Layar-KB - Tambahkan ketertarikan warga melalui monitor layar 4D dengan cara berkaitan program Keluarga Merencanakan (KB), Tubuh Kependudukan dan Keluarga Merencanakan Nasional (BKKBN) siapkan implan satu tangkai yang semakin nyaman dan memakai sistem minimum agresif.
"Yang satu tangkai pasti lebih simpel kembali. Tidak memakai pisau, cukup hanya dengan diinsersikan dengan inserter yang cukup tajam pasti dianestesi dahulu. Ini ialah usaha dalam rencana minimum agresif," terang Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dikutip Di antara.
Hasto menerangkan, implan sebagai sistem kontrasepsi periode panjang yang memiliki sifat hormonal. Tipe kontrasepsi ini disebutkan semakin nyaman dan tanpa memakai pisau bedah. Karena itu implan lebih dianjurkan sebagai salah satunya MKJP pasapersalinan dan pascakeguguran.
Dengan pengembangan itu, BKKBN berusaha menolong beberapa akseptor dan bidan memberi servis terbaik untuk warga.
Menurut Hasto, penempatan implan yang tidak dapat di-claim memakai BPJS kurang sanggup tingkatkan penggunaan alat kontrasepsi. Oleh karenanya, penempatan kontrasepsi dapat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan pendorongan dan bantuan sosial lewat dinas KB di kabupaten/kota semasing
Penempatan implan tidak mempunyai batasan, tegas Hasto. Servis dapat diberi lewat klinik KB atau praktiik bidan baik secara berdikari yang disamakan dengan proses MOU dengan dinas KB di semasing.
"Untuk pelatihan-pelatihan, kami pun tidak batasi. Maknanya, batasannya cuman bergantung bujet. Tapi kami latih baik bidan praktek swasta atau yang berada di pemerintahan. Itu spirit kami untuk lakukan servis lewat provider terutamanya bidan," tutur Hasto.
Baca Juga:
Efektifitas Implan Satu Tangkai
Dalam pada itu, Deputi Sektor Keluarga Merencanakan dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Eni Gustina menyebutkan, efektifitas kontrasepsi implan satu tangkai sebesar 99,5 %.
Layar-KB - Implan satu tangkai banyak memiliki keunggulan. Selainnya ringkas dan ekonomis, keunggulan lain implan satu tangkai yaitu pengembalian tingkat kesuburan yang cepat sesudah pencabutan. Pun tidak membutuhkan pengecekan organ reproduksi (vagina), dan tidak mengusik produksi dan kualitas ASI.
"Bahakn ini bisa kurangi ngilu haid dan jumlah darah haid, tidak mengusik hubungan seks, turunkan resiko beberapa penyakit radang panggul," papar Eni.
Ketua Umum PP IBU Emi Nurjasmi menjelaskan, implan satu tangkai membuat nyaman provider. Menurut dia pemakaian program KB pascapersalinan benar-benar efisien atur jumlah anak sekalian jarak antarkelahiran.
Emi mengharap, beberapa bidan bisa juga mendidik ibu dalam penyeleksian kontrasepsi pascapersalinan, selainnya pembelajaran dan konseling gizi dan ASI eksklusif.
"Untuk penempatan atau pencabutan jauh skeali perbedaannya. Tak perlu memakai pisau. Ini adalah taktik kita untuk tingkatkan akseptor intinya pada pascapersalinan," tutur Emi.