Penjelajahan Samudra
Pada abad ke-15 dan 16 ini terjadi babak baru dalam perkembangan sejarah dunia, yang dintandai dengan munculnya zaman penjelajahan samudra. Pada zaman ini bangsa-bangsa Eropa berlomba- lomba melakukan penjelajahan samudra ke berbagai penjuru dunia, ke wilayah-wilayah yang belum pernah mereka singgahi sebelumnya. Dua negara Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra ini adalah Portugis dan Spanyol. Selanjutnya negara-negara Eropa yang lain seperti Italia, Belanda, Perancis, Inggris, dan Denmark juga turut melakukan penjelajahan samudra. Tujuan utama mereka melakukan penjelajahan samudra adalah untuk menemukan tempat asal rempah-rempah. Sejak abad ke -13, rempah-rempah memang merupakan komoditas dagang yang sangat menguntungkan.
Negeri tempat asal rempah-rempah itu digambarkan penuh dengan karet, lada, dan rempah-rempah lainnya. Selain itu juga terdapat emas dan permata. Bahkan kapur barus didatangkan dari satu kampung kecil bernama Barus yang berada di pesisir barat Sumatra Tengah. Tanah tersebut iklimnya sangat bersahabat, dan alamnya sangat indah. Wilayah inilah yang sekarang kita kenal dengan nama Nusantara. Mendengar semua kekayaan ini, bangsa Eropa sangat berkeinginan untuk menemukan kepulauan rempah-rempah itu
B. Tokoh - tokoh penjelajahan samudra
1451 Genova, Italia - 1506 Valladolid, Spanyol
Pada tanggal 3 Agustus 1492, atas biaya raja Spanyol, Colombus berlayar menyebrangi lautan Altantik ke arah Barat dengan menggunakan tiga buah kapal yaitu Santa Maria, Nina, dan Pinta. Tujuan Columbus berlayar adalah untuk mencari tempat asal rempah-rempah di dunia Timur.
1480 Sabrosa, Portugal - 1521 Kota Lapu-Lapu, Filipina
Raja muda Spanyol, Charles 1, sangat berminat terhadap rute ke barat menuju ke Kepulauan rempah-rempah yang diajukan Magelhaens. Karena hal itu bisa menutup jalur perdagangan Portugal. la memberi Magelhaens lima kapal tua untuk diperbaiki dan dipersiapkan untuk ekspedisi tersebut dan menjanjikannya pembagian laba dari tempah-rempah yang dibawa pulang. Magelhaens segera mulai bekerja. Pada 20 September 1519 , Magelhaens berlayar
1455 Portugal - 29 Mei 1500 Afrika Selatan
Bartolomeu Dias adalah penjelajah Eropa pertama yang berhasil mencapai Afrika Selatan dan mengelilingi ujung selatan benua Afrika. Ia melakukan penjelajahan ini untuk mencari jalur perdagangan baru ke Asia, tepatnya India.
1460 Portugal - 24 Desember 1525 Kochi , India
Vasco da Gama terkenal sebagai orang pertama yang berlayar dari Eropa ke India dengan mengitari Tanjung Harapan di Afrika . Selama dua pelayaran, dimulai pada tahun 1497 dan 1502, da Gama mendarat dan berdagang di tempat-tempat di sepanjang pantai Afrika bagian selatan sebelum mencapai India pada tanggal 20 Mei 1498.
1453 Portugal - 16 Desember 1515 India
Ekspedisi pertama Alfonso de Albuquerque dilakukan pada 6 April 1503, saat ia dikirim ke India bersama sepupunya, Francisco de Albuquerque. Alfonso berangkat melewati Tanjung Harapan hingga akhirnya sampai di India, di mana rombongannya terlibat pertempuran dengan pasukan Zamorin dari Calicut.
C. Perjanjian Tordesilas dan Saragosa
Perjanjian Tordesillas (1494) dan Perjanjian Saragosa (1529) adalah dua perjanjian yang dibuat antara Spanyol dan Portugal untuk mengatur pembagian wilayah penjelajahan mereka di luar Eropa, dengan tujuan menghindari konflik antar kedua negara dalam hal eksplorasi dan kolonisasi.
