Â
 Murid, pada akhirnya membawa gagasannya masing-masing, guru perlu memfasilitasi agar potensinya maksimal.
 Melibatkan anak-anak sejak dalam pikirannya, untuk memerdekakannya. Tahapan dan proses Pra Produksi, Produksi dan Pasca Produksi akan dilalui bersama, agar tercipta bonding antara anak-anak dan guru.
 Setiap anak, diawal akan menganalogikan dirinya dengan sebuah perumpamaan yang relevan dengan dirinya dan perasaannya. Kemudian mereka akan berusaha untuk memvisualisasikannya.
Pentingnya meyakini sebuah personal branding, setiap manusia perlu meyakini jika ia terlahir berbeda dan unik. Itulah makna dari sebuah keistimewaan, tidak perlu membandingkan satu dengan yang lainnya. Kamu adalah satu di bumi ini. Kamu adalah milikmu.Â
 Berdasarkan keunikan yang dibawa masing-masing anak, pembelajaran berdiferensiasi mencoba untuk mewakili potensi anak.
Sebagai bentuk pembelajaran berdiferensiasi
Sebagai bentuk pembelajaran berdiferensiasi
Sebagai bentuk pembelajaran berdiferensiasi
Sebagai upaya refresentasi menguasai panggung, murid belajar membuka sebuah kegiatan dengan sebuah atraksi
Murid mengaplikasikan gagasan dalam bentuk prototype kostum
Sebagai upaya merepresentasi gagasan kedalam kesadaran tubuh dan ruang.
Exhibition seni karya murid SMA Unggul Del yang dikemas dalam sebuah event. Tim Del Studio kemudian mendokumentasikan partikel-partikel pertunjukan ini dalam sebuah after movie.
Puisi yang dikemas dalam bentuk video, keseluruhan gambar diupayakan membicarakan kata-kata yang dimaksud. Aktivitas ini dibantu oleh tim Del Studio.
Tim Del Studio menggarap sebuah konsep video untuk perayaan hari guru. Aplikasi dari materi pada kelas sinematografi.
Tim Del Studio menggarap sebuah konsep video untuk perayaan hari guru. Aplikasi dari materi pada kelas sinematografi.
Projek sinematografi yang dibuat dalam rangka exhibition seni penilaian akhir sekolah.
Sebuah proyek lain dari kami. Bercerita tentang ketidaktaatan. Menghasilkan sebuah bencana. Dia adalah hidup kita, para kera yang berevolusi. Bukankah dia sungguh baik? Apa kita perlu membunuhnya? Kita tidak pantas! Kita hanyalah kera! Hidup untuk Toba!
AKU KOMA TOBA merupakan sebuah proyek dari tim ekstrakurikuler Teater dan Sinematografi SMA Unggul Del yang telah dilombakan di ajang kompetisi Lake Toba Film Festival (LTFF) tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Rumah Karya Indonesia (RKI) dan berhasil meraih Juara 3. Film pendek ini dibuat oleh: Yohannes Siagian V, Adriel Purba V, Vania Sijabat V, Guntur Sinaga VI. Film ini mengkritik tentang masyarakat yang tidak peduli dengan kebersihan Danau Toba.Â