KOLEKSI NON KERAMIK

ALAT DAYUNG DARI KAYU

Penjelasan : koleksi alat dayung Laboratorium Sejarah memiliki fungsi sebagai pendukung dan pelengkap dalam menjalankan perahu Sampan. Perahu merupakan salah satu alat transportasi kebanyakan masyarakat Ternate yang merupakan wilayah kepulauan.

NO REG : LS001

ARSIP KORAN

Koleksi Arsip Koran yang terdapat di Laboratorium Sejarah dikumpulkan sebagai pendukung kegiatan penelitian dan pencarian data dokumen dan arsip bagi mahasiswa Sejarah dan masyarakat umum yang ingin mencari data mengenai pemberitaan terkait Ternate dan Maluku Utara.

NO REG : LS002

BASKOM TRADISIONAL MASYARAKAT MARE

Baskom ini memiliki fungsi sebagai penadah air atau masakan berkuah masyarakat Mare. Pembuatannya berbahan dari tanah liat dengan cara dibentuk lalu dibakar.

NO REG : LS003

COKA IBA

Koleksi ini adalah topeng tradisional ini berfungsi sebagai pelengkap perayaan malam Maulud Nabi di wilayah Maluku Utara.

NO REG : LS004

TUNGKU TRADISIONAL MASYARAKAT MARE

Alat ini berguna sebagai kompor tradisional masyarakat Mare. Pembuatannya berbahan dari tanah liat dengan cara dibentuk lalu dibakar.

NO REG : LS005

TOLU HASIL INDUTRI KERAJINAN LOKAL TERNATE

Tolu atau topi biasanya digunakan masyarakat Halmahera Utara untuk berkebun ataupun melaut. Tolu berbahan dasar pelepah pinang yang sudah terlebih dahulu dikeringkan. Bentuknya sangat mirip dengan topi tradisional petani Indonesia.

NO REG : LS006

TOLU DENGAN MODEL EROPA

Tolu berbahan dasar pelepah pinang yang sudah terlebih dahulu dikeringkan. Namun untuk bentuk seri ini lebih mirip dengan bentuk topi para pejabat Belanda yang digunakan sebagai kegiatan sehari - hari para pejabat Belanda.

NO REG : LS007

TIFA ALAT MUSIK MASYARAKAT MALUKU UTARA

Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu Lenggua yang dikosongkan isinya. Namun, bentuk antara Tifa dari Papua dan Maluku berbeda. Alat musik Tifa Papua terdapat pegangan di sisinya, sementara Tifa Maluku hanya berbentuk tabung biasa tanpa pegangan.

NO REG : LS008

TEMPAYAN TRADISIONAL MARE

Tempayan tradisonal masyarakat Mare ini digunakan sebagai pembuat nasi khusu saat upacara tradisioanl masyarakat Mare.

NO REG : LS009

TEMPAT PEMBAKARAN KEMENYAN

Alat yang terbuat dari tanah liat ini memiliki fungsi sebagai pembakar kemenyan dalam upacara adat masyarakat Mare.

NO REG : LS010

TEMPAT KEMENYAN MASYARAKAT MARE

Alat yang terbuat dari tanah liat ini memiliki fungsi sebagai pembakar kemenyan dalam upacara adat masyarakat Mare.

NO REG : LS011

SOSIRU BERBENTUK

Alat ini terbuat dari rotan dan memiliki berbagai macam bentuk. Fungsi dari alat ini adalah untuk penampah padi sehingga padi bisa dipisahkan dari kulitnya.

NO REG : LS012

SATU SET ALAT MASAK TRADISIONAL MASYARAKAT MARE

Alat di atas merupakan satu set alat masak yang berasal dari tanah liat yang banyak digunakan oleh masyarakat Mare.

NO REG : LS013

FORNO

Forno memiliki fungsi sebagai pembuat sagu bagi masyarakat Mare dan masyarakat Maluku Utara kebanyakan.

NO REG : LS014

PENUTUP TRADISIONAL

Alat ini berfungsi sebagai penutup wadah pangan masyarakat tradisional Mare.

NO REG : LS015

PEMANGGANGAN TRADISIONAL

Alat Pemanggang tradisional yang berasal dari tanah liat ini banyak digunakan oleh masyarakat Mare.

NO REG : LS016

SALOI

Saloi memiliki fungsi untuk menyimpan berbagai barang kebutuhan, hasil kebun dengan daya tampung hingga 50Kg. Bahan dasar pembuatan Saloi adalah pelepah sagu, rotan, kulit pohon "Dedor" dan bambu. Saloi juga menjadi simbol menyatukan masyarakat di tengah keberagaman.

NO REG : LS017

PROTOTIPE BENTENG KALAMA

Benteng Kalamata adalah benteng yang dibangun oleh Portugis pada tahun 1540. Benteng Kalamata disebut juga Benteng Kayu Merah. Disebut Benteng Kayu Merah karena berada kelurahan Kayu Merah, Kota Ternate Selatan. Awalnya benteng ini bernama Santa Lucia, tetapi kemudian terkenal dengan Benteng Kalamata.

