Use Case Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk membuat model semua bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Diagram ini terdiri dari use case dan actor.
Actor
merepresentasikan user yang akan mengoperasikan sistem atau bisa juga diartikan orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi yang dibuat.
use case
merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor.
Activity Diagram merupakan bentuk visual dari alir kerja yang berisi aktivitas dan tindakan user dalam sebuah sistem aplikasi. Diagram ini dibuat untuk menjelaskan aktivitas komputer maupun alur aktivitas organisasi. Secara garis besar diagram ini menggambarkan alur dalam sebuah sistem aplikasi.
Diagram ini adalah gabungan dari diagram class dan object yang memiliki suatu gambaran model statis. Tapi ada juga yang bersifat dinamis.
Diagram ini menjelaskan bagaimana suatu operasi dilakukan, pesan apa yang akan dikirim, dan kapan pelaksanaannya.
Diagram yang diatur berdasarkan waktu ini memiliki objek-objek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi yang diurutkan dari kiri ke kanan.
5 Tahapan UML
Ada beberapa tahapan yang akan kita lalu dalam proses pembuatan model diagram ini, yaitu :
1. Membuat Functional Requirement
Pada tahapan yang pertama ini kita bisa membuat tulisan yang mendeskripsikan tentang sistem apa yang akan dibuat.
Deskripsi sistem bisa berupa tulisan tangan atau ketikan di Word Prosesor, jadi tidak harus formal. Bebepera yang harus dideskripsikan yaitu sistem apa yang akan dibuat dan bagaimana alur program tersebut?
Contoh Functional Requirement :
Membuat aplikasi web untuk sistem informasi pembayaran mahasiswa :
Menginput data pembayaran mahasiswa
membuat laporan data pembayaran
dan lain sebagainya
2. Membuat Use Case Diagram
Setelah itu kita buat Use Case diagram. Di mana pada diagram ini kita tentukan actor dan use casenya. Untuk actornya sendiri dari tahapan satu yaitu : Mahasiswa dan Administrator/ Bagian Keuangan.
3. Membuat Class Diagram
Selanjutnya buat class diagram. Di sini kita akan mengklasifikasikan class-class dan attribute yang akan dibuat. Class nantinya digunakan untuk proses coding sebuah program.
4. Membuat Sequence Diagram
Di bagian ke empat ini kita lanjutkan ke tahap pembuatan Sequence Diagram.
Diagram ini bisa dibilang model yang lebih detail dari tahap satu sampai tiga. Di sini kita akan memasukan hal-hal yang bersifat kea rah teknis.
Tiap-tiap scenario dibuat sequencenya. Contohnya kita memiliki dua scenario :
Skenario traksaksi pembayaran mahasiswa
Skenario cetak kwitansi
5. Membuat Activity Diagram
Terakhir adalah membuat diagram aktivitas. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart. Sehingga mudah sekali untuk dibaca.