Pil Paxlovid Menjadi Obat Covid-19 Pertama Yang Disetujui Oleh China

Pil Paxlovid Menjadi Obat Covid-19 Pertama Yang Disetujui Oleh China

Layar-paxlovid- Di Monitor Layar 4D, Regulator produk kesehatan China sudah memberikan ijin buat genting untuk obat COVID-19 Paxlovid. Obat COVID-19 keluaran Pfizer itu menjadi pil anti-virus COrona pertama kali yang disepakati China untuk penyembuhan infeksi SARS-CoV-2.

Administrasi Produk Klinis Nasional China menjelaskan, Paxlovid sudah penuhi persyaratan buat genting untuk menyembuhkan orang dewasa yang mempunyai tanda-tanda COVID-19 enteng sampai sedang, dan pribadi yang beresiko alami perburukan kesehatan. Menurutnya study selanjutnya pada obat itu masih tetap dibutuhkan dan disampaikan pada kewenangan berkaitan.

Selama ini, Paxlovid sudah mendapatkan ijin di beberapa negara, terhitung Amerika Serikat dan Israel. Dalam pada itu, Uni Eropa sudah meluluskan beberapa negara anggotanya untuk memakai Paxlovid sebagai penyembuhan genting pada variasi Omicron.

Tidak seperti vaksin COVID-19, Paxlovid tidak mengarah protein spike virus Corona yang tetap bermutasi untuk serang sel badan.

Disamping itu, tidak demikian terang apa China sudah lakukan perbincangan dengan Pfizer untuk penyediaan pil itu.

"Ini ialah tonggak penting dalam perjuangan kami menantang COVID-19," kata perwakilan Pfizer dalam sebuah pengakuan, tanpa memberi info mengenai penyediaan, seperti dikutip Kanal News Asia.

Baca Juga:

• Situs Terpopuler 2022

• Agen Pulsa Terpercaya 2022

• Berita Terbaik 2022

Dapat Turunkan Resiko Rawat Inap dan Kematian

Kesepakatan pemakaian Paxlovid oleh China sebagai dorongan untuk Pfizer untuk capai sasaran pemasaran 22 miliar dollar AS pada 2022.

Pfizer menjelaskan, faksinya aktif berunding dengan lebih dari 100 negara untuk pemakaian Paxlovid.

Dijumpai, pilihan penyembuhan untuk pribadi yang terkena COVID-19 masih tetap sedikit dibanding opsi tipe vaksin.

Layar-paxlovid Pada Monitor Layar 4D Desember tahun kemarin, PFizer menjelaskan, hasil tes medis paling akhir Paxlovid memperlihatkan obat itu sanggup kurangi peluang rawat inap atau kematian pada pasien COVID-19 yang beresiko sakit kronis sampai 89 % bila diberi dalam 3 hari semenjak munculnya tanda-tanda. Resiko perburukan dan kematian bisa di turunkan sekitar 88 % bila diberi dalam kurun waktu lima hari semenjak munculnya tanda-tanda.