Indonesia BPM Association or IBPMA adalah komunitas para peneliti dan praktisi di bidang BPM. IBPMA mengusung tujuan untuk:
Wadah kolaborasi dan silaturahmi para Akademisi dan Praktisi pada disiplin ilmu BPM, Process Science serta yang terkait
Menjadi pusat studi dan berbagi informasi terkait perkembangan keilmuan BPM, Process Science serta yang terkait
Menjadi Mitra bagi Pemerintah dan Dunia Industri dalam penelitian, penerapan dan pengembangan disiplin ilmu BPM, Process Science serta yang terkait di Indonesia
Berawal dari diskusi di chatgroup, kami telah melakukan beberapa pelatihan, seminar dan publikasi terkait disiplin BPM dalam 3 tahun terakhir.
Kegiatan ISICO 2021 pada Keynote Lecture Special Track Process Science & Data Analytics (ProdTix) oleh Prof. Jan Mendling sekaligus pengumuman dan sosialisasi IBPMA kepada para peserta dan pegiat akademisi dan praktisi di bidang BPM.
Webinar BPM for Process Excellence dari Prof. Bernardo N. Yahya & Dr. Mahendrawathi
Proses Thinking in IS oleh Dr. Mahendrawathi & Bayu Waspodo
Berawal dari Diskusi para akademisi di bidang Process Science, lalu inisiasi komunitas yang di awali oleh Ibu Mahendrawathi melalui BPM INA, dibentuklah Discussion Group pada Telegram untuk menghimpun rekan - rekan akademisi yang fokus pada Business Process Management.
Diskusi berlanjut pada pembentukan Special Track untuk ISICO 2021, yakni ProDTix (Process Science dan Data Analitycs) dimana dapat menjadi wadah awal untuk saling berbagi terkait topik penelitian dengan fokus pada Process Science dan BPM. ProDTix pada ISICO 2021 dianggap sebagai momentum awal untuk melebarkan sayap komunitas ini. Sehingga, sebelum ISICO 2021 dimulai, diusulkan bagaimana jika komunitas ini dapat dilegalkan sehingga dapat bergerak lebih cepat dan dinamis sebagai upaya kontribusi bagi pengembangan keilmuan BPM dan Process Science di Indonesia.
2 hal yang melatarbelakangi perlunya legalitas untuk komunitas BPM di Indonesia:
Masih simpang siurnya definisi formal dan penerapan BPM dari sisi pembelajaran di dunia akademisi maupun di dunia praktisi di Industri
Momentum masifnya penerapan arsitektur proses bisnis dengan BPMN 2.0 sebagai bagian dari Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) oleh Pemerintah Indonesia. Namun, hal ini tidak diiringi dengan kesamaan paradigma dan persepsi dalam BPMN 2.0 maupun BPM secara umum di kalangan praktisi dan akademisi (mendukung poin no 1)
Kemudian, pada 2 Juli 2021 melalui diskusi pada Zoom dengan para member Grup Telegram BPM INA, disepakati dibentuklah Asosiasi BPM Indonesia dengan nama IBPMA (Indonesia BPM Association) yang motori oleh Prof. Bernardo N. Yahya, Mahendrawathi ER, PhD, Hamzah Ritchi, Phd, Bayu Waspodo, MM, serta 7 orang lainnya para akademisi dan praktisi di bidang BPM.
Beberapa Usulan Program dari IBPMA yang bisa diakselerasikan kedepan sebagai berikut:
1. Mengadakan webinar, sosialisasi serta edukasi mengenai Business Process Management utk pemula dan umum
2. Membuat hand book BPM Practice (how to design/map the process sampai process review)
3. Sharing session implementasi business process management di berbagai industri
4. Penelitian dan kajian bersama terkait Advance BPM (nanti hubungannya dg Process Mining, RPA, AI, dsb)