Home > Berita > Artikel
Peran-Peran Psikologi Transportasi dalam Lalu Lintas
📆Tuesday, July 04, 2023 10:54 WIB || ✍Administrator
Home > Berita > Artikel
Peran-Peran Psikologi Transportasi dalam Lalu Lintas
📆Tuesday, July 04, 2023 10:54 WIB || ✍Administrator
Psikologi transportasi masih menjadi tema yang kurang populer, dan masih sedikit literaturnya. Peran Psikologi Transportasi dalam lalu lintas sendiri terdapat berbagai macam antara lain :
Ampelmannchen : merupakan traffic light atau lampu lalu lintas untuk pejalan kaki dengan bentuk yang lebih lucu dan unik. Bentuk yang lucu dan unik ini bertujuan untuk memudahkan orang yang memiliki buta warna sehingga mereka bisa menyebrang dengan lebih mudah, selain itu bagi pejalan kaki yang tunanetra akan dimudahkan dengan suara yang terdapat di lampu lalu lintas, sehingga pejalan kaki tersebut bisa mengetahui kapan ia harus berhenti jalan dan kapan ia bisa terus jalan. Lampu lalu lintas ini juga dapat dijadikan psikoedukasi untuk anak-anak.
Lampu rem front brake light : merupakan salah satu produk untuk pencegahan kecelakaan yang berguna untuk memastikan pengguna jalan dalam menyebrang dan pengendara kendaraan dalam memberi jalan.
Pemberian test psikologi untuk pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas, di Jerman pelanggaran lalu lintas akan dibagi levelnya. Terdapat level bawah, level tengah, dan level atas. Level tersebut akan disesuaikan dengan jenis pelanggaran dan terdapat poin. Apabila pengendara memiliki poin pelanggaran diatas 18 maka pengendara akan di test kembali untuk melihat kelayakan dalam mengendarai kendaraan. Untuk level tengah biasanya pengendara akan direhab dan simnya akan ditahan selama 6 bulan. Setelah itu, akan ditest psikologis untuk melihat apakah pengendara diperbolehkan untuk mengendara lagi atau tidak. Level atas, pada level ini biasanya pengendara mempunyai agresive driving dengan tujuan ugal-ugalan dan terdapat dorongan yang tidak baik dalam menyetir sehingga simnya harus dicabut.
Source : pexels.com
Psikologi Transportasi tidak hanya berperan di kendaraan darat, tetapi juga mempunyai peran di kereta api, kapal dan penerbangan. Peran psikologi transportasi dalam kapal sendiri adalah untuk memberikan pelatihan dalam mengatur emosi, karena seorang nahkoda membutuhkan emosi yang stabil dimana mengendarai kapal sendiri bukan lah hal yang mudah. Kemudian peran psikologi transportasi dalam penerbangan adalah memberikan test psikologis secara rutin kepada pilot, kemudian pemberian pendampingan psikologis bagi pilot yang membutuhkan. (Dewi dan Rey)