Layar-bayi2tahun - Guru Besar Pengetahuan Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Kampus Indonesia Prof Dr dr Hardiono D Pusponegoro, Sp.KK ajak beberapa orang-tua agar semakin Memonitor lewat layar 4D dan memaksimalkan perkembangan anak pada dua tahun awal umur mereka.
"Saya ajak beberapa orang-tua untuk memerhatikan dan memaksimalkan perkembangan dan perubahan anak untuk masa datang mereka, satu diantaranya dengan cari informasi yang betul," tutur Hardiono, Jumat (11/2).
Dua tahun awal kehidupan anak, kata Hardiono, jadi babak penting untuk perubahan otak mereka. Berikut argumen keutamaan orang-tua fokus pada anak mereka semenjak umur dini.
"Jika ingin jadi Indonesia lebih bagus, pasti harus fokus pada anak khususnya pada anak umur dini. Riset memperlihatkan dua tahun awal kehidupan babak penting untuk perubahan otak anak," katanya.
Selainnya babak perubahan otak, orang-tua perlu waspada beragam perubahan anak. Menurut Hardiono, sekarang ini ada sekitaran 30 juta anak umur 0-6 tahun di Indonesia dan sekitaran 30 prosentasenya alami beragam masalah perubahan dalam semua wujud, dari enteng sampai berat. Mengakibatkan, anak-anak itu tidak dapat tumbuh berkembang maksimal.
Baca Juga:
Stunting
Permasalahan yang lain menerpa anak-anak di Tanah Air yaitu stunting. Sekitaran 1 dari 3 anak Indonesia masih alami badan pendek karena kurang nutrisi atau penyakit infeksi.
"Tapi mengakibatkan yang menakutkan, otaknya tidak berkembang secara baik. Anaknya jadi kurang pandai. Kita harus fokus untuk menangani beberapa hal ini," ucapnya.
Layar-bayi2tahun - Selainnya mengingati akan keutamaan periode dua tahun awal perkembangan anak, Hardiono menyorot sikap orang-tua yang memberi anakp penyembuhan alternative tanpa ketahui bukti ilmiahnya. Disamping itu, ada juga yang cari jalan singkat dalam menyembuhkan permasalahan kesehatan anak mereka.
"Orang-tua memakai alternatif medicine kata sang ini, itu selanjutnya diberi ke anak. Kasihan anaknya jika bukti ilmiahnya tidak ada. Misalkan obat untuk anak dengan autisme, orang-tua cari beragam obat terhitung susu kambing, sebenarnya secara ilmiah tidak ada fungsinya. Menghabiskan waktu, dan kasihan anaknya. Istilah saya jadi kurus dan lemah saja, pintarnya tidak," papar Hardiono, dikutip Di antara.