Pakande berasal dari kata berasal dari kata " manre" yang artinya makan. Nah, sebab itulah Nenek Pakande digambarkan sebagai nenek yang suka memakan anak-anak yang menyeramkan.
Pada suatu hari, ada seorang kakak beradik yang memiliki ayah dan ibu tiri. sayangnya sang ibu tiri sangat membenci kedua anak tersebut. Sang ibu tiri tega membiarkan kedua anak itu kelaparan hinngga sang anak meminta makan kepada ayahnya yang baru saja pulang sehabis berkerja, hal ini tentu membuat ibu tiri marah.
Kemarahan ibu tiri memuncak saat kedua anak itu melempar bola kepada tamu yang sedang berkunjung kerumah mereka. Ia berencana membunuh kedua anak itu dan mengajak sang ayah yang sudah ia hasut untuk membunuh kedua anak tersebut. Untungnya ada beberapa tetangga yang melihat kejadian tersebut, salah satunya berinisiatif untuk menolong kedua anak tersebut, ia berjanji untuk membawakan hati kedua anak tersebut. Sang tetangga membawa kedua anak itu ke hutan dan menyuruh mereka pergi lalu ia mencari hewan lain untung dibunuh dan diambil hatinya.
Kedua anak itu pergi ke hutan dan menemukan sebuah rumah, mereka masuk dan meminta makan. Mereka melihat banyak makanan dan mulai memakannya sebanyak mungkin. Tiba-tiba mereka mendengar suara Nenek Pakande, Nenek pakande bertanya siapa mereka dan merekapun menjelaskan siapa mereka. Kedua anak itu meminta izin untuk tinggal di rumah Nenek Pakande dan diperbolehkan oleh sang Nenek. Mereka tinggal di rumah Nenek Pakande selama beberapa minggu. Setiap hari Nenek Pakande menanyakan ukuran hati mereka. Suatu hari mereka bertanya tentang botol yang tergantung di dinding, ternyata itu adalah botol nyawa nenek Pakande.
Suatu hari Nenek Pakande bertanya ukuran hati kedua anak itu seperti biasa, mereka menjawab jika ukuran hati mereka sudah sebesar ukuran hati nenek Pakande, persis seperti yang nenek Pakande harapkan. Ia menyuruh kedua anak itu bangun pagi pada keesokan harinya karena ia akan pergi, seketika sang anak sadar jika sosok nenek yang berada dihadapannya adalah nenek Pakande, mereka segera menyuruh sang nenek tidur. Keesokannya mereka bangun pagi dan berencana untuk kabur, saat itu sang nenek sudah pergi sehingga mereka leluasa saat memikirkan rencana untuk kabur. Sebelum kabur mereka berpesan pada cicak untuk menjawab pertanyaan sang nenek jika mencari kedua anak tersebut. Mereka mengambil botol nyawa Nenek Pakande dan kabur dari rumah tersebut. Nenek Pakande pulang dan mencari kedua anak tersebut, untungnya si cicak melakukan tugasnya dengan baik. Naasnya sang nenek melihat kedua anak itu yang sudah kabur dari jendela, ia segera mengejar kedua anak tersebut. Saat kedua anak itu hampir tertangkap, sang kakak melempar botol nyawa Nenek Pakande, seketika Nenek Pakande langsung jatuh dan mati.
Yakinlah bahwa kita dapat duduk bersama untuk membicarakan serta memecahkan suatu masalah dan yakinlah kebaikan akan selalu menang.
Kita semua bekerja sama dalam usaha memperoleh keberhasilan yang kita inginkan. Menjadi tim produksi tentu tidaklah mudah, namun kita mau berusaha dan akhirnya mendapatkan hasil yang memuaskan.
Maka dari itu janganlah pernah menyerah maupun putus asa dalam mencoba hal yang belum pernah kau alami.
Pemeran:
Ayunda sebagai Nenek Pakande
Faiq dan Noufal sebagai Anak-anak
Alif sebagai Ayah
Endjel sebagai Ibu Tiri
Clara sebagai tamu
Rangga, Vanda, dan Abra sebagai Tetangga
Desta dan Naga sebagai Monyet
Fidel sebagai Cicak
RANDOM MOMENT