Home > Berita > Artikel
Diskusi Ilmiah Psikologi Transportasi : Dari Teori hingga Topik Riset
📆Monday, June 26, 2023 15:04 WIB || ✍Administrator
Home > Berita > Artikel
Diskusi Ilmiah Psikologi Transportasi : Dari Teori hingga Topik Riset
📆Monday, June 26, 2023 15:04 WIB || ✍Administrator
 Rabu tanggal 14 Juni 2023, Laboratorium Psikologi Universitas Islam Indonesia mengadakan diskusi riset dengan tema “Mengenal Psikologi Transportasi dari Teori hingga Topik Riset” bersama Dr.rer.nat Nadia Hanum, S.Psi., M.Sc Psych, Psi. dengan moderator Dr. Ahmad Rusdi, S.Psi., S.Sos.I., MA., Si. Diskusi riset ini dihadiri oleh sejumlah dosen dari Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia. Pembahasan diskusi riset ini dimulai dari sejarah lahirnya psikologi transportasi pada tahun 1997 oleh ahli psikologi asal Jerman yang bernama Rothengatter. Latar belakang munculnya teori psikologi transportasi ini dikarenakan kecelakaan trem dengan teknologi modern pertama kali, peristiwa tersebut banyak menelan korban jiwa sehingga Rothengatter tergerak untuk meneliti pola mobilitas seperti jalur-jalur transportasi untuk mencegah kecelakaan. Kemudian, dibuat laboratorium untuk melihat stabilitas para pengendara trem.
 Psikologi transportasi merupakan disiplin ilmu psikologi yang mempelajari hubungan antara proses psikologis dan perilaku pengguna jalan. Psikologi transportasi bertujuan untuk menerapkan aspek teori psikologi dalam rangka meningkatkan mobilitas lalu lintas dengan membantu mengembangkan dan menerapkan tindakan preventif kecelakaan. Karena banyak pengendara yang tidak membekali diri mereka dengan etika dan adab dalam berkendara, serta pengetahuan terkait dengan rambu lalu lintas. Psikologi transportasi melakukan riset terkait perilaku agresif saat berkendara (aggressive driving) dan perilaku berkendara berdasarkan perbedaan gender. Perbedaan gender ini dapat dilihat dari perilaku pengendara pria yang cenderung berkendara secara emosional sementara pengendara wanita cenderung bersikap ragu-ragu saat berkendara.
 Peran psikologi transportasi yakni dengan menghadirkan teknologi ampelmannchen. Ampelmannchenn merupakan lampu lalu lintas yang memiliki bentuk berbeda untuk membedakan setiap warna pada lampunya dan memiliki bunyi sehingga memudahkan penderita buta warna untuk melihat lampu lalu lintas serta memudahkan para tunanetra untuk menyebrang jalan. Mobil-mobil di Jerman memiliki lampu rem Front Brake Light sebagai salah satu produk untuk pencegahan kecelakan. Fungsi dari lampu rem ini bagi pengendara adalah untuk memberi sinyal kepada pejalan kaki untuk mempersilahkan mereka yang ingin menyebrang.
 Kecelakaan dapat terjadi dikarenakan 2 faktor diantaranya ialah human error sebanyak 70% dan 30% pada kerusakan infrastruktur. Kecelakaan dapat menimbulkan PTSD (post-traumatic stress disorder) pada korban. Trauma dapat muncul kembali pada penyintas dikarenakan faktor stress-shock. Momen terendah penyintas yang mendukung munculnya PTSD adalah saat rawat inap. Hal ini dikarenakan kurangnya validasi atas rasa takut dan cemas mereka terhadap berkendara dari orang-orang di sekitar mereka. Dari hasil diskusi riset ini muncul topik-topik penelitian terkait Psikologi Transportasi di Indonesia. Dosen-dosen yang hadir memberikan pendapat masing-masing terkait topik-topik Psikologi Transportasi yang menarik untuk diteliti. Diantaranya adalah:
Jam Biologis dan waktu mengemudi
Hubungan hubungan daya tahan/lamanya mengemudikan kendaraan dan kecenderungan mengalami kecelakaan.
Body Rhythm dan Perilaku Berkendara
Deteksi diri dengan Resiko kecelakaan
Pengembangan alat ukur untuk pejalan kaki dan pengguna kendaraan (bukan pengemudi). Misalnya: trust pada pengemudi.
Kematangan sosial & perilaku agresif berkendara. Membuat alat ukur screening kesiapan menjadi pengendara dan nanti diklasifikasikan berdasar kategori tertentu, semacam 'raport' pengendara.
Hubungan awareness pada fitur/spesifikasi kendaraan dengan perilaku berkendara.
Pengembangan modul etika berkendara-berlalu lintas pada usia dini dan remaja.
Jenis musik yang dapat membuat waspada berkendara saat kondisi fisik lelah.
Hubungan stres dan kesabaran pada pengemudi lintas provinsi.
Warna lampu yang nyaman untuk pengendara sendiri dan pengendara lain.
Berapakah kegelapan kaca film yang optimal terkait dengan kelelahan berkendara diukur melalui hyposensitivity (sensirec).
Penggunaan dashcam untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman berkendara (atau sebaliknya?)
Faktor penyebab dan resiko, pada pengemudi pada siswa SD.
Edukasi "adab" berkendara dan pejalan kaki (riset eksperimen) pada anak dan remaja.
Aplikasi yg bisa mendeteksi kondisi fisik & psikologis berkait dengan tipe kendaraan yang tepat (roda 2/roda 4).
Perbedaan agama atau kepercayaan dan kehati-hatian dalam berkendara.
Variabel -Variabel Psikologis dalam Memutuskan Membeli Kendaraan.
Bagaimana meningkatkan kesadaran berkendara aman, dan kesadaran pentingnya memahami bagaimana perilaku berkendara kita.
Topik-topik yang sangat menarik bukan? Laboratorium Psikologi Universitas Islam Indonesia telah membentuk tim peneliti khusus untuk memfasilitasi dosen-dosen yang ingin mengembangkan penelitian mengenai Psikologi Transportasi. Besar harapan jika salah satu topik penelitian di atas dapat dikembangkan lebih lanjut. (Rani dan Liza)