NO REG : LS018

PROTOTIPE BENTENG TOLUKKO

Benteng Tolukko adalah benteng peninggalan Portugis yang berada di Kelurahan Sangadji, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Benteng Tolukko dibangun oleh seorang panglima Portugis yang bernama Fransisco Serao, pada tahun 1540.

NO REG : LS019

REPRO PETA KUNO MALUKU UTARA DARI PETA ASLI 1700-AN

Arsip dokumen peta ini menggambarkan keadaan dan bentuk pulau - pulau Maluku Utara pada tahun 1700-an.

NO REG : LS020

PETA PROVINSI MALUKU UTARA

NO REG : LS021

PROTOTIPE SASADU

Sasadu merupakan rumah adat suku bangsa Sahu di Halmahera Barat yang juga merupakan suku bangsa asli dan tertua yang ada di daerah tersebut.

NO REG : LS022

KARANJANG

Merupakan alat tradisonal masyarakat Indonesia kebanyakan yang terbuat dari rotan dan bambu.

NO REG : LS023

PROTOTIPE RUMAH ADAT SASADU 2

Sasadu merupakan rumah adat suku bangsa Sahu di Halmahera Barat yang juga merupakan suku bangsa asli dan tertua yang ada di daerah tersebut.

NO REG : LS024

PROTOTIPE RUMAH ADAT KESULTANAN TERNATE

Kesultanan Ternate atau juga dikenal dengan Kerajaan Gapi adalah salah satu dari 4 kerajaan Islam di Kepulauan Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara. Didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257

NO REG : LS025

PROTOTIPE BENTENG ORANGE

Benteng Oranye dibangun pada tahun 1607 oleh seorang Laksamana VOC bernama Cornelis Matelieff de Jonge untuk menggantikan keberadaan Benteng Malayo milik kesultanan Ternate yang dihancurkan oleh Spanyol. Menurut sejarah, Benteng ini dibangun sebagai bentuk terimakasih Sultan Ternate atas kerjasama Belanda dalam mengusir bangsa Spanyol dari Ternate. Benteng ini merupakan benteng penting yang dimiliki Belanda di awal kekuasaan mereka di Nusantara, bahkan sebelum dipindahkan ke Batavia, Dewan Hindia Belanda pernah diselenggarakan di Benteng Oranye.

NO REG : LS026

LUKISAN SULTAN HAIRUN YANG DITUSUK KERIS OLEH ANTONIO

Dalam lukisan ini diceritakan bahwa ada sebuah peristiwa penusukan yang dilakukan oleh Antonio Pimentel terhadap Sultan Hairun pada 28 Februari 1570 di Benteng Gamulamo.

NO REG : LS027

PROTOTIPE CANDI PRAMBANAN

Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.

NO REG : LS028

PETA INDONESIA

Peta Indonesia adalah sebuah gambaran negara Indonesia dengan membuat bidang datar pada gambaran . dengan menggambar pulau di Indonesia , beserta garis lintang,bujur,dan pemisahnya.

NO REG : LS029

PETA DUNIA

Peta dunia adalah salah satu bentuk peta yang menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan Bumi secara keseluruhan yang dapat dilihat secara umum dan dapat dibuat menggunakan berbagai proyeksi peta.

NO REG : LS030

GLOBE

Globe adalah bola dunia berukuran kecil yang menggambarkan bentuk bumi yang diperkecil dengan bentuk yang sama dengan bentuk bumi yang sebenarnya. Globe dibuat dalam bentuk dengan kemiringan 66 ⅛ ° pada garis ekliptika dan dengan kemiringan 23 ⅛ ° dari matahari.

NO REG : LS031

PROTOTIPE KAPAL PINISI

Istilah pinisi, pinisiq, pinisi' atau phinisi mengacu pada jenis sistem layar, tiang-tiang, layar dan konfigurasi tali dari suatu jenis kapal layar Indonesia.

NO REG : LS032

DOKUMEN FOTO

Dalam beberapa koleksi dokumen foto yang dimiliki oleh Laboratorium Sejarah ada bayak peristiwa yang terjadi di Ternate, diantaranya adalah:

  • Foto saat pawai sekolah kepandaian putri di ternate 17 Juli 1957.

  • Presiden Sukarno dan ibu Fatmawati dan rombongan tiba di Ternate 17 Juli 1954.

Serta masih banyak lagi dokumen foto lainnya.

NO REG : LS033

PROTOTIPE KAPAL PINISI 2

Istilah pinisi, pinisiq, pinisi' atau phinisi mengacu pada jenis sistem layar, tiang-tiang, layar dan konfigurasi tali dari suatu jenis kapal layar Indonesia.

NO REG : LS034