1. Perjanjian Tordesillas (1494)
Isi: Perjanjian ini mengatur pembagian dunia menjadi dua wilayah yang dibatasi oleh garis imajiner yang terletak 370 liga di sebelah barat Kepulauan Azores. Wilayah yang terletak di sebelah barat garis tersebut diberikan kepada Spanyol, sementara yang berada di sebelah timur garis diberikan kepada Portugal.
Tujuan: Menghindari persaingan antara Spanyol dan Portugal dalam penjelajahan dan penaklukan wilayah baru, terutama di Amerika.
2. Perjanjian Saragosa (1529)
Isi: Perjanjian ini menyempurnakan pembagian wilayah yang ditetapkan dalam Perjanjian Tordesillas. Perjanjian ini mengatur pembagian wilayah di Asia, khususnya di Kepulauan Maluku. Garis batasnya ditetapkan di 297,5° bujur timur dari Greenwich, yang membagi wilayah antara Spanyol dan Portugal.
Tujuan: Mengatur kekuasaan atas perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara, terutama di Maluku, untuk menghindari persaingan.
Kedua perjanjian ini merupakan langkah penting dalam pembentukan imperium kolonial Spanyol dan Portugal pada masa penjelajahan.
D. Portugis di Indonesia
Kedatangan Bangsa Portugis di Indonesia
Bangsa Portugis pertama kali tiba di Indonesia pada awal abad ke-16, tepatnya pada tahun 1511, dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Mereka datang untuk mencari jalur perdagangan rempah-rempah yang sangat berharga dan menguasai wilayah Malaka, yang merupakan pusat perdagangan penting saat itu. Setelah menguasai Malaka, Portugis mulai menjalin hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan di Indonesia, seperti Sunda, Makassar, dan Maluku, yang dikenal sebagai "Kepulauan Rempah."
Portugis juga membangun benteng dan pos-pos perdagangan di beberapa wilayah Indonesia, seperti di Ternate dan Ambon, untuk memperkuat pengaruh mereka dan mengendalikan perdagangan rempah-rempah.
2. Kemunduran Portugis di Indonesia
Kemunduran Portugis di Indonesia terjadi pada abad ke-17, seiring dengan meningkatnya persaingan perdagangan dan kekuatan bangsa Eropa lainnya, terutama Belanda. Beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran Portugis di Indonesia antara lain:
1. )Persaingan dengan Belanda:* Sejak kedatangannya pada tahun 1602, Belanda mulai bersaing dengan Portugis untuk menguasai jalur perdagangan rempah-rempah. Belanda memiliki armada yang lebih kuat dan lebih terorganisir dalam mendirikan Perusahaan Hindia Timur (VOC), yang membuat pengaruh Portugis mulai tergerus.
2. )Kehilangan Dukungan Lokal:* Portugis tidak berhasil memperoleh dukungan luas dari kerajaan-kerajaan lokal karena mereka lebih sering berkonflik dengan kerajaan setempat, terutama di Maluku dan Ternate.
3. )Penyerbuan oleh Belanda dan Inggris:* Belanda berhasil merebut beberapa benteng Portugis di Maluku, dan Inggris juga pernah berperan dalam melemahkan posisi Portugis. Pada 1667, setelah perjanjian dengan Inggris, Portugis menyerahkan Maluku ke Belanda.
3.Dampak Kedatangan Portugis di Indonesia
1. )Penyebaran Agama Katolik: Portugis membawa agama Katolik ke Indonesia, terutama di wilayah Timur Indonesia seperti Timor dan Flores. Meskipun pengaruh Katolik terbatas, gereja-gereja Portugis tetap ada di beberapa daerah.
2. )Perubahan dalam Sistem Perdagangan: Kedatangan Portugis memperkenalkan sistem monopoli perdagangan yang mengontrol perdagangan rempah-rempah di Maluku dan daerah lainnya. Ini memengaruhi perekonomian lokal dan memicu persaingan antara bangsa-bangsa Eropa.
3. )Pengaruh Budaya: Portugis juga membawa pengaruh budaya, seperti dalam bahasa, seni, dan arsitektur. Beberapa kata dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Portugis, misalnya "meja" (meja), "sabun" (sabão), dan "garpu" (garfo).
Meskipun Portugis gagal mempertahankan dominasinya, kedatangan mereka membuka jalan bagi kedatangan bangsa Eropa lainnya yang akhirnya membentuk masa kolonialisme di Indonesia.