ABSTRAK Anomali iklim secara ekstrim di Indonesia menyebabkan kekeringan yang berakibat pada kegagalan panen secara masif. Berdasarkan proyeksi hujan dengan model analisis downscaling SRESA2 menunjukkan curah hujan yang tidak menentu di Indonesia pada tahun 2025 hingga 2050, memungkinkan terjadinya kekeringan yang mengakibatkan gagal panen. Untuk meminimalisir terjadinya kekeringan maka diperlukan sistem irigasi yang tepat dengan kebutuhan pertanian jagung. Berdasarkan KP-01 (kriteria perencanaan irigasi) jagung membutuhkan 587,62 mm air per tahun, maka diperlukan sistem pengairan dengan debit air yang tepat dan efisien salah satunya dengan metode irigasi tetes atau drip irrigation system, untuk memaksimalkan metode yang masih menggunakan cara konvensional, peneliti melakukan penelitian dengan mengintegrasikan Aerial Autonomus Hyperspectral Photogrammetry Monitoring yang memakai drone untukmendapatkan data dalam bentuk citra 3D yang diubah dalam bentuk statistik NDVI(Normalized Difference Vegetation Index) dengan menggunakan variabel panjang gelombang kemudian data diproses menggunakan SVM (Support Vector Machines) sebagai artificial intelligence dan data tersebut digunakan untuk asasmen setiap hari. Setelah artificial intellegence mendapatkan data statistik dalam panjang gelombang dengan rentang 0.62 μm – 0.74 μm atau kategori kering maka kebutuhan air dihitung menggunakan neraca air Zea mays L. Analisa data kebutuhan air diproses menjadi perintah untuk sensor pengairan dengan metode automation drip irrigation system,sehingga secara otomatissistem membuka katup air sesuai plotting kebutuhan air. Catatan sistematik mengenai aktivitas drone tercatat otomatis dengan aplikasi mobile yang terintegrasi secara real-time, sementara hasil analisa spesifik tersedia dalam server desktop. Sistem program otomasi cerdas dapat meningkatkan produktivitas hasil tani dan mengurangi human error dalam pengelolaan irigasi lahan pertanian Zea mays L.
Kata Kunci: Autonomous Photogrammetry, Otomasi Pengairan, Zea mays L.
ABSTRAK : Food loss dan food waste (FLW) telah menjadi perhatian dunia saat ini. Pasalnya sepertiga dari makanan diseluruh dunia terbuang dengan sia-sia. Jika dikerucutkan lagi penyumbang terbesar dari FLW adalah negara-negara di Asia Tenggara dan Selatan. Indonesia adalah salah satu negara tersebut. Menempati peringkat ke-2 di dunia negara penghasil FLW terbesar. FLW sebagai penyumbang gas karbon yang dapat berpengaruh pada perubahan iklim. Pada proses dekomposisi sampah organik menghasilkan karbon berupa biogas yang terdiri dari gas methana (CH4) dan gas karbondioksida (CO2). Gas tersebut merupakan gas rumah kaca (GRK) yang menyebabkan pemanasan global. Disisi lain di Indonesia masih sering dijumpai penggunaan pewarna yang dilarang pada produk pangan. Umumnya pewarna tekstil seperti Metilen Yellow dan Rodhamin B yang memiliki efek buruk pada kesehatan. Maka pemanfaatan FLW sebagai penghasil pigmen alami yang aman bagi tubuh dapat dilakukan melalui Rumah Pigmen, juga solusi pengurangan sampah organik yang mencemari lingkungan penyebab gas rumah kaca (GRK). Rumah Pigmen adalah layanan penghasil pigmen alami yang berasal dari. Rumah Pigmen akan merubah FLW menjadi pigmen yang siap diaplikasikan pada produk pangan. Hal tersebut akan dibahas lebih lanjut pada Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini. Metode penulisan dilakukan dengan identifikasi masalah terkait produksi dan konsumsi pangan, perumusan masalah, Pengumpulan data dengan proses studi pustaka, analisis data, perancangan layanan Rumah Pigmen. Bahan yang berpotensi untuk dimanfaatkan pigmennya yaitu FLW yang berasal dari produk hortikultura. Produk hortikultura yang akan diolah di Rumah Pigmen yaitu produk yang mengalami kerusakan ketika proses distribusi, grade rendah, dan limbah yang masih bisa dimanfaatkan sebagai pigmen dan aman. Produk penghasil pigmen seperti kangkung, bayam, kale banyak mengandung pigmen klorofil penghasil warna hijau. Kulit bawang merah dan kulit buah naga mengandung antosianin sebagai penghasil warna merah hingga ungu. Wortel dan kurkumin mengandung pigmen karotenoid sebagai penghasil warna kuning. Maka dengan langkah ini kita dapat menyelesaikan dua masalah sekaligus, yaitu pengurangan jumlah FLW yang menyebabkan pemanasan global dan juga pengurangan penggunaan pewarna sintetis pada pangan terutama pewarna sintetis yang dilarang untuk pangan.
