Gadis ceria yang senantiasa meracau mengenai hal-hal kecil, bergumam tentang ingatan yang tiba-tiba terfikir olehnya. penulis merupakan salah satu mahasiswi dari universitas islam negeri sumatera utara dari jurusan tadris bahasa indonesia juga merupakan anak pertama dari tiga bersaudari.
Sedari kecil ia senantiasa membaca hal-hal diluar pengetahuannya termasuk pula ia menyukai aroma lembaran buku. kerap kali tersenyum melihat tumpukan buku yang akan dibaaca nya nanti, menjadikan buku tempat ternyaman untuk penulis menjadikan daya pikirnya yang liar.
Semana dari kecil orang tua nya kerap sekali mengajak nya ke gramedia untuk membeli buku baru setiap minggu nya dan itu merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi nya bahkan hingga sekarang ia sesekali meluangkan waktu nya untuk ke gramedia dan perpustakaan untuk menenangkan pikirannya. Namun, sayang sekali bukunya ketika dibeli dan dibacanya ada teman yang meminjam setelahnya tetapi teman penulis yang lupa mengembalikan buku ke penulis kembali.
Hal itu yang menjadikan penulis tertarik untuk membuat rumah baca digital nya agar yang mampir untuk membaca tetap dapat kembali kapanpun dan buku yang dimiliki penulis tentunya akan tetap sama tanpa ada buku yang hilang.
LATAR BELAKANG LAHIRNYA RUMAH BACA
Rumah baca adalah tempat melihat atau membaca serta memahami media pustaka maka dari itu rumah baca tidak hanya menyediakan tempat untuk membaca buku namun juga menyediakan tempat galeri dan tempat untuk melihat serta memahami media pustaka elektronik yaitu dengan disediakannya ruang audio visual, karena sulitnya mencari buku sececara digital maka muncul lah ide menciptakaan ini agar adanya kemudahan dalam mendapatkan buku atau sumber ilmu yang sedang di cari. Perpustakaan digital adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan yang bisa diakses dengan komputer. Jenis perpustakaan ini berbeda dengan jenis perpustakaan konvensional yang berupa kumpulan buku tercetak, film mikro, ataupun kumpulan kaset audio, video, dll.
meningkatkan literasi membaca seseorang tentu saja menyenangkan jika dapat menshare yang di inginkan. Program pembangunan rumah baca jendela dunia, sebuah model perpustakaan panti asuhan mempunyai tujuan jangka panjang. Generasi muda kelak akan menjadi penerus bangsa. Perpustakaan digital atau digital library menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk mengakses sumber-sumber elektronik dengan alat yang menyenangkan pada waktu dan kesempatan yang terbatas. Oleh karena itu, generasi muda memiliki hak untuk menempuh pendidikan dan memperoleh ilmu pengetahuan serta wawasan dari berbagai sumber. Dengan demikian, Indonesia akan mempunyai penerus bangsa yang cerdas, yang mampu membawa nama baik Indonesia di kalangan Internasional, dan mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Target dari program ini adalah kalangan generasi muda yang dapat dengan mudah mendapatkan sumber bacaan, pengetahuan serta ilmu dari buku-buku rumah baca jendela dunia ini sehingga memotivasi mereka untuk selalu rajin membaca.
Menuntut ilmu dapat di akses dengan mudah, perkembangan internet salah satunya informasi yang berperan penting dalam melahirkan kemampuan berfikir secara global.