A. Pendahuluan
Pernahkah Anda memperhatikan ibu ketika memasak sayur atau membuat kolak pisang? Saat kuah bergolak atau mendidik dan kemudian sayuran dimasukkan maka kuah akan berhenti mendidih. Juga ketika kuah kolak yang mendidih dimasuki gula atau pisang, maka kuah juga berhenti mendidih selanjutnya kuah akan mendidih lagi jika pemanasan dilanjutkan. Mengapa demikian?
Pertanyaan di atas akan terjawab setelah kalian mempelajari sifat koligatif larutan yang di bahas pada bab ini. Apa yang dimaksud dengan sifat koligatif larutan dan sifat larutan apa saja yang termasuk di dalamnya? Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi tidak bergantung pada jenis zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan meliputi empat sifat, yaitu: penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.
Dalam materi ini akan dibahas sifat koligatif larutan nonelektrolit dan elektrolit serta penggunaan sifat koligatif untuk menentukan massa molekul relatif (Mr ) suatu zat, serta penggunaan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari, tetapi sebelumnya akan dibahas tentang molalitas dan fraksi mol.
A. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan yang dipelajari dalam bab ini adalah molalitas dan fraksi mol, sedangkan molaritas sudah dibahas di kelas XI.
a. Molalitas (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut di dalam setiap 1 kg (1.000 gram) pelarut. Molalitas dapat dirumuskan:
Bila g gram zat terlarut dilarutkan dalam p gram zat pelarut dengan massa rumus relatif (Mr ), maka molalitas dapat juga dirumuskan menjadi: