HUMAN 5.5


HUMAN 5.5

Dari Nusantara untuk Dunia


Revolusi Industri 5.0 mendatang merupakan suatu era yang akan menjadi kekuatan untuk mengubah Nusantara. “Dengan mengembalikan nilai-nilai luhur Nusantara serta kembalinya kebanggaan terhadap identitas Nusantara, dan bangkitnya pemahaman atas spiritual maka negara-negara di Asia Tenggara bangkit untuk memimpin perkembangan Revolusi Industri 5.0,

(“Prof Reevany Bustami PhD menyampaikan materi Revolusi Industri 5.0 pada kuliah tamu,Jumat (7/12) Departemen Teknik Kelautan (DTK) ITS”)

Revolusi industri merupakan sebuah perubahan cara hidup manusia dan proses kerja secara fundamental, dimana adanya kemajuan teknologi informasi dapat mengintegrasikan dalam dunia kehidupan dengan digital yang dapat memberikan dampak disiplin ilmu. Pada revolusi industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomasi dan pertukaran data. Hal tersebut mencakup sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif. Dengan lahirnya teknologi digital saat ini pada revolusi industri 4.0 berdampak terhadap kehidupan manusia diseluruh dunia.

Revolusi industri 4.0 yang dinilai berpotensi dalam mendegradasi peran manusia membuat Jepang melahirkan sebuah konsep yaitu Society 5.0. Melalui konsep ini diharapkan membua kecerdasan buatan akan mentransformasi big data yang dikumpulkan melalui internet pada segala bidang kehidupan menjadi suatu kearifan yang baru, dengan harapan untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam membuka peluang-peluang bagi manusia.

Perbandingan dari kedua konsep ini adalah:

  • yaitu pada industri 4.0, masyarakat mencari, mengutip, dan menganalisis data atau informasi dengan mengakses layanan cloud melalui internet.
  • Sedangkan, pada Society 5.0 sejumlah besar informasi dari sensor di ruang fisik terakumulasi di dunia maya dan dianalisis oleh kecerdasan buatan, dan hasilnya diumpan kembali ke manusia dalam ruang fisik dalam berbagai bentuk.

Dampak dari revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 membuat kesempatan baru untuk Indonesia. Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, revolusi industri 4.0 justru memberi kesempatan bagi Indonesia untuk berinovasi.

Perlu diingat juga pada konsep ini ditengah dunia berfokus pada Industri 4.0 (Penggunaan Teknologi, Data, dan Automation), terdapat sentuhan humanisme di dalam Society 5.0 akan menjadi modal dasar konsep ini akan diterima oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia.

Society 5.0 menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mempercepat transformasi masyarakatnya. Bagi Indonesia tidak masalah langsung berpijak pada dua kaki, Revolusi industri 4.0 dan society 5.0. justru kedua momentum ini harus digabungkan menjadi blue print nasional. (kompasiana.com).

Seperti yang Prof Reevany Bustami PhD sampaikan pada materi Revolusi Industri 5.0 pada kuliah tamu, Jumat (7/12) di ruang WA 117 Departemen Teknik Kelautan (DTK) ITS bahwa Revolusi Industri 5.0 mendatang merupakan suatu era yang akan menjadi kekuatan untuk mengubah Nusantara. “Dengan mengembalikan nilai-nilai luhur Nusantara serta kembalinya kebanggaan terhadap identitas Nusantara, dan bangkitnya pemahaman atas spiritual maka negara-negara di Asia Tenggara dapat bangkit untuk memimpin perkembangan Revolusi Industri 5.0.

Tentunya hal tersebut tidaklah aneh, karena begitu banyaknya pengetahuan dan kebijaksanaan leluhur Nusantara yang terpendam menunggu muncul kembali untuk kembali memimpin peradaban melalui pengetahuan tentang nilai luhur Manusia dan mengembalikan keseimbangan dunia melaui dua metode luhur nusantara yaitu:

  • Menggali kedalam diri dengan memahami hubungan Manusia dengan dirinya/badannya (sebagai semesta kecil ) yaitu badan Kasar ( fisik), badan halus/ mental (energi, pikiran, ego, perasaan, kecerdasan) dan badan penyebab (kesadaran).
  • Hubungan keluar yaitu hubungan Manusia dengan manusia lainnya, dengan Alam Semesta/ Lingkungannya dan Dengan Penciptanya.

