desikan) seperti silika gel yang menyerap kelembaban di sekitarnya untuk menjaga bahan tetap kering.
Karet adalah salah satu bahan yang sering digunakan dalam pembuatan alat laboratorium, terutama untuk alat yang membutuhkan sifat elastis, kedap udara, dan tahan terhadap berbagai bahan kimia. Alat-alat laboratorium golongan VI yang terbuat dari karet memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan dan keamanan berbagai reaksi, serta mencegah kebocoran zat cair atau gas. Berikut ini adalah beberapa contoh alat laboratorium golongan VI berbahan dasar karet beserta fungsinya.
Fungsi : Bola hisap/pipette filler, digunakan untuk menarik cairan ke dalam pipet secara aman, tanpa harus menyedot secara manual menggunakan mulut
Fungsi : melindungi tangan dari kontak langsung dengan bahan kimia, sampel biologis, atau bahan berbahaya lainnya di laboratorium.
Fungsi : untuk menutup botol atau tabung reaksi, menjaga agar tidak ada udara atau kontaminasi yang masuk atau keluar dari wadah tersebut.
Dalam laboratorium modern, berbagai alat dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan presisi dalam eksperimen, termasuk alat-alat laboratorium mesin dari golongan VII. Alat-alat ini biasanya terdiri dari perangkat yang dioperasikan secara mekanis atau elektrik, sehingga mampu memproses sampel dengan akurasi tinggi dan dalam jumlah besar. Mesin-mesin laboratorium ini sangat penting dalam berbagai bidang sains, karena memungkinkan para peneliti melakukan analisis mendalam dan mempercepat waktu penelitian. Berikut ini adalah beberapa contoh alat laboratorium golongan VII yang berbasis mesin beserta fungsinya.
Fungsi : Sterilisasi alat-alat laboratorium dan media menggunakan uap panas bertekanan tinggi untuk membunuh mikroorganisme.
Fungsi : Menyediakan area kerja steril untuk melindungi sampel, pengguna, dan lingkungan dari kontaminasi biologis.
Fungsi : Menimbang massa bahan dengan presisi tinggi, biasanya sampai skala miligram.
Fungsi : Mengukur intensitas cahaya yang diserap oleh sampel untuk analisis konsentrasi zat dalam larutan.
Fungsi : Memperbesar objek kecil untuk diamati dengan lebih detail, terutama dalam penelitian biologis.
Fungsi : Memanaskan sampel cairan secara merata pada suhu konstan, biasanya untuk inkubasi.
Fungsi : Alat pemanas yang mampu mencapai suhu sangat tinggi, digunakan untuk kalsinasi atau pembakaran sampel.
Fungsi : Menguapkan pelarut dari larutan secara efisien dengan putaran dan pemanasan rendah.
Fungsi : Memisahkan partikel padat dari cairan dengan memutarnya pada kecepatan tinggi.
Fungsi : Mencampur sampel dalam tabung atau botol dengan putaran cepat.
Fungsi : Mengaduk cairan menggunakan medan magnet yang memutar batang pengaduk.
Fungsi : Memanaskan dan mengaduk cairan secara bersamaan dengan piring panas dan pengaduk magnetik.
Fungsi : Mengeringkan atau memanaskan bahan pada suhu tertentu untuk periode waktu tertentu.
Fungsi : Mengukur dan memindahkan volume kecil cairan dengan akurasi tinggi.
Fungsi : Mengidentifikasi senyawa berdasarkan penyerapan inframerah yang unik dari ikatan molekuler dalam sampel.
REFERENSI
Blog Kimia. (n.d.). Alat laboratorium dan fungsinya. Blog Kimia. Diakses pada 23 Oktober 2024, dari https://blogkimia.com/alat-laboratorium-dan-fungsinya/#20_Cawan_PetrinbspPetri_dish
Blog Lab. (n.d.). **10 alat laboratorium yang terbuat dari bahan plastik**. Blog Lab. Diakses pada 23 Oktober 2024, dari https://bloglab.id/10-alat-laboratorium-yang-terbuat-dari-bahan-plastik/
Tata cara perawatan dan perbaikan alat laboratorium dapat kalian baca pada sites "LabCare"
pada link dibawah ini atau Scane QR di samping.
https://sites.google.com/students.um.ac.id/labcare-maintenance-and-repair/home