Dalam suasana persaingan yang semakin kompetitif, keberadaan UMKM dituntut untuk tetap dapat bersaing dengan pelaku usaha lainnya karena dianggap cukup representatif dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Dalam konteks ini, langkah kerjasama dalam bentuk bisnis kemitraan merupakan suatu strategi untuk dapat mengembangkan usaha mikro kecil dan secara moril kerjasama ini sangat diperlukan adanya dukungan yang maksimal dari beberapa pihak melalui paket pembinaan. Namun harus diakui bahwa usaha mikro kecil tidak terlepas dari tantangan dan hambatan baik dari segi permodalan, sumber daya manusia, manajemen, minimnya penguasaan teknologi informasi, iklim berusaha serta dari segi distribusi pemasaran produk yang dihasilkan. Pilihan alternatif pemberdayaan pada usaha mikro kecil adalah melalui konsep mekanisme kerjasama atau keterkaitan dalam bentuk pola bisnis kemitraan.
Produk Bisinis Kemitraan Sate Lilit Men Ari adalah suatu strategi bisnis penjualan yang mengasilkan sebuah produk sate lilit yang dilakukan oleh dua pihak dalam jangka waktu tertentu untuk meraih manfaat bersama maupun keuntungan bersama sesuai prinsip saling membutuhkan dan saling mengisi sesuai kesepakatan yang muncul dimana produk yang diperlukan oleh mitra semua di suport oleh MEN ARI.
Produk Sate lilit yang dijual adalah sate lilit ayam dimana produk ini sudah berdiri sejak 2018, yang mana berlokasi di Br. Kukuh Kangin Kerambitan. Dengan cita rasa sate lilit khas Bali kami mencoba mengembangkan sayap melalui kemitraan sate lilit. Wr. Sate Lilit Men Ari sudah berdiri sejak tahun 2018, berawal dari rumah makan di Desa Kukuh yang mana menjual berbagai olahan makanan khas Bali seperti lawar klungah, kuah ares, tum ayam, dan menu utama kami yaitu sate lilit ayam.
Bermula dari resep ibu kami yang kerap disapa “Men Ari”, kami berhasil menciptakan masakan dengan cita rasa yang luar biasa. Sate lilit merupakan varian sate khas bali yang bisa dibuat dari berbagai olahan daging. Mulai dari daging ayam, babi, ikan hingga kura- kura yang dihaluskan dan dibumbui dengan bumbu rempah khas Bali. Sate lilit memiliki cita rasa yang khas yaitu rasa pedas, manis dan gurih bersatu dalam satu adonan sate. Sangat berbeda dengan sate tusuk yang mana daging dipanggang dan dibumbui terpisah, namun sate lilit dibuat dengan daging dan bumbu rempah Bali yang dihaluskan dan dililit ke batang bambu atau batang sereh yang selanjutkan dibakar diatas arang.
Bermula dari berdirinya rumah makan dan menjual berbagai makanan khas Bali, disana kami melihat akan ketertarikan pelanggan kami terhadap sate lilit. Sesuai hastagnya yaitu #KesedPadetNyangel yang berarti sate yang memiliki tekstur yang kenyal, empuk dan gurih karena dibuat dengan daging fillet ayam pilihan dan tanpa menggunakan kelapa sehingga menghasilkan kualitas sate premium dan memiliki rasa yang berbeda dibandingkan dengan sate lilit pada umumnya.
Sate Lilit Men Ari merupakan Sate lilit yang mengutamakan kualitas dan rasa yang khas cita rasa bumbu bali. Dimana dalam pengolahannya sate ini terbuat dari daging ayam fillet pilihan yang digiling Tanpa menggunakan tulang dan Tanpa campuran kelapa serta dipadukan dengan bumbu tradisional Bali Tanpa MSG ditambah beberapa bahan pilihan membuat rasa Sate Lilit Men Ari memiliki rasa istimewa dengan tekstur yang kenyal membuat Sate Lilit Men Ari tiada duanya.
Hadirnya pandemi COVID-19 telah membawa perubahan terhadap dunia dengan berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, beberapa peraturan mulai ditetapkan oleh pemerintah seperti fisikal distancing dan pembatasan aktivitas masyarakat yang berskala besar. Pada bulan Maret 2020 Wr. Sate Lilit Men Ari mulai merasakan dampaknya yang mana mengakibatkan adanya penurunan kunjungan pelanggan yang berimbas ke penjualan kami.
Pandemi Covid-19 juga menyebabkan peningkatan angka pengangguran dan memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Banyak masyarakat yang mengeluh dan terhenti aktivitasnya karena pandemi Covid-19.
Melihat hal tersebut kami memulai mengubah cara penjualan kami melalui dunia digital dan mengatur strategi agar ikut serta membantu rekan- rekan kami yang kehilangan pekerjaan agar kembali memulai membuka usaha agar bisa menghidupi kebutuhan keluarganya.
Berikut beberapa hal yang sudah kami lakukan sejak maret 2019:
1. Digital Marketing Memanfaatkan sosial media untuk jendela kami memperkenalkan produk yang kami fokuskan hanya “Sate Lilit Ayam” baik yang sudah matang maupun yang masih mentah. Beberapa sosial media yang aktif kami gunakan ialah Facebook dengan memanfaatkan Facebook ads, Instagram dan juga fitur pada Whatsapp Bussines. Melalui beberapa sosial media tersebut sangat membantu kami dalam membuka pasar khususnya diluar wilayah Tabanan dan bahkan berhasil menambah omset penjualan dibandingkan sebelum pandemi.
2. Menambah Resseler Meberikan kesempatan kepada rekan- rekan kami yang kehilangan pekerjaan untuk ikut membuka usaha Wr Sate Lilit di daerah mereka masingmasing. Selain men-supply bahan mentah/ luluh sate, kami juga support dengan menyediakan peralatan untuk berjualan seperti pemanggangan dan timbangan. Seragam, celemek hingga pelatihan secara khusus juga kami sediakan untuk para resseler yang akan mulai membuka usahanya. Saat ini kami sudah mempunyai beberapa resseler yang tersebar di beberapa kota di Bali, seperti Singaraja, Tabanan, Denpasar dan Badung. Rata- rata omset penjualan mereka per-hari ialah 400.000 – 600.000.