Sehingga manusia mampu menggabungkan semua revolusi Industri menjadi saling terhubung dan mampu mensejahterakan umat manusia. Inilah yang disebut dengan Human 5.5

Saatnya Indonesia memberikan yang terbaik buat semesta melalui HUMAN 5.5 .

HUMAN 5.5

PUNCAK REVOLUSI MANUSIA

PERADABAN & KESADARAN

A. REVOLUSI PERADABAN

(Human-Centered Society 5.0). Baru saja dunia mendengar konsep revolusi industri 4.0 dengan memanfaatkan data, teknologi blockchain, serta kecerdasan buatan, Jepang sudah hadir dengan konsep Society 5.0 . Revolusi industri dengan konsep baru ini dinilai dapat menggantikan 4 versi sebelumnya yang hanya menitikberatkan pada produksi barang atau jasa.

Itu sangat mungkin terjadi karena jika teknologi sudah sebegitu majunya, lalu apalagi yang harus diperbaharui? Mungkin itu yang ada di pikiran sebagian orang, tapi tidak dengan ide yang dirumuskan oleh pemerintahan Jepang.

Dalam Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia 2019 di Davos, Swiss, pada Rabu, 23 Januari lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menjelaskan visi baru Jepang, Society 5.0.

Society 5.0, menurut Kantor Kabinet Jepang, didefinisikan sebagai sebuah masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem yang sangat mengintegrasikan ruang maya dan ruang fisik.

“Di Society 5.0, itu bukan lagi modal, tetapi data yang menghubungkan dan menggerakkan segalanya, membantu mengisi kesenjangan antara yang kaya dan yang kurang beruntung. Layanan kedokteran dan pendidikan, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, akan mencapai desa-desa kecil di wilayah Sub-Sahara," ujar Abe. “Tugas kita jelas. Kita harus membuat data sebagai penghambat kesenjangan yang besar,” tambahnya.

Society 5.0 diusulkan dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5 sebagai masyarakat masa depan yang harus dicita-citakan oleh Jepang. Ini mengikuti tahapan masyarakat berburu (Society 1.0), masyarakat pertanian (Society 2.0), masyarakat industri (Society 3.0), dan masyarakat informasi (Society 4.0).

Dalam masyarakat informasi (Society 4.0), berbagi pengetahuan dan informasi lintas bagian tidak cukup, dan kerja sama itu sulit. Adapun Society 5.0 mencapai tingkat konvergensi yang tinggi antara ruang maya (ruang virtual) dan ruang fisik (ruang nyata).

Dalam Society 4.0, orang akan mengakses layanan cloud (basis data) di dunia maya melalui Internet. Di Society 5.0, sejumlah besar informasi dari sensor di ruang fisik terakumulasi di dunia maya.

Di dunia maya, data besar ini dianalisis dengan kecerdasan buatan (AI), dan hasil analisis diumpankan kembali ke manusia dalam ruang fisik dalam berbagai bentuk (https://tekno.tempo.co).

Melalui Society 5.0, kecerdasan buatan (artificial intelligence) akan mentransformasi big data pada segala sendi kehidupan serta the Internet of Things akan menjadi suatu kearifan baru, yang akan didedikasikan untuk meningkatkan kemampuan manusia membuka peluang-peluang bagi kemanusiaan.

Transformasi ini akan membantu manusia untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna

melalui REVOLUSI PERADABAN MANUSIA.

Entering Society 5.0
Entering Society 5.0

B. REVOLUSI KESADARAN

(Awarness Revolution 5.0) Pertumbuhan spiritual akan meningkatkan kesadaran dan itu sangat menentukan bagaimana kita memandang kehidupan, dan pada akhirnya, menentukan pilihan kita dalam bagaimana menjalankan tujuan hidup.

Ada empat tahap pertumbuhan spiritual manusia yaitu:

