Lomba Jelajah Medan
Dalam rangka membina semangat dan sportivitas seseorang untuk selalu memiliki tekad yang kuat dan keberanian saat menghadapi berbagai situasi di alam bebas, dan sebagai pembentukan karakter seorang petualang sejati yang penuh antusiasme, semangat, dan selalu siap menghadapi tantangan.
Lomba Jelajah Medan (LJM) adalah kegiatan eksternal 3 tahunan Pondok Pesantren Al Kautsar Banjar yang telah diadakan sejak tahun 2011. Lomba Jelajah Medan (LJM) lahir dan digelar dalam bentukan kompetisi keterampilan yang mengikutsertakan pelajar tingkat SMP/MTs/Sederajat serta melibatkan wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Lomba Jelajah Medan (LJM) berfungsi sebagai wadah untuk menguji batas kemampuan fisik, mental peserta dan keterampilan navigasi peserta dalam menghadapi berbagai tantangan alam. Lomba ini diadakan di alam terbuka, dengan peserta harus menyelesaikan berbagai rintangan serta memberikan kesempatan untuk menikmati keindahan alam dan mengasah keterampilan bertahan hidup. Dengan ini, Pondok Pesantren Al Kautsar Banjar mengadakan acara Lomba Jelajah Medan (LJM) yang ditargetkan untuk pelajar tingkat SMP/MTs/Sederajat di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Merekatkan tali persaudaraan antar pelajar se-Jawa Barat dan se-Jawa Tengah sehingga timbul rasa saling memiliki dan menguatkan rasa persatuan.
Meningkatkan daya saing antar pelajar.
Membangun karakter pelajar dengan pendidikan karakter (Character Building). Dengan metode ini, diharapkan akan terbentuk pribadi pelajar yang pantang menyerah, kreatif, mampu memimpin, dan siap menghadapi tantangan zaman di era globalisasi.
Sebagai sarana untuk memperkenalkan dan menghargai keindahan alam.
Menguji kemampuan peserta dalam bertahan hidup di alam terbuka serta bagaimana mereka mengatasi tantangan yang datang dari medan yang tidak terduga.
Tema Kegiatan
“Taklukkan Medan dengan Semangat, Jaga Alam dengan Penuh Hormat”
1. Serigala Abu – Simbol Kecerdasan dan Ketangguhan
Serigala dikenal sebagai hewan yang cerdas, tangguh, dan memiliki insting yang tajam. Warna abu-abu melambangkan keseimbangan antara keberanian dan kebijaksanaan, mencerminkan peserta lomba yang harus berpikir strategis sambil menghadapi medan yang penuh tantangan.
2. Ekspresi Ceria – Semangat dan Sportivitas
Wajah yang ceria dan penuh semangat menggambarkan keceriaan dalam bertualang serta sikap pantang menyerah dalam menghadapi rintangan. Ini mencerminkan nilai sportivitas dan kebersamaan yang dijunjung tinggi dalam perlombaan.
3. Bandana Merah – Keberanian dan Tekad Kuat
Aksesori bandana merah melambangkan semangat membara, keberanian menghadapi tantangan, serta tekad yang kuat untuk mencapai tujuan. Setiap peserta diharapkan memiliki semangat yang sama dalam menjelajahi medan yang berat.
4. Outfit Hijau Tua – Kedekatan dengan Alam
Pakaian berwarna hijau tua mencerminkan kecintaan terhadap alam dan lingkungan. Warna ini juga menunjukkan kesiapan peserta untuk menjelajahi medan berat sambil tetap menjaga kelestarian alam.
5. Ransel Petualang – Simbol Kesiapan dan Kemandirian
Ransel kecil yang dikenakan maskot melambangkan kesiapan menghadapi berbagai situasi di alam bebas. Ini mengajarkan bahwa dalam petualangan, persiapan dan kemandirian adalah kunci utama.
6. Sepatu Pelindung – Kegigihan dalam Menaklukkan Medan
Sepatu yang dipakai serigala menunjukkan bahwa setiap langkah dalam petualangan harus penuh perhitungan. Ini mengajarkan ketelitian, keuletan, dan kesabaran dalam menghadapi rintangan.
7. Pose Dinamis – Jiwa Petualang yang Tak Terbatas
Berbagai pose maskot, seperti berlari, melompat, dan melambaikan tangan, menggambarkan karakter seorang petualang sejati yang penuh antusiasme, semangat, dan selalu siap menghadapi tantangan.
Kesimpulan
Maskot Serigala Abu bukan hanya sekadar karakter, tetapi juga representasi dari nilai-nilai penting dalam Jelajah Medan: kecerdasan, keberanian, persiapan, semangat, dan kepedulian terhadap alamSetiap peserta diharapkan dapat meneladani semangat serigala ini dalam menjalani petualangan mereka!
