IBADAT MENJELANG SAAT KEMATIAN
Doa untuk mendampingi orang yang menghadapi ajal, supaya tetap tenang dan tabah, serta menerima kematian.
Catatan:
Ibadat ini hendaknya diadakan pada waktu si sakit mulai menghadapi sakratul maut.
Mengingat keadaan si sakit, ibadat ini hendaknya dilaksanakan dengan khidmat dan tenang.
Bila tiba-tiba si sakit dalam keadaan sakaratul maut, langsung didoakan ( DOA PENYERAHAN PADA SAAT ORANG BARU MENINGGAL).
Perlengkapan yang diperlukan: lilin, salib, dan air suci.
Tanda Salib dan Salam:
P: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin.
Semoga Tuhan memberkati saudara dan semua yang hadir disini.
U: Sekarang dan selama-lamanya.Pemercikan dengan air suci:
Pemimpin ibadat memerciki si sakit, tempat tidurnya, dan semua yang hadir sambil berkata:
P: Ya, Tuhan, bersihkanlah saudara/i kami……..ini dan juga kami semua yang hadir di sekitarnya agar menjadi murni, basuhlah kaki agar menjadi putih melebihi salju.
Doa Pembuka:
P: Marilah kita berdoa: (hening sejenak) ; Ya, Allah, pencipta alam semesta, Engkau berkuasa atas hidup dan mati. Kami menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendakMu yang kudus dan kebijaksanaan-Mu yang tak terselami. Hidup kami ini sungguh seperti suatu perjalanan, tujuannya adalah rumah Bapa sendiri. Lama Perjalanan hidup kami masing-masing tidaklah sama. Maka kami mohon, semoga kami menerima dengan ikhlas kebijaksanaan-Mu.Dan bila Engkau memanggil saudara kami :
(………………Nama umat yang didoakan………………)
berkenanlah menganugerahi dia hidup abadi. Semoga ia Engkau Dapati dalam keadaan siap sewaktu-waktu Engkau memanggilnya.Demi Yesus Kristus Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
Bacaan:
Yohanes 11:17-27
Apabila Yesus tiba di tempat itu, Dia mendapati Lazarus sudah dikubur selama empat hari. Betania letaknya kira-kira tiga kilometer dari Yerusalem. Oleh itu banyak orang Yahudi datang melawat Maria dan Marta untuk menghibur mereka kerana kematian Lazarus. Apabila Marta mendengar seseorang berkata bahawa Yesus datang, dia pun keluar untuk menjumpai Yesus, tetapi Maria tinggal di rumah. Marta berkata kepada Yesus, “Ya Tuhan, jika Tuhan di sini pada masa itu, tentu saudaraku masih hidup! Sungguhpun demikian, aku tahu bahawa Allah akan mengabulkan apa sahaja yang Tuhan minta.” Yesus berkata kepada Marta, “Saudaramu akan hidup kembali.” Marta menjawab, “Aku tahu bahawa Lazarus akan hidup semula apabila orang mati dibangkitkan pada Hari Kiamat.” Yesus berkata kepada Marta, “Akulah yang membangkitkan orang mati dan yang memberikan hidup. Sesiapa yang percaya kepada-Ku akan hidup, meskipun dia sudah mati. Orang yang hidup dan percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Adakah kamu percaya akan hal ini?” “Ya Tuhan,” jawab Marta, “aku percaya bahawa Tuhan Anak Allah, Penyelamat yang diutus oleh Allah, dan yang dijanjikan untuk datang ke dunia ini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Tuhan
Pemimpin ibadat menyerahkan salib kepada si sakit supaya dicium/dipegang, membesarkan hati si sakit dengan mengucapkan salah satu kutipan singkat ini:
Saudaraku tercinta, entah hidup, entah mati, kita ini milik Tuhan (Rom.14:8).
Saudaraku tercinta, rumah kita yang abadi dan sejati ada di surga.(2Kor.5:1).
Saudaraku tercinta, Tuhan Yesus bersabda, ”Aku menghendaki agar semua orang diserahkan Bapa kepada-Ku, tinggal bersama-Ku di tempat Aku berada”. (Yoh.17:24).
Saudaraku tercinta, Tuhan Yesus bersabda, “Percayalah, hari ini engkau akan bersama Aku di Firdaus”. (Luk.23:43).
Saudaraku tercinta, Tuhan Yesus bersabda, “Setiap orang yang percaya kepada Putera Manusia, akan hidup selama-lamanya”.(Yoh.6:40)
Kemudian salib diambil dan dikembalikan ketempat semula.
Mazmur: (fakultatif)
P: Saudara sekalian, marilah kita saling membesarkan hati dengan mendoakan Mazmur 90. Setiap ayat hendaklah ditanggapi dengan seruan: “Ya Tuhan, padaMulah aku percaya”.
P: Hendaklah orang yang berlindung pada Allah yang mahatinggi,menikmati malam yang aman dalam naungan Tuhan.
U: Ya Tuhan, pada-Mulah aku percaya.
P: Hanya Tuhanlah yang akan melepaskan dikau dari perangkap, dan melindungi engkau terhadap wabah yang berkecamuk.
U: Ya Tuhan, pada-Mulah aku percaya.
P: Ia akan menudungi engkau dengan kepaknya. Di Bawah sayap-Nya Engkau akan berlindung, dan lengan-Nya akan menjadi perisai serta jabang bagi-mu.
U: Ya Tuhan, pada-Mulah aku percaya.
P: Engkau tak usah takut akan bahaya di waktu malam, akan panahyang mengancam di waktu siang, akan wabah yang menular dalamkegelapan, atau akan bencana yang mengamuk di siang hari.