  1. Tahap Awarness Revolution 1.0: "Saya didalam kehidupan" Tahap kesadaran ini manusia hanya sebagai pengikut alur kehidupan, belum ada keinginan untuk memikirkan masa depan, memikirkan masa lalu, hanya memikirkan yang saat ini, sangat sederhana. Hidup untuk makan dan makan untuk hidup tanpa keinginan menemukan jatidirinya.
  2. Tahap Awarness Revolution 2.0: " Saya mencari dikehidupan" Tahap kesadaran ini manusia sudah mencari jati dirinya.Orang yang berada di tahap ini selalu merasa bahwa hal-hal eksternal/ di luar dirinyalah yang mengendalikan nasibnya. Mereka cenderung menyalahkan pihak luar dan tidak melihat ke dalam, bahwa barangkali ada peran mereka juga sehingga sesuatu hal bisa terjadi. Orang seperti ini seringkali malah merasa bangga sebagai pihak yang disakiti, ia merasa ‘cerita sedih’ ini sebagai identifikasi jati dirinya. Hal yang membuat dia spesial dan punya hak untuk marah,dendam,melawan, gagal.
  3. Tahap Awarness Revolution 3.0: " Saya menentukan kehidupan" Di tahap kesadaran ini Manusia mulai mengambil tanggung jawab. Ia memahami bahwa apapun yang terjadi dalam hidupnya, ada peran dia di dalamnya. Oleh karenanya, ia mulai belajar untuk melepaskan pikiran negatif dan berusaha untuk terus merasa, berpikir, berucap, dan bertindak positif agar itu jugalah yang terjadi dalam hidupnya. Mereka berusaha untuk hidup berdasarkan kekuatan pikiran, mereka sangat percaya pada apa yang disebut law of attraction.
  4. Tahap Awarness Revolution 4.0: " Saya saluran kehidupan" Di tahap kesadaran ini Manusia tidak lagi merasa harus menciptakan berbagai hal agar terjadi dalam hidupnya, ia merasa bahwa ia berada di sini untuk menyambut kedatangan apapun yang perlu hadir agar bisa termanifestasi melalui dirinya dan hidupnya. Karena, pada ruang dan waktu dengan potensi tanpa batas, segala sesuatu sejatinya sudah ada. Mereka hanya menunggu kondisi yang tepat untuk termanifestasi .
  5. Tahap Awarness Revolution 5.0: " Saya bersatu " Di tahap kesadaran ini, Manusia merasa bahwa tidak ada lagi sekat pemisah antara dia dan dunia di sekelilingnya. Hidupnya sudah sempurna apa adanya. Ia merasakan kebersatuan dengan momen saat ini. Ia tidak lagi menyalahkan keadaan, tidak lagi berusaha mengendalikan terjadinya sesuatu dan tidak lagi merasa bahwa dirinya terpisah dengan kekuatan alam semesta yang berada di sekitarnya . Mereka bersatu dengan kehidupan. Apa yang Anda cari sudah ada di dalammu. Saya, Kamu, Anda, Kita dan segala sesuatu adalah satu.

APA ITU HUMAN 5.5?

HUMAN 5.5 adalah penggabungan dari Human-Centered Society 5.0 dan Awarness revolution 5.0.

HUMAN 5.5 adalah metode Revolusioner yang memudahkan Manusia menemukan Jati dirinya dan menyelesaikan tugas hidupnya dengan meningkatan Peradaban (Kecerdasan) melalui peningkatan Kesadaran (Kebijaksanaan) untuk seluas-luasnya kesejahteraaan Bersama dan Keharomisan yang Universal.

Pada saat peradaban telah mendekati titik puncak (5.0), kesadaran Manusia rata-rata berada di tingkat 2.0. Dengan meningkatkan kesadaran Manusia ke tingkat 3.0 keatas, Peradaban yang mendekati titik puncak ini akan seperti awal kembali. Manusia dihadapi dengan pilihan Peradaban baru kembali yang selama ini tidak terpikirkan. Misalnya saat kesadaran Manusia masih pada tahap 2.0 transportasi tercepat antar benua masih menggunakan alat seperti pesawat Jet. Ketika kesadaran Manusia bertambah maka akan mengangkat juga kecerdasannya (Peradaban) dan kemungkinan Transportasi antar benua atau bahkan antar planet dengan "teleportasi" menjadi kenyataan.

Peradaban belum tentu bisa meningkatkan Kesadaran bahkan bisa berpotensi menurunkan Kesadaran, tetapi dengan meningkatkan Kesadaran, Peradaban pasti akan meningkat, bahkan bisa berkali-kali, ratusan kali, jutaan kali, sampai tak terbatas... (HUMAN 5.5)

karena penggabungan kedua-duanya adalah keharusan di masa depan dan harus diciptakan serta dilakukan dari sekarang.

Saatnya kita menyambut dan mengambil kendali masa depan. Saatnya Manusia kembali kepada jati dirinya sebagai mahluk Ilahi. Mari mulai dan kembangkan diri dari HUMAN 5.5.