Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

LIVETOTOBET - Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang ringan serta mudah digunakan oleh 1 orang untuk memadamkan api tahap awal terjadinya kebakaran. Karena bila api sudah besar dan sudah cukup lama menyala, APAR sudah tidak efektif lagi untuk memadamkannya dan perlu peralatan pemadam api yang lebih besar seperti fire hydrant, Alat Pemadam Api Besar (APAB), dan lain-lain.

Menurut NFPA 10, kebakaran dibagi menjadi 5 golongan berdasarkan jenis bahan bakarnya, yaitu :

Golongan A, yaitu bahan bakar padat non logam. Contohnya kayu, kertas, kardus, dan lain-lain.

Golongan B, yaitu bahan bakar dari unsur cairan dan gas. Contohnya seperti minyak tanah, bensin, LPG, dan lain-lain.

Golongan C, yaitu bahan bakar dari instalasi listrik yang bertegangan. Contohnya seperti televisi, kulkas, dan peralatan listrik lainnya.

Golongan D, yaitu bahan bakar padat dari logam. Contohnya seperti besi, baja, dan lain-lain.

Golongan K, yaitu bahan bakar dari peralatan dan bahan-bahan di dapur. Contohnya seperti minyak goreng, mentega, bahan-bahan makanan, dan lain-lain.

Berdasarkan tipe pemadamnya, alat pemadam api ringan (APAR) dibagi menjadi 4, yaitu :

1. Tipe air, efektif dipakai untuk kebakaran golongan A.

2. Tipe busa, efektif dipakai untuk kebakaran golongan B

3. Tipe gas, efektif dipakai untuk kepakaran golongan C

4. Tipe dry powder, efektif untuk kebakaran golongan D.

Masing-masing tipe pemadam pada APAR memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu :

1. Tipe Air

Kelebihan : mudah didapat dan ketersediannya cukup banyak.

Kekurangan : sangat berbahaya bila digunakan untuk memadamkan api dari golongan C, karena dapat mengakibatkan personil yang berada di dekatnya tersengat arus listrik.

2. Tipe Busa

Kelebihan : memadamkan api dengan cepat dan tidak merusak peralatan.

Kekurangan : harga yang cukup mahal

3. Tipe Gas (CO2)

Kelebihan : termasuk alat pemadam api ringan yang bersih (clean agent)

Kekurangan : tidak bias digunakan pada ruangan tertutup atau ruangan yang kurang ventilasi karena CO2 dapat mengikat oksigen sehingga personil yang menggunakannya bias kekurangan oksigen dan dapat menimbulkan luka bakar bila salah memegang bagian corong penyemprotnya.

4. Tipe Dry Powder

Kelebihan : dapat digunakan untuk hampir semua golongan kebakaran

Kekurangan : dapat mengotori lingkungan sekitar dan dapat menimbulkan korosif pada peralatan yang terbuat dari logam.

Menurut Permenaker No. 4 Tahun 1980, pemasangan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) bila digantung harus pada ketinggian 1,2 m dari bagian atas APAR hingga lantai dasar. Atau minimal berada di ketinggian 15 cm dari lantai dasar ke bagian bawah APAR. Jarak antara masing-masing APAR maksimal adalah 15 m atau disesuaikan dengan kondisi ruangan atau lokasi kerja.

Bila APAR diletakan di dalam box, ukuran box tersebut harus disesuaikan dengan ukuran APAR dan tidak boleh dikunci. Namun bila harus dikunci maka harus dipasang kaca dengan tebal 2 mm. Dan bila APAR diletakan pada ruangan terbuka, maka APAR harus diberi penutup dan tidak boleh terpapar hingga suhu melebihi 49 C atau kurang dari -44 C.

Berdasarkan Permenaker no. 4 tahun 1980, APAR harus diperiksa 2 kali dalam 1 tahun, dengan rincian sebagai berikut :

1. Pemeriksaan dalam 6 bulan

2. Pemeriksaan dalam 12 bulan

Pemeriksaan 2 kali dalam 1 tahun ini bertujuan untuk kondisi bagian dalam dan luar APAR yang telah digunakan dan agar memastikan APAR dan isinya masih dapat digunakan dengan baik. Adapun menurut NFPA 10, pemeriksaan APAR harus dilakukan rutin 1 bulan sekali agar menjaga kondisi APAR tetap bersih dan dipantau dengan baik sehingga bila ada kebocoran atau bolong karena karat, bisa diajukan perbaikan dengan cepat.

Hal-hal yang perlu diperiksa untuk periode 1 kali dalam 1 bulan adalah :

Kebersihan bagian tabung dan selang penyemprot.

Pressure gauge, untuk APAR yang memilikinya dan pastikan jarum penunjuk selalu berada di area berwarna hijau.

Safety pin, pastikan selalu terpasang dan tidak berkarat.

Kondisi kebersihan dan korosif pada tabung dan bagian kepala APAR.

Label pemeriksaan berkala dan label cara penggunaan APAR, harus ada dan terbaca jelas.

Label jenis atau tipe APAR dan kebakaran golongan apa saja yang efektif untuk dipadamkan, harus ada dan terbaca jelas.

Cara menggunakan APAR yang benar adalah dengan mengikuti prosedur P.A.S.S, yaitu :

1. Pull, yaitu tarik safety pin yang ada di tuas atau kepala APAR

2. Aim, yaitu arahkan selang penyemprot ke api yang akan dipadamkan

3. Squeeze, yaitu menekan tuas untuk mengaduk dan memberi tekanan ke dalam agar isi pemadam terangkat.

4. Sweep, yaitu mengibaskan ujung selang penyemprot ke arah api yang akan dipadamkan.

Referensi :

Permenaker no. 4 Tahun 1980 tentang Alat Pemadam Api Ringan

NFPA 10 : Fire Extinguisher