KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadapan
TUHAN LAOMU & MAITREYA
Puji dan syukur kita panjatkan kehadapan
TUHAN LAOMU & MAITREYA
Sejak saat itu para tetua (Para Senior) begitu semangat berjuang dari mencari lahan, mengalang dana, berkorban waktu, dana, pikiran, air mata agar Maha Vihara di Bali bisa terwujud, dalam proses perjuangan yang Panjang (1999 – 2012) akhirnya pada tanggal 09 September 2012 Maha Vihara Bali yang di kehendaki oleh Yang Arya Hao Ci Da Di bisa di resmikan oleh Maha Sesepuh Yan – Maha Sesepuh Wang dan di hadiri oleh para Sesepuh mancanegara serta ribuah umat seluruh Indonesia.
Yang Suci Hao Ci Da Di pada tahun 1999 untuk pertama dan terakhir kalinya beliau datang ke pulau Bali mengatakan Pulau Bali tidak sebatas Pulau Dewata saja, Beliau mengatakan pulau Bali bisa menjadi pulau Buddhata, dan Maha Sesepuh Yan mengatakan Pulau Bali adalah Mutiara Indonesia Timur, di tambah Maha Sesepuh Wang mengatakan misi Dunia Satu Keluarga bisa di mulai dari pulau Bali.
Pesan dan kata kata yang terucapkan dari orang bijak seperti Hao Ci Da Di, pesan pesan yang disampaikan oleh Kedua Maha Sesepuh untuk pulau Bali pastilah memiliki sesuatu yang tersirat dan memiliki kekuatan luar biasa, dan ini haruslah kita patri dalam hati kita, serta kita jadikan sebuah tanggung jawab bersama, bagaimana mewujudkan semua maksud hati beliau-beliau menjadi sebuah kenyataan di pulau Bali, mewujudkan maksud hati Beliau-Beliau tentunya sama artinya kita mewujudkan maksud hati kehedak Maitreya dan Tuhan
Maha Vihara & Pusdiklat Buddha Maitreya Bali sudah berdiri dengan megah dan agung saat ini, tentunya kita sebagai generasi penerus harus hadir berupaya membawa harapan dan menjadi salah satu komponen yang berkontribusi dalam menciptakan sebuah tatanan peradaban yang bermoralitas Dunia Satu Keluarga.
Maha Vihara & Pusdiklat Buddha Maitreya Bali telah melewati 12 tahun sejak diresmikan dan 7 (tujuh) Periode Kepengurusan, eksistensi Maha Vihara & Pusdiklat Buddha Maitreya Bali semakin bisa kita rasakan, dengan keberadaan sarana pendukung seperti Fortunate Coffee, Sekolah Maitreyawira, kelas pembinaan kaderisasi, Kegiatan Lingkungan dengan masyarakat luar, Kegiataan Senam Sukacita dsbnya. Semua ini bisa di capai dengan kerja keras, karya ikhlas, rela berkorban, panggilan cinta kasih, dari semua pihak, dan merupakan wujud panggilan hati semua pihak dalam misi akbar Maha Tao Maitreya.
Semoga Laomu dan Kasih Buddha Maitreya senantiasa memberkahi “Maha Vihara & Pusdiklat Buddha Maitreya Bali” terus berkiprah melalui aksi aksi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup setiap pribadi, Keluarga, Masyarakat, Negara dan Dunia menuju keraha yang lebih baik.
Namo Ami Dasaman Buddha - Namo Maitreya
Tersedia Galeri Edukasi :
Jalan Kelangsungan Hidup Umat Manusia
Materi : Bisa di Lihat disini