AKHLAK TERHADAP SAUDARA, TEMAN DAN TETANGGA
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita pasti membutuhkan saudara, teman dan tetangga. Mulai dari hal yang remeh temeh sampai hal yang sangat penting. Jika kita sakit atau membutuhkan bantuan, maka saudara, teman adan tetanggalah yang akan datangh menolong. Jika kita sedang ada keperluan hajatan atau ada keperluan, maka saudara, teman dan tetanggalah yang akan datang membantu. Oleh karena itu, Islam sangat memperhatikan bagaimana akhlak terhadap saudara, teman dan tetangga. Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Aallah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya baik dengan kata-kata atau perbuatan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tetangganya” (H.R. Mutafaqun alaih). Oleh karena itu, sebagai muslim yang baik dan muslim yang beriman kepada Alalah dan hari akhir, memuliakan tetangga adalah kewajiban bagi kita. Diantara cara memuliakan tetangga adalah dengan menjaga adab-adab terhadap tetangga yang telah ditentukan oleh syariat Islam, yaitu sebagai berikut :
1. Tidak Menyakiti dan Memuliakannya
Menyakiti adalah perbuatan yang diharamkan oleh Allah dan Rasulnya dan termasuk diantara dosa-dosa besar yang wajib untuk dijauhi. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya”. (Muttafaq ‘alaih)
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Demi Allah tidaklah seseorang beriman! Demi Allah tidaklah seseorang beriman! “Demi Allah tidaklah seseorang beriman!, Mereka para sahabat bertanya, “Siapa ya Rasulullah?”. Rasulullah menjawab, “Seseorang yang tetangganya tidak aman dari kejahatannya”. (H.R. al-Bukhori).
Sedangkan Islam mengajarkan umatnya agar senantiasa memuliakan tetangga. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya.” (Muttafaq ‘alaih)
Diantara sikap memuliakan tetangga dan berbuat baik kepadanya adalah : memberikannya hadiah walaupun tidak seberapa nilainya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh “Aisyah ra ia berkata, “Wahai Rasulullah! Saya memiliki dua tetangga, siapa yang harus aku beri hadiah?”Beliau saw menjawab, “Kepada tetangga yang lebih dekat pintunya darimu?” (HR. Al-Bukhori)
Selain itu, bentuk memuliakan tetangga adalah dengan memberikan hadiah makanan jika kita memasak. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Jikalau engkau memasak kuah, maka perbanyaklah airnya, kemudian lihatlah keluarga dari tetangga-tetanggamu, lalu berilah mereka itu dengan baik-baik.” (HR. Muslim).
2. Mengucapkan Salam
Mengucapkan salam jika bertemu tetangga dan bertanya kabar adalah bagian dari memuliakan tetangga. Dengan menebarkan salam dapat menumbuhkan kasih sayang di antara kaum muslimin. Rasulullah saw. bersabda, “ … Maukah aku beritahu kepada kalian tentang sesuatu yang jika kalian mengerjakannya, maka kalian akan saling mencintai: Tebarkan salam di antara kalian. “ (HR. Muslim)
3. Bermuka berseri-seri (ceria) saat bertemu
Menunjukkan wajah berseri-seri dan penuh penghargaan saat bertemu dengan para sahabatnya adalah merupakan kebiasaan Rasulullah saw. Dari Jabir bin Abdullah ra. ia berkata, “Tidak pernah Rasulullah saw. melihatku kecuali ia tersenyum padaku.” (HR. Muttafaq ‘alaih). Demikian juga bagi kita harus berusaha memasang wajah berseri-seri ketika bertemu tetangga. Rasulullah saw bersabda,”Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. at-Tirmidzi). dan Beliau saw juga bersabda, “Janganlah kamu menghina/meremehkan sedikit pun dari kebaikan, walaupun hanya bertemu dengan saudaramu dengan muka berseri-seri.” (HR. Muslim).
4. Menolong Saat dalam Kesulitan
Diantara akhlak dalam saudara, teman dan bertetangga adalah dengan menolong tetangga saat dalam kesulitan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda “Sesungguhnya asy’ariyyin (suku asy’ari) adalah jika perbekalannya habis, atau jika persediaan makanan untuk keluarganya di Madinah tinggal sedikit, mereka mengumpulkan apa yang mereka miliki dalam satu kain, lalu mereka membagikannya di antara mereka pada tempat mereka masing-masing dengan sama rata. Mereka adalah bagian dariku, dan aku adalah bagian dari mereka.” (Hadits Muttafaq ‘alaih). Selain itu, Nabi SAW juga bersabda, “Seutama-utama amal shalih adalah membahagiakan saudaramu yang mu’min, atau melunaskan hutangnya, atau memberinya roti.”(HR. Ibnu Abi ad-Dunya)
5. Menasehati dengan lemah lembut
Sebagai manusia biasa, tentunya saudara, teman dan tetangga bisa saja berbuat salah, oleh karena itu, memberikan nasehat-nasehat agama dengan penuh kelembutan, mengajaknya kembali ke jalan Allah, memotivasinya agar berbuat baik, dan memperingatkannya dari kejahatan, serta mendo’akannya agar kembali pada jalan yang benar adalah bagian akhlak dalam saudara, teman dan bertetangga.
6. Menutup Aib
Salah satu akhlak saudara, teman dan bertetangga yang terpenting adalah menutup aib atau kejelekan dari mereka. Karena selain untuk menjagakeharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, mengumbar aib sesama muslim adalah dosa yang besar. Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat.”(HR. Muslim).
7. Saling berkunjung
Rasulullah SAW memerintahkan untuk menjaga tali silaturahim dan keharmonisan saudara, teman dan bertetangga dengan saling mengunjungi. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi SAW “Sesungguhnya ada seorang yang mengunjungi malaikat untuk mengawasi perjalanannya. Malaikat tadi bertanya kepadanya, “Mau ke mana kamu?” Lalu ia menjawab “Saya mau mengunjungi saudaraku di kampung.” Lalu ia bertanya kembali, “Apa kamu ingin mengambil hakmu darinya?” Ia menjawab, “Tidak, tetapi saya mencintainya karena Allah.” Dia berkata, “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah SWT kepadamu, dan sesungguhnya Allah SWT mencintaimu sebagaiman kamu mencintai saudaramu karena-Nya.”(HR. Muslim).
8. Bersikap Ramah
Bersikap ramah tamah terhadap saudara, teman dan tetangga dengan ungkapan dan ucapan yang baik dan lembut, atau dengan memberikan hadiah kepada tetangga, baik berupa makanan, pakaian atau apapun, atau dapat pula dengan mengundang mereka untuk makan di rumah kita, dan lain sebagainya. Nabi SAW bersabda, “Saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai.”(HR. Al-Bukhari).