Kata Kunci: Rumah Pigmen, Food loss dan food waste (FLW), produk hortikultura, carbon, pigmen alami
ABSTRAK Presidensi G20 menjadi momentum penting untuk memperbaiki kesejahteraan petani, ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan. Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta memastikan ketahanan pangan nasional. Pangan bagi masyarakat Indonesia identik dengan beras atau padi. Tantangan terbesar dalam meningkatkan dan mempertahankan produktivitas padi adalah faktor biotik yakni serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), diantaranya hama dan penyakit. Menurut Balai Besar Tanaman Padi bahwa serangan OPT padi dapat menurunkan produksi rata-rata sebesar 20,7%. Penggerek batang padi, wereng coklat, wereng hijau dan tikus merupakan OPT hama yang seringkali menyerang tanaman padi. Temuan dari Intergovernmental Panel Climate Change (IPCC) pertanian juga berkontribusi memunculkan emisi yang cukup besar yakni 21-37%, dampak dari hal itu juga terjadi perlambatan produksi pangan. Langkah untuk memastikan produksi pertanian yang ramah lingkungan dan dapat berkontribusi dalam ketahanan pangan, upaya tersebut berfokus pada penggunaan energi teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan pengurangan penggunaan pupuk kimia, pestisida, dan bahan sintesis. Pengembangan teknologi tepat guna dengan memperhatikan kearifan lokal serta mudah dikembangkan petani sesuai dengan sumberdaya yang dimilikinya. Smart Pakkakasa merupakan salah satu alat yang dapat menjadi solusi dalam pengendalian hama utama tanaman padi. Tujuan dari penulisan ini yaitu mengidentifikasi dan mendeskripsikan inovasi Smart Pakkakasa dalam pengendalian hama utama tanaman padi (Oryza zativa). Metode penulisan ini berdasarkan studi pustaka yang mendukung serta dilakukan telaah pustaka yang diperkuat dengan kegiatan observasi dan pengumpulan data dilapangan kemudian data disajikan dalam bentuk analisis deskriptif dan strategi SWOT. Smart Pakkakasa merupakan dua jenis perangkap yang berbeda yang terdiri dari light trap untuk serangga dan tikus trap untuk tikus yang bertenaga panel surya dilengkapi dengan lampu indikator portabel sebagai indikator ada atau tidaknya tikus yang terperangkap di tikus trap. Vokalisasi perkawinan tikus di gunakan untuk memancing tikus masuk dalam perangkap, utamanya tikus jantan. Komponen elektronika dari suara panggil tikus yaitu Arduino mini pro v3 5v, Micro SD, DF Player, IRF3205, PAM8302 Mono Class D Audio Amplifier, dan spekaer. Untuk menambah efektifitas dari perangkap tersebut, maka diberikan umpan kelapa bakar yang dapat menarik tikus untuk masuk kedalam perangkap. Beberapa jenis hama padi yang berhasil tertangkap yaitu pada light trap sebanyak 2.835 hama yang terdiri dari wereng hijau, wereng coklat,dan ngengat penggerek batang padi putih sedangkan pada tikus trap berhasil tertangkap 2 ekor tikus sawah. Hama yang terperangkap dapat dijadikan sebagai indikator populasi hama sekaligus sebagai pengendali hama karena dapat menekan populasi hama dipertanaman. Smart Pakkakasa ini berpotensi menjadi salah satu alternatif bagi petani dalam mereduksi populasi hama karena pengendalian hama menggunakan dan mempertimbangkan prinsip biologi dan ekologi hama, selain itu alat ini juga ramah lingkungan, aman bagi petani, ringkas dan dapat menekan biaya produksi. Dari inovasi ini diharapkan Smart Pakkakasa dapat menjadi bagian dalam menjawab dan mendukung isu G20 pada sektor pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan Nasional.
Kata Kunci : Energi, Hama, Ketahanan pangan, Tanaman padi, Vokalisasi perkawinan
ABSTRAK “Perancangan Aplikasi Cerdas guna Pemulihan Parawisata Internasional dalam Meningkatkan Perekonomian di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara” Sumatera Utara merupakan provinsi yang terkenal dengan kekayaan wisata alamnya. Salah satunya kabupaten langkat. Langkat adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kotanya berada di Stabat. Kabupaten Langkat terdiri dari Kecamatan dengan luas 6.273,29 km² dan berpenduduk sejumlah 1.030.202 jiwa (2020). Langkat terkenal dengan seni bela diri atau Silat Harimau Hijaiyah. di balik ciri khas keseniannya, Langkat juga menjadi tujuan favorit banyak wisatawan lokal maupun mancanegara pada waktu liburan. Ada banyak alasan yang melatarbelakangi Kabupaten Langkat selalu menjadi pilihan utama tujuan destinasi liburan, salah satunya keadaan alam yang menawan, mulai dari pemandian mata air, kawasan hutan lindung, air terjun, puncak perbukitan serta objek wahana permainan anak hingga spot foto kece yang bertebaran di beberapa titik lokasi wisata. Contoh wisata yang ada di langkat yang sangat cukup terkenal ialah bukit lawang dan tangkahan. Namun, keduanya masih belum bisa menarik kunjungan wisatawan mancanegara datang berkunjung, ditandai dengan penurunan data kunjungan. Itu karena masih minimnya informasi dan promosi mengenai wisata di Langkat. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berupa observasi, studi kepustakaan ,dan kuesioner. Perancangan membuat aplikasi cerdas ini memuat beberapa fitur yaitu informasi mengenai wisata yang ada dilangkat seperti foto keadaan lokasi wisata yang akan selalu update, harga masuk wisata, fasilitas wisata, serta jasa penyewaan hotel, transportasi dll. Semoga dengan beberapa penyajian fitur-fitur ini dapat membantu wisatawan belajar lebih banyak tentang pariwisata Terletak di kabupaten langkat . Desain ini dibuat untuk tujuan promosi dan Informasi yang berguna untuk meningkatkan kunjungan ke wilayah kabupaten langkat , Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan sebagai rekomendasi Peningkatan Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Langkat Jumlah wisatawan dengan membuat Aplikasi Cerdas sebagai salah satu media Promosi dan Informasi pariwisata budaya di Langkat. Kata kunci: Rancangan Aplikasi, Pariwisata, Promosi dan Informasi, Perekonomian, Langkat