U: Ya Tuhan, pada-Mulah aku percaya.
P: Maka engkau takkan ditimpa malapetaka, dan kemahmu takkan diserang wabah, sebab Allah akan mengutus malaikatNya untuk menjaga engkau kemanapun engkau pergi.
U: Ya Tuhan, pada-Mulah aku percaya.
P: Mereka akan menatang engkau dengan tangan mereka, jangan sampai kakimu tersandung pada batu. Singa dan harimau akan kulangkahi, ular dan naga akan kauinjak-injak.
U: Ya Tuhan, pada-Mulah aku percaya.
P: Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.U: Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.
P+U: Amin.
Syahadat:
P: Saudara-saudari terkasih, bersama dan atas nama saudara……………… ini, marilah kita mengulangi janji baptisnya dengan mendoakan ringkasan iman kita
U: Aku percaya akan Allah ………………………………..
Pemimpin ibadat menyalakan lilin khusus untuk dipegang oleh kerabat si sakit, dan berkata:
P: Tuhan, kasihanilah kami, U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Kristus, kasihanilah kami, U: Kristus, kasihanilah kami.
P: Tuhan, kasihanilah kami, U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Marilah berdoa: (hening sejenak):
P: Ya Tuhan, terimalah hamba-Mu, saudara ………..….. ini, dalam kebahagiaan yang Ia harapkan karena belas kasihMu.U: Amin.
P: Ya Tuhan, luputkanlah hamba-Mu ini dari segala kemalangan.U: Amin.
P: Ya Tuhan, selamatkanlah hamba-Mu ini, seperti Engkau Menyelamatkan Nuh dari air bah.U: Amin.
P: Ya Tuhan, bebaskanlah hamba-Mu ini dari penderitaan, seperti Engkau membebaskan Ayub.U: Amin.
P: Ya Tuhan, luputkanlah hamba-Mu ini dari kejahatan, seperti Engkau membebaskan Musa dari tangan Firaun.U: Amin.
P: Ya Tuhan, luputkanlah hamba-Mu ini dari bahaya, seperti Engkau Membebaskan Daniel dari moncong singa.U: Amin.
P: Ya Tuhan, luputkanlah hamba-Mu ini dari tuduhan palsu, seperti Engkau membebaskan Susana dari fitnahan.U: Amin.
P: Ya Tuhan, luputkanlah hamba-Mu ini dari malapetaka, seperti Engkau membebaskan ketiga pemuda itu dari tanur api yang berkobar-kobar, dan dari tangan raja yang lalim.U: Amin.
P: Ya Tuhan, luputkanlah hamba-Mu ini dari ancaman musuh, seperti Engkau membebaskan Petrus dan Paulus dari penjara.U: Amin.
P: Allah yang maharahim, Yesus Kristus menanggung kematian bagi kami, dan menganugerahkan hidup abadi. Maka demi Yesus Kristus,luputkanlah hamba-Mu ini dari segala kemalangan. Sebab ia menaruh harapannya kepada Yesus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa,kini dan sepanjang masa.U: Amin.
P: Ya Santa Maria, Bunda Allah yang sangat murah hati, Engkaulah Penghibur yang penuh kasih bagi orang yang berduka cita. Sudilah Engkau mempercayakan saudara ……..………, ini kepada Yesus Putera-Mu. Semoga karena pertolongan-MU ia tidak takut menghadapi maut, sebaliknya bersama Engkau ia tabah hati berangkat menuju kediaman abadi. Demi Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.U: Amin.
Catatan :Pada saat si sakit dalam keadaan sakaratul maut, para hadirin berlutut di sekeliling pembaringan. Pemimpin ibadat membisikan“Yesus, Yesus, Yesus” pada telinga si sakit.Kemudian dengan suara lembut pemimpin ibadat mengucapkan beberapa atau semua seruan pendek-pendek di bawah ini, kalau mau, setiap seruan bisa diulangi oleh hadirin:
Tuhan, Allahku, kepada-Mu kuarahkan hatiku.Tuhan, siapakah dapat memisahkan aku dari cinta-Mu ?
Tuhan, benteng hidupku, siapakah akan ku gentari ?
Tuhan ampunilah kesalahan kami seperti kami mengampuni yang bersalah kepada kami.
Tuhan, ke dalam tangan-Mu kuserahkan hidupku.Sekarang ya Tuhan, perkenankanlah hambaMu berpulang dalam damai.
Tuhan, Yesus Kristus, terimalah aku.Tuhan, Yesus Kristus, mari datanglah.
Maria, Bunda rahmat, lindungilah aku disaat ajal.
Santo Yusuf, doakanlah aku.
Santa Maria dan Santo Yusuf, bukakan aku pangkuan kerahiman Tuhan.
Yesus, Maria dan Yusuf, tabahkan hatiku menghadapi ajal ini.
Yesus, Maria dan Yusuf, temanilah aku dalam sakratul maut ini.
Yesus, Maria dan Yusuf, biarlah aku tidur dan istirahat dalamketentraman.
U: Tak seorangpun hidup bagi diri sendiri, tak seorang pun mati bagi diri sendiri. Kita hidup dan mati bagi Allah, sebab kita milik Allah.
P: Saudara-saudari, kita adalah putera-puteri Bapa di surga. Marilah Menghayati kesatuan kita sebagai saudara dengan mengucapkan doa yang diajarkan Yesus sendiri.
P+U: Bapa kami yang ada di surga ……………………
P: Kemuliaan kepada …………………….
U: Seperti pada permulaan ………………………….
P: Terpujilah …………………..
U: Untuk selama-lamanya.
P: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